Permintaan MAAF

1

Aku sudah bebas dari para penjajah itu, ini adalah impian semua orang. Termasuk diriku ini, para penjajah itu telah merebut kedua orang tuaku, aku akan selalu menjaga, supaya semua anggota keluargaku tidak pergi.

Tapi, apa yang aku peroleh, kak Pki. Seseorang yang aku percayai dan aku cintai layaknya saudara, berada di depanku dengan menodongkan senjata.

" maaf adikku, aku harus membunuhmu untuk merubah negara ini menjadi negara Komunis. Itulah tugasku sejak dulu. " ucapnya dengan nada dingin, aku tidak menyangka, kakakku yang selalu tertawa, bertengkar dengan nesia dan aku, mengapa menjadi seperti ini.

Rasa penasaran dan ketakutanku menjadi satu, hanya satu yang akan aku tanyakan " apa maksudnya, kak PKI? " " sudah sejak lama aku merencanakan ini, Indo. ini untuk kepentingan rakyat, aku sudah membunuh kak Sila.. aku tau aku ini penghianat, maafkan aku dek. " ucapnya dengan tatapan sayu.

Ternyata, kak Sila sudah meninggal, bagaimana dengan nesia, apakah nesia juga akan di bunuh?.

" Apa kata-kata terakhirmu?, Indo.. " Pki perlahan mulai menekan pelatuk pistol, suasana menjadi semakin tegang.
" aku selalu terhormat menjadi bagian dari keluarga ini, dan aku menyayangimu,kak Sila, Nesia, serta bunda dan ayah." sebelum kata-kata ku berakhir, tiba-tiba Kak Pki terjatuh, Nesia sudah bangun. syukurlah Nesia belum meninggal.

" APA YANG KAKAK LAKUKAN! " tatapan Nesia menjadi sengit, dia sudah marah sekarang. " aku akan merubah negara ini menjadi negara Komunis, Nesia! " Pki mulai menembakan peluru, mengenai bagian perut, dada dan tangan kanan Nesia, aku ingin membantu, tapi seluruh tubuhku tidak bisa aku gerakan.

" KAKAK! " Nesia sudah merebut pistol dari tangan Pki dan melemparnya ke arahku, aku langsung menangkap Pistol tersebut.

Tampa aku dan Nesia sadari, ternyata. Kak Pki telah mengengam sebuah pisau dan menusuknya tepat di bagian jantung Nesia, sekarang baju putihnya, semakin berwarna merah. Teriakkan Nesia membuatku semakin merinding sekaligus takut.

" Nesia, seharusnya kamu berada di pihak ku, padahal aku sangat menyanyangimu sebagai adik perempuanku. " ucap Pki dingin . Aku langsung tersungkur jatuh, tidak percaya bahwa nesia sudah meninggal di depanku dengan keadaan yang tragis.

" Sekarang tinggal kamu, Indo. Selamat, kamu yang terakhir aku bunuh." Pki menatapku dengan tatapan sedih, aku tau, ia tidak ingin melakukan hal seperti ini, tapi ini sudah terjadi, tidak bisa di ulang kembali seperti sebuah acara TV.

Aku harus melawan, aku sudah marah sekarang, aku harus mempertahankan nyawaku, NYAWAKU YANG TELAH DI LINDUNGI OLEH NESIA..

Aku langsung menekan pelatuk pistol dan beberapa peluru mengenai perut dan dada kak Pki, dia mulai meringis kesakitan.
" Maaf kaka! , Kamu yang memulainya duluan, KAMU TELAH MEMBUNUH NYAWA NESIA DAN KAK SILA! , dengan amarah penuh aku menekan pelatuk pistol sekali lagi, dan Dor! Tepat mengenai jantung sang
Pki.

Pki sempat tersenyum dan memeluk diriku " aku seharusnya tidak melakukan hal ini, maafkan diriku, adikku. " aku sadar, seluruh ruangan ini di penuhi oleh bercak darah, aku mulai menangis dan memeluk kak Pki.
" sekarang aku membenci warna mata kuning..."

Aku mulai terisak,aku hanya mengatakan maafkan aku berkali-kali,sampai sebuah cahaya putih menyelimuti tanganku.
sentuhan hangat terasa, aku mulai melihat dari mana cahaya itu berasal, aku melihat sosok putih, sentuhannya seperti sentuhan bunda, cahaya kuning keemasan keluar dari bagian kamar kak Sila, begitu juga dengan tubuh Nesia dan kak Pki, cahaya berwarna merah, dan kuning itu, mendekati cahaya berwarna putih. Tiba-tiba cahaya itu lenyap di lahap oleh kegelapan.

Pagi harinya, aku di bawa oleh seseorang, yang aku ketahui bernama NATO dan aku bertemu country lain.

dua tahun sudah berlalu, akhrinya aku pun sudah memilih untuk tinggal bersama dengan Tuan ASEAN dan country lain , aku pikir ini adalah akhir yang menyenangkan, tapi tidak, ini adalah awal dari sebuah bencana, bencana dimana aku akan membunuh salah satu country di sini.