6

440 53 7
                                    

Aku terbangun dengan suara berisik dari luar , saat aku membuka mata.. aku melihat banyak country yang mengelilingiku, aku tetap tidak bisa melihat jelas mereka siapa.. ini hari ke-7 aku di RS.

" Wah dedek indo udah bangun nih, sini Abang Malay gendong" Malaysia? , Dia mengulurkan tangannya.

" Ngabrut banget lu jadi kakak bwahahaha!" Ada yang terpingkal-pingkal, itu.. ugh aku tidak bisa melihat dengan jelas.

" Kalian ini emang bodohnya ketelaruan apa emang gak peka, nih ndo kacamata lu" seseorang memberiku kacamata, aku sedikit tertawa mendengarkannya mengatai yang lain. Aku memakai kacamata itu dan ternyata itu adalah Singapura.

Vietnam terpingkal-pingkal dan dipukul pakai bantal oleh Malaysia.

" Sakit woe!" Vietnam menyentuh dagunya yang yah.. tentusaja sakit.

" Tidak usah dipikirkan mereka berdua emang .. huh" singa mengiyitkan dahi dan memijat kepalanya.

" Ndo, kamu cepet sembuh ya.. yang lain Kawatir.. Brunai juga kawatir loh.. " apa Brunai Khawatir!?, Apa yang dikatakan oleh Phil ini? Masuk akal..

" Apa.. maksudnya Phil... " Aku menatapnya bingung.

" Bang.. " Phil cuma melihat ke arah Singapure.

" Huh... " Singa menarik nafas " Brunai.. ah pertama aku berterimakasih... Kamu menyelamatkannya.." tidak .. aku yang membuatnya seperti itu.. aku aku.. aku hampir membunuhnya.. tidak.. tidak..

" ... Indo, kenapa kamu mengigil seperti itu..  , woe Vietnam, matiin kipas angin Sanah!" Perintah Malaysia yang langsung di lempar bantal oleh Vietnam, mereka bertengkar sekarang.

" Ah..." Phil menatapku cemas. Jangan menatapku.. aku.. aku...

" Brunai selamat kak" Phil mengelus punggungku dan tersenyum, aku menatap Phil tidak percaya.

" Bagaimana mungkin.. aku.. aku.." aku mulai menangis sekarang.. tidak.. aku .. aku bahagia.. tapi.. tapi.. ini seperti.. mimpi.. tidak nyata..

" Ndo.. *sigh* Brunai.. kristal kehidupannya.. yang kamu berikan kepada Ayah.. itu... Aku mempunyai banyak pertanyaan tapi. Kamu harus mencamkan ini. Indonesia.. kamu , kamu membuatnya hidup kembali.. dia sedang dalam masa pemulihan.. dia yang menangis untukmu.. tadi saat kamu dalam kondisi yang kritis .. dia selalu merengek.. " Singa menangis.. dia .. ini tidak mungkin... Aku.. aku jahat.. aku saudara yang buruk..

" Kalian jangan menangis... Brunai sudah bisa berjalan sekarang, walau sedikit klikkuk.. " Phil menambahkan informasi yang membuatkiu semakin menangis.

" The fucx , kenapa pada nangis disana woe!" Cambodia yang masuk ruangan langsung bingung.

" Popcorn gak nich?" Tanya Thailand yang ada dibelakang Cambodia..

Sepertinya ada yang bertengkar lagi... Aku tidak mendengar mereka.. apa.. apa.. apakah aku berhasil.. Nesia.. kakak.. kakak berhasil.. Nesia.. terimakasih.. Nesia.. Nesia..

Dalam beberapa menit akhirnya papa datang dan memeluk kami berdua, yang lain hanya menonton dan Phil mengajak mereka keluar.. Malaysia yang terkahir.. dia menatapku sebentar lalu keluar..

--

" Ndo kacamata tidak cocok sama wajahmu.. " ucap papa membuatku melirik kaca .

" Pftt " apa aku tidak salah dengar , singa menahan tawa.. " mending pakai softlens ndo.. cocok kayaknya" sarannya ku jawab dengan anggukan.

" Indonesia sudah bisa pulang 1-minggu lagi.. dan Brunai sudah bisa pulang sekarang." Ucap papa dijawab oleh anggukan.

" Ah ini surat dari Brunai.. " papa memberikanku secarik kertas , aku dan singa membacanya bersama ..

Permintaan MAAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang