11. RL-About smell

11 4 19
                                    

Pada jarak ribuan kilometer darimu kukenali aroma pagi yang senantiasa menumbuhkan niscaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada jarak ribuan kilometer darimu kukenali aroma pagi yang senantiasa menumbuhkan niscaya. Lalu apakah arti jarak bila kau tak pernah pergi dari hati dan benak?

-Nic Damaress

🌷

"Kenapa kamu nggak pake baju?!"

"Panas banget, nanti saya pake baju. Kamu masaknya udah selesai?"

"Udah."

"Good girl!"

Damn shit!

Sarah memejamkan mata kuat, kalimat yang baru saja di ucapkan oleh seorang pria di hadapannya bukanlah apa-apa. Damian memang terbiasa mengucapkan hal itu mungkin bukan hanya kepada Sarah, jadi ia harus terbiasa sebab Jacob dulu juga sering berbicara demikian hanya demi mengundang sekumpulan kupu-kupu di dalam perut.

Merasa hening dan juga hangat karena sebuah tiupan napas di salah satu posisi, Sarah membuka matanya ketika ia sendiri merasa terkejut dengan keberadaan kepala Damian yang sudah berada tepat di perpotongan leher. Mengamati kegiatan yang sedang terjadi, apakah lelaki itu sedang cosplay jadi anjing?! Sebab yang dapat di lihat dari arah sini Damian tengah mencium aroma tubuh Sarah.

"Kamu ngapain?!"

"Versace Bright Crystal Absolu... wangi kamu enak."

What the hell? Are you fucking crazy?! Pekik Sarah dari dalam hati. Masih belum memiliki keberanian untuk berbicara dan komplain tentang aksi tak wajar yang baru saja terjadi.

Ini tidak benar! Bisa-bisanya ia di perlakukan demikian kepada seseorang lelaki walaupun umur mereka sudah termasuk dalam batas wajar. "Kamu ini!"

"Ayo makan, saya udah laper." Meninggalkan Sarah sendirian di area meja pantry seakan sudah menjadi kebiasaan Damian yang sulit di ubah. Tak merasa canggung sama sekali dengan kegiatan yang baru saja ia lakukan walau mengundang suasana awkward. Atau mungkin hanya Sarah saja yang merasakan hal itu?

"Saya mau pulang, udah malem."

"Jam malem kamu itu memangnya tepat pukul berapa sih?"

"Sekarang?"

"Bahkan waktu clubbing lebih dari jam segini."

"Itu kan lain lagi."

"Lain gimana? Coba jelasin."

"Oke fine! Saya temenin kamu makan!"

Tersenyum puas, Damian lagi-lagi memasang smirk di ujung bibir yang malah menambah kesan panas di malam hari ini. Sarah berulang kali beristigfar di dalam hati seraya menggelengkan kepala. Seorang gadis mana yang akan tahan dengan sikap lelaki ini jika sedang menjalin hubungan cinta?

Rosses LockeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang