CHAPTER 4 : Siswa incaran BK

7 2 0
                                    

Karna yang sanggup bertahan adalah mereka yang bersungguh-sungguh

—Ruang sendu

🪐🪐🪐

"Kalian ngapain berduaan di toilet?"

Tiba-tiba datang laki-laki lain ikut yang masuk kedalam toilet. Suara itu berhasil membuat kami panik. Termasuk aku yang bingung akan memberikan penjelasan apa kepada laki-laki yang ada di depan ku. Sial, kenapa aku harus terjebak di situasi seperti ini sih?!

Jauh berbeda dengan sikap laki-laki yang tadi menanyakan hal-hal bodoh kepada ku, ia malah menyengir tanpa dosa. Rasa ingin menabok mukanya!

Huh! Kesel!

"Wah-wah, mentang-mentang kakel ya kalian berdua," ucap laki-laki itu sepertinya dia adek kelas.

Jelas bat di bajunya masih kelas sebelas.

"Diem lo adek kelas!!" ucap laki-laki ini dengan ketus.

"Oke, oke. Rahasia kalian aman, kalau mau di lanjutin di pojok sana aja ya. Gue mau berak, hahaha."

Adek kelas itu tertawa puas sembari masuk kedalam kamar mandi. Aku membuang muka, malu sekali terpergok berduaan dengan orang yang tak kenal.Huh, ini hal bodoh yang pernah aku lakukan.

"Ngapain lo masih di sini?"

Setelah berdiam diri tidak ada yang bersuara, akhirnya tanpa mengidahkan ucapannya aku segera keluar dari toilet, membiarkan laki-laki itu meneriaki ku dengan beo nya.

🪐

Pengumuman di tujukan kepada seluruh ketua kelas 10, 11, 12 untuk berkumpul di aula rapat MPK untuk beberapa informasi terkait kegiatan besok.

"Ketua kelas ya?"

Beberapa saat aku telah sampai di depan ruang MPK. Suasana tampak sangat ramai di mana banyak sekali orang-orang dengan aura-aura yang sangat aneh. Terlihat sangat berwibawa.

Gadis itu tersenyum manis ke arah ku. Sangat cantik, bahkan aku saja sampai tidak berkedip melihat senyumnya yang khas adek-adek. Sepertinya gadis ini adek kelas.

Belum sempat aku menjawab datang kedua cewek dengan jas yang sama seperti gadis cantik itu kenakan.

Mereka datang menghampiri ku dengan tatapan mata menyorot tubuh ku dari bawah hingga atas. Seolah-olah mereka menerka siapa aku.

"Masa dia ketua kelas sih, gak mungkin deh. Masa ketua kelas kayak gini," ujarnya dengan sorot mata tidak suka.

"Positif thinking aja mau ke toilet," jawab teman satunya.

Cewek yang menatap ku tidak suka tadi tertawa renyah sambil menyenggol lengan temannya. "Bener juga sih."

Aku menunduk malu, pasti mereka tidak pernah menyangka aku adalah ketua kelas. Jika di lihat dari tampang ketua kelas lainnya, aku memang sangat jauh berbeda. Mereka sangat terlihat keren menurut ku, berbeda dengan ku yang culun, tidak memiliki aura kewibawaan, dan lain sebagainya.

"Ma-maaf saya ketua kelas," ujar ku.

"Ha? Ah, iya. Pasti ketua kelas IPS ya?"

"Cocok sih," ujar gadis-gadis itu.

"Hustt, kalian gak boleh bicara begitu Rena, Zahwa!" ucap gadis cantik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Most Beautiful MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang