Karena dosen sedang tidak hadir, jadi Abian, Zafran, dan Michael memutuskan untuk langsung pulang.
Tak lupa sebelum pulang ke rumah, mereka terlebih dahulu mampir ke cake shop dan ice cream shop
"Kita ke cake shop dulu ya? Habis itu kita beli ice cream." Ucap Zafran. Dan itu hanya di angguki oleh Abian.
Sesampainya di cake shop, mata Abian berbinar-binar melihat betapa banyaknya cake yang terpampang di atas maupun dalam etalase.
Sungguh. Dirinya ingin memakan habis semua cake itu.
"Mau cake yang mana?Pilih satu."
Abian tampaknya sedang menimang-nimang cake rasa apakah yang akan dibeli.
Lama berfikir akhirnya kaki Abian dilangkahkan menuju ke tempat cake yang berukuran sedang, namun berbagai jenis rasa.
"Mau yang ini?" Tanya Michael dengan tangannya yang menunjuk ke arah tatapan mata Abian.
"Hung iya, sander Abi mau 5 boleh?" Tanya Abigale ragu.
Setiap ingin membeli sesuatu Abian pasti memberi tahu Zafran terlebih dahulu.
"Buat apa beli banyak-banyak? Nanti sakit gigi."
"Sanderrr please yaaa sekali ini aja." Ucap Abian memohon. "Ngg.. sebagai gantinya Bian ga jadi beli ice cream deh."
"Ya udah. Tapi ga ada ice cream ya."
Abian tampak mengangguk lemas. Namun matanya berbinar-binar.
***
Mereka bertiga kini sudah berjalan keluar dengan menenteng sebuah paper bag yang berisikan sebuah cake yang berukuran lumayan besar.
Abian berjalan dengan raut wajah yang terlihat gembira.
Sesekali dirinya bersenandung menyanyikan beberapa lagu kanak-kanak.
"Seneng banget nih kayaknya." Ucap Michael yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Abian.
"Hehe iya. Bian seneng banget." Abian menjawab sambil mempercepat langkahnya menuju gang sempit nan kumuh.
Zafran maupun Michael hanya mengikuti kemana kaki Abian dilangkahkan, meski raut wajah mereka tampak kebingungan.
Tempat yang di datangi Abian sangat tidak layak untuk di tempati.
Banyak rumah yang sudah rusak parah.
Yang Michael dan Zafran perhatikan, tempat ini banyak sampah yang berserakan. Sehingga bisa saja menimbulkan berbagai macam penyakit.
Karena terlalu penasaran Zafran pun memulai pembicaraan.
"Bian." Panggilnya.
"Kenapa Sander? Bentar ya ngomongnya. Bian nunggu temen-temen datang dulu."
Semakin heran. Apa maksud Abian. Bukannya temannya cuman mereka berdua (?)
Tak lama kemudian beberapa anak-anak datang. Menyapa Abian dengan sangat gembira.
"Kak Bian, maaf ya kita lama. Tadi bantu ngumpulin botol plastik dulu."
"Bian juga baru datang kok. Oh ya, nih buat kalian semua." Ucap Abian memberikan paper bag yang sedari tadi di bawanya.
"Ini apa kak?" Tanya anak itu.
"Cakeee. Itu enakk banget. Jadi kalian harus coba. Habisin aja semuanya. Bagi-bagi sama yang lain juga yaa. Bian mau pulang takut ayah marah. Baibai semua nanti kita main lagiii." Ucap Abian menggandeng tangan Zafran dan Michael untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfie [Slow Update]
Teen FictionWiraka adalah seorang playboy. Dia bahkan memiliki banyak selingkuhan. Tak heran jika dia dijuluki sebagai buaya. Setelah mempermainkan hati Abian, dia pun mendapatkan karmanya. Abian adalah lekaki polos nan baik. Anaknya ceria. Dialah yang telah me...