08.

2.7K 291 4
                                    

Happy Reading Everyone🦖

“Aku sangat mencintai anakmu Duke. Izinkan aku menikahinya, jika kau menolak, maka cara kotor pun akan aku lakukan.”

”Kau meminta izin atau mengancam?” Sindir Duke Hubert.

“Anak perempuanku satu satunya adalah orang yang paling berharga bagi diriku. Apa yang bisa kamu beri untuk kebahagiaannya. Aku rasa kamu hanya bisa memberinya sakit hati. Aku tidak mau anakku hidup dengan pria brengsek sepertimu.” Sindir Duke pedas.

“Itu dulu Duke, dulu aku sungguh buta karena tidak menyadari bahwa aku mencintai anakmu. Tapi sekarang, aku sudah sadar jika Lilia adalah cinta dan bagian hidupku. Di masa depan, Lilia akan menjadi Ratu satu satunya negeri ini. Semua kekayaanku akan kuberikan untuk Lilia. Apa yang Lilia inginkan akan kukabulkan.”

“Sungguh omong kosong yang meyakinkan.
Bagaimana aku bisa percaya ucapanmu?”

“Aku bersedia membuat surat perjanjian.”

“Perjanjian apa hah? kau hanyalah Putra Mahkota sekarang. Semua kekayaan yang kau janjikan masihlah milik Kaisar. Kau hanyalah anak yang beruntung bisa lahir sebagai anak Kaisar.”

Damian terdiam, memang benar adanya ucapan Duke. Ia selama ini hanya menjalani semua usaha Kaisar, bukan miliknya sendiri. Artinya, ia tidak punya apa apa jika bukan anak Kaisar.

“Bisa saja kan Kaisar mencabut gelarmu suatu saat nanti, apa yang ingin kamu banggakan dari dirimu jika kamu bukanlah anak Kaisar?” Remeh Duke.

Jika Damian menginginkan putrinya, Damian harus memiliki usaha dan tekat kuat. Duke harus menjamin hidup sang putri dimasa depan jika ia sudah tiada. Lilia harus bahagia bersama Damian, atau tanpa Damian.

Damian tidak bisa, dia adalah Putra Mahkota yang artinya penerus Kaisar yang akan memimpin negeri ini. Tanpanya, mungkin keluarga Kaisar atau orang yang berkuasa di Kekaisaran yang tamak itu akan berperang memperebutkan kekuasaan. Negeri ini akan hancur.

Damian bimbang, antara Lilia dan tugasnya sebagai calon Kaisar masa depan. Apa yang harus Damian pilih?.

“Tidak bisa menjawab kan? Setelah pekerjaanmu selesai disini. Kembalilah ke Istana secepatnya, jangan coba mendekati Lilia. Kamu adalah boneka Kaisar, aku tidak mau anakku menikah dengan boneka Kaisar sepertimu. Kamu tau Lioneer? dia berpotensi menjadi menantuku karena dia hebat dan tidak bergantung pada Ayahnya.” Sindir Duke lagi

Omongan bukan sekedar omongan, Lioneer memang sudah lebih mapan dari Damian jika bukan dilihat dari segi kekuasaan orang tua.

Jika Damian hanya bergulat dengan kertas kertas, Lioneer sudah menjadi pemimpin pasukan perang Kerajaan atas usahanya sendiri. Beberapa kali pasukan yang Lioneer pimpin pulang dengan kemenangan setelah peperangan. Duke beruntung karena Lioneer bersedia menjaga putrinya. Terlepas dari itu, Lioneer tetaplah pemimpin pasukan jika terjadi peperangan.

“Lioneer tidak mencintai Lilia, sedangkan aku mencintainya. Lilia harus hidup dengan cinta, aku bisa menjamin kehidupan mapan untuk Lilia jika bersamaku.” Damian tidak mau kalah.

“Mungkin kau mencintai putriku, tapi dia tidak. Lagipula, Lilia tidak hanya hidup dengan cinta, aku tau bagaimana mapannya hidup Lilia bersamamu. Tapi, Lili-ku akan banyak mendapat masalah jika menjadi Permaisurimu. Kamu tau kan penyebab kematian ibumu apa?”

Ibu Damian, istri Kaisar yang bergelar
Permaisuri harus meregang nyawa oleh
karena diracuni selir Raja yang terobsesi
menjadi Permaisuri.

Bukan tidak mungkin Lilia akan mengalami hal yang sama di masa depan. Manjadi Permaisuri bukanlah hal mudah, Duke tidak mau Lilia nya mengalami hal sulit kelak.

Menjadi Permaisuri tidaklah mudah, banyak tugas yang diemban. Kehidupan masyarakat berada ditangan Permaisuri dan Kaisar, bila ada kesalahan yang berarti tentang ekonomi ataupun sejenisnya, Permaisuri adalah orang pertama yang dipertanyakan. Walau banyak mentri mentri, Permaisuri adalah induknya, semua otak Perekonomian adalah tugas Permaisuri.

Jika Lilia menjadi Permaisuri, Duke tidak yakin hidupnya akan bahagia dan selamat. Dikarenakan banyak pihak pihak yang tidak memihak Lilia karena perilaku buruknya di Istana maupun dalam kalangan pergaulan para Lady, walaupun begitu Duke selalu menyayangi anaknya.

Sudah banyak rumor yang menyebar tentang betapa tidak mempunyai tata kramanya Lilia. Beruntung akhir akhir ini rumor tersebut telah hilang karena Lilia berprilaku baik. Duke senang anaknya tidak lagi mencari maut dengan melanggar aturan Kekaisaran dan membuat keributan dengan para Lady lain.

“Kau harus memilih, antara Lilia dan jabatanmu sebagai Putra Mahkota.” Setelahnya, Duke pergi meninggalkan Damian yang terdiam seribu bahasa.

TBC

Maafkan aku yang ngetik terlalu pendek, tapi memang otakku lagi buntu buat ini cerita.

Btw, jangan lupa mampir ke book sebelah yaw.

Genre fantasi juga!

Looking For Happiness✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang