21 🔞🔞🔞

2.2K 160 10
                                    

Selamat tahun baru 🥳
Sudahi galaumu, mari menghalu Johnten bersama. Aku bawa chapter jorok, tolong bijak ya jd pembaca ❤️





















Ten sudah selesai dengan ritual malamnya sebelum tidur, yaitu skincare. Setelah mengoleskan lip mask, Ten mengecek jam dan ternyata sudah pukul 10 malam. Ia sendirian, suaminya belum kembali dari ruang kerjanya.

Sudah seminggu ini Johnny selalu bekerja hingga larut malam. Semua sisa pekerjaan nya di kantor dibawa pulang dan dilanjutkan di rumah. Johnny bilang kali ini project yang dia kerjakan sangat penting.

Ten berniat menyusul Johnny, ia belum mengantuk dan merasa bosan. Jadi dengan membawa segelas susu, pria mungil itu memasuki ruang kerja suaminya dengan mengetuk pintu sebelumnya.

Terlihat Johnny sedang berbincang dengan seseorang di depan laptopnya. Mungkin suaminya sedang zoom meeting. Ten meletakan segelas susu di samping Johnny lalu pria mungil duduk dengan bertopang dagu memperhatikan wajah serius Johnny.

"Tampannya..." Cicit Ten memuji dengan senyuman di wajahnya.

Hampir 10 menit menikmati wajah serius suaminya, akhirnya Johnny menutup laptopnya. Pria tinggi itu tersenyum senang melihat sosok manis di depannya.

"Hello husband, sudah selesai?"

"Hmm, mana kopi ku?"

"Nooo, udah hampir jam 11 tidak ada kopi ya. Kamu harus mengurangi minuman itu"

"Yasudah, give me a kiss. I miss you" Johnny mencondongkan tubuhnya guna meraih bibir cherry Ten. Ten menangkup kedua pipi suaminya, memperdalam pagutan keduanya.

"Kamu ganti lipcare? Rasanya aneh, bukan strawberry" tanya Johnny, mencoba mengecap kembali rasa yang tertinggal di bibirnya.

"Bukan, water melon. Strawberry itu lip balm ku" Johnny tampak bingung dengan nama-nama itu, jadi dia hanya mengangguk saja.

Ten berpindah duduk di pangkuan Johnny, mengalungkan tangannya di leher sang suami yang masih menegak habis segelas susu.

"Bosan di rumah?" Tanya Johnny.

"Tidak juga, aku menikmati sisa liburanku. Aku menonton drama baru. Bagaimana dengan mu?"

"Sibuk seperti biasa" Johnny mulai mengecup-ngecup tiap inchi wajah manis suaminya.

"Kalau butuh model aku sangat siap, tidak perlu dibayar" Tawar Ten. Beberapa hari yang lalu Johnny pernah bercerita sedang mencari model untuk produk baru perusahaannya.

"No! Aku tidak siap melihat perut mu diumbar di depan karyawan ku"

"Pelit"

"Daripada meributkan hal tidak penting, sekarang ada yang lebih penting. Aku butuh recharger energiku" Johnny mengecup tulang selangka suaminya lalu meninggalkan tanda kemerahan di beberapa spot.

Ten mendongakkan kepalanya membuat suaminya makin leluasa memberi tanda pada leher putihnya. Tangan Ten tiba-tiba membuka kancing piyama nya sendiri lalu melemparkan piyamanya sembarang arah.

Johnny terkekeh melihat aksi suami kecilnya.
"Tidak sabar hm?"

Dilihatnya gundukan kecil tercetak di celana piyama Ten. Johnny tersenyum simpul, suaminya sensitif sekali.

"Lama sekali" Ten meraup bibir tebal Johnny dengan ciuman terburu-burunya. Johnny sedikit kaget tapi langsung mengimbanginya. Tangan besar Johnny mengelus paha dalam Ten, celana piyama pendek suaminya memudahkan Johnny melakukan itu. Lalu meremas penis kecil suaminya -menurutnya-

Chit chat [JOHNTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang