▬▬▬▬▬▬▬ 00 : 01

915 123 37
                                    

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

HA YURI JAHAD berdiri di sebuah tebing curam yang menjulang tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HA YURI JAHAD berdiri di sebuah tebing curam yang menjulang tinggi. Matanya menatap ke bawah, dasarnya sangat gelap, hanya Tuhan yang tahu sedalam apa jurang ini.

Tapi Yuri tidak punya pilihan lain. Untuk memasuki tempat ujian tanpa ketahuan, hanya ini jalannya. Karena walau bagaimanapun, Ranker dilarang memasuki Area Regular---itu merupakan peraturan Menara yang sudah ditetapkan sejak dulu.

Semua ini dia lakukan untuk mengambil Black March-nya kembali sih. Karena kalau sampai ayahnya tahu bahwa dia meminjamkan Senjata 13 Bulan pada Irregular, bisa saja seluruh gelarnya sebagai Tuan Putri akan dicabut---yang berarti eksistensinya juga akan berakhir.

Yuri mengernyit kesal. Evan sialan! Dia tuh minta buat nunjukin jalan menuju Area Regular, bukan jalan ke neraka!

Tanpa pikir panjang, Yuri langsung bergerak---menendang Evan hingga dia terjatuh dari tebing.

"Kau lompat duluan!" seru Yuri.

Teriakan Evan bergema, sebelum dia benar-benar terjatuh ke dasar, suara sumpah serapahnya terdengar ke telinga mereka semua.

"KAU PUTRI GILA YANG PAYAH!"

______________________________________

Seketika Yuri merasa bersyukur dia dilahirkan di keluarga Ha yang punya kekuatan fisik yang luar biasa. Karena walau terjatuh dari tempat yang sangat tinggi sekalipun, dia tidak akan mengalami luka sedikitpun.

Yuri berjalan menyusuri tempat ujian para Regular. Tempat ini gelap, membuatnya cukup sulit mencari jalan. Yuri menyapu pandangan ke sekitar, kemudian kakinya melangkah---ketika mendengar suara beberapa orang yang sepertinya tidak jauh dari tempatnya berada.

Tatapan Yuri mulai berubah serius ketika melihat makhluk yang berbentuk bola putih sedang menghajar perempuan dengan kulit berwarna hijau---mirip dengan kadal. Sementara di sisi lain, perempuan berambut cokelat menatap adegan tersebut dengan geram.

"Dua gadis yang sedang kau hajar itu..." langkah Yuri semakin mendekat, "aku adalah... kakak perempuan mereka." lanjutnya.

"Apa... yang kau lakukan di sini?" Makhluk Putih Berbulu itu bertanya.

"Hmm... aku cuma kebetulan lewat. Ada sesuatu, dan seseorang yang kucari." tatapan Yuri terlihat ogah-ogahan, malas meladeni Makhluk Putih yang tidak penting. Justru, seluruh atensinya sekarang tertuju pada perempuan yang berdiri tidak jauh darinya. Walaupun figurnya tidak terlihat jelas karena tempat yang gelap.

Mata Yuri kembali bergulir menatap Makhluk Putih tersebut. "Siapa kau?"

"Maaf saya sudah bersikap tidak sopan. Saya adalah no. 67 Lo Po Bia Ren, Satuan Pembunuh Bayaran Istana Jahad," Ren memperkenalkan diri, sedikit membungkukan tubuhnya---sebagai bentuk penghormatan.

𝗮𝗽𝗼𝗰𝗮𝗹𝘆𝗽𝘀𝗲 • ᥫ᭡ 𝖻𝖺𝗆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang