▬▬▬▬▬▬▬ 00 : 06

900 90 14
                                    

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RESORT

"Aku dengar kau habis kencan sama Endorsi?" [Name] berjalan mendekat ke Bam, lalu berdiri di sebelahnya. Matanya menatap ke depan, sementara tangannya memegang pagar pembatas balkon. "Kau... sudah dewasa ya?" dia bergumam, lalu tersenyum tipis.

[Name] menyentuh rambut (h/c)-nya ketika Bam menatapnya lekat, kemudian dia berdeham lalu berbalik badan---punggung bersandar di pembatas. "Kenapa melihatku begitu? Tidak suka aku datang ke sini?" dia terkekeh, "padahal sudah lama sekali kita tidak ketemu."

"Bukan begitu, aku pikir kau tidak akan datang ke sini karena..." Bam diam sebentar, "pekerjaanmu," lanjutnya.

[Name] tersenyum lalu menoleh ke Bam lagi. "Pendapatku masih sama. Aku lebih suka kau yang rambut pendek. Yah... walau kau pasti tetap nolak sih," lanjutnya.

Bam menyentuh rambutnya sebentar, lalu menunduk. "Baiklah."'

"Huh?"

"Aku akan potong rambut..."

[Name] menegakkan tubuhnya, lalu memilih duduk di pembatas balkon yang tadinya menjadi tempatnya bersandar. "Oh ya? Kenapa tiba-tiba jadi setuju denganku?"

"Karena kau bilang kau lebih menyukaiku yang berambut pendek," jawab Bam.

[Name] tersenyum, dia memejamkan matanya sebentar, lalu membukanya kembali. "Kau menyukaiku, ya?" tanyanya, to the point.

"Yah... sepertinya," Bam juga menjawabnya tanpa beban.

[Name] membulatkan mata, hampir saja kehilangan keseimbangannya kalau saja Bam tidak menangkap pergelangan tangannya, dan menariknya turun.

[Name] langsung menjauhkan diri dari Bam dan membenarkan rambutnya yang agak berantakan. "Kau ini..." dia berdecak dan mengalihkan pandangannya, "seharusnya kau berbohong dan menyangkalnya."

Belum sempat laki-laki itu membuka suara, [Name] langsung melangkah pergi darinya.

Bam mengerjapkan matanya beberapa kali, kelihatan bingung.

[Name] kenapa? Bukankah bagus kalau Bam menyukainya dan tidak membencinya? Bukankah kalau sudah tidak ada rasa benci, mereka bisa berteman?

Bam tidak mengerti. Bukankah rekan-rekannya yang lain mulai berteman dengannya saat mereka menyukai kehadiran satu sama lain? Tapi kenapa [Name] langsung menghindarinya? Apa dia tidak ingin berteman dengannya?

____________________________________

Setelah mengobrol dengan Bam, [Name] masuk ke ruangan Hwaryun diam diam. Sebenarnya ini lebih seperti ruang penyekapan sih, karena Aguero yang membuat Hwaryun terkurung, padahal perempuan itulah yang membantunya menyelesaikan Pertarungan Workshop.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗮𝗽𝗼𝗰𝗮𝗹𝘆𝗽𝘀𝗲 • ᥫ᭡ 𝖻𝖺𝗆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang