7

5.3K 146 8
                                    



Sore hari ketika jam kerja selesai, Seulgi memeluk leher Seungwan dari belakang sambil menggoyang-goyangkan tubuh sahabatnya itu.

"Apa sih!"

"Gue, Jina, Jungwoo, Youngho sama Doyoung udah reservasi tempat buat kita makan malam. Ikut kan, cantik?"

Wajah Seungwan terlihat masih kesal larena perdebatannya tadi pagi dengan Doyoung. Bahkan setelah mereka semua memutuskan untuk menggantinya dengan Jina, Seungwan belum juga mau mengubah raut wajahnya.

Doyoung sampai meminta Seulgi mengatakan pada Seungwan bahwa mereka sudah memesan tempat di satu restoran. Karena jika Doyoung hanya mengajak Seungwan, gadis itu sudah pasti akan menolak. Dan jika Doyoung hanya mengajak salah satu atau dua dari mereka, yang lain pasti akan marah padanya. Untuk itu, Ia mengajak orang-orang di sana untuk pergi bersama.

"Ayo dong, udahan ngambeknya? Ya ya ya?" Rayu Seulgi sambil menyatukan pipi mereka.

Jina tersenyum pada Seungwan yang masih merajuk. "Lo cantik kalo ngambek, Wan. Tapi kalo begitu terus, lo bakal sering gue anter microdermabrasi karna kebanyakan keriput!"

Seketika Seungwan menangkup pipinya sendiri dan menatap Jina sambil mengubah ekspresinya.

"Nah, gitu kan cantik?"

"Lo semua beneran ikut, kan?" Tanya Seungwan yang membuat Doyoung mengusap dadanya sendiri lalu bernapas lega di balik meja kerjanya.

"Iyalah gue ikut, kan gue yang ngajak!"

"Jungwoo?"

"Ikut dong, gila kali restoran fancy gue lewatin!"

"Jina ikut juga kan?"

"Iya, Wanya!"

"Youngho?"

"Hm."

"Ih yang bener jawabnya!" Rengek Seungwan memastikan.

"Iya."

"Jutek banget!" Ketus Seungwan ke arah Youngho yang sedang sibuk membolak-balik dokumen di mejanya.

"Gue, nggak-ditanya?" Tanya Doyoung hati-hati.

"Lo jelek!" Mata Doyoung lalu berubah sendu mendengar nada Seungwan yang sangat ketus padanya.

"Nona Son, yang baik dong.." Jina mencoba menenangkan Seungwan.

"Ya emang iya Doyoung jelek! Lo jelek!" Jina dan Seulgi hanya bisa menghela napas panjangnya. "Makin jelek kalo nggak ikut!"

Jina dan Seulgi lalu tersenyum. Seulgi bahkan mencubit pipi Seungwan yang begitu manis saat ini.

"Awas lo nggak ikut!" Sambung Seungwan lagi sambil melempar gulungan kertas pada Doyoung di mejanya.

Tepat ketika keenam orang itu merapikan meja kerja mereka, ponsel Jina berdering. Dari Jaehyun, yang bisa Seungwan dan Jungwoo baca karena meja mereka mengapit tempat Jina.

"Mantap Jina! Cowok lo bucin juga ya, tadi siang nelpon, sekarang nelpon lagi!" Goda Jungwoo yang didengar Youngho saat sedang memasukkan peralatan kerjanya ke laci. Pria itu sampai mendongakkan kepala menatap Jina.

Ada ujung sepatu Doyoung yang menendang bokong Jungwoo di sela kursinya. Kali ini Jina tidak pergi untuk mengangkat telepon. "Ya, Jae?"

Seungwan memundurkan kursinya yang beroda ke belakang Seulgi, kemudian gadis bermarga Kang itu memberitahunya lewat bisikan, dan berakhir membuat Seungwan mengarahkan matanya pada Youngho.

"Sekarang banget? Aku udah ada janji nih, gimana dong?" Tanya Jina.

Pertanyaan itu sontak membuat Doyoung dan Jungwoo saling melempar pandang.

The Kiss | Johnny Seo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang