[38] TERKUNCI DI GUDANG

212 15 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen...

Selamat membaca

━━━━━━༺༻ ━━━━━━




Setelah memanjat tembok belakang sekolah yang lumayan tinggi. Vika akhirnya bisa masuk kedalam sekolah tanpa harus menunggu di bukakan gerbang dahulu.

"Kalau bisa lewat belakang kenapa harus lewat depan" kata Vika dan memungut tas miliknya. Ia pun segera pergi dari belakang sekolah tersebut.

Di perjalanan vika tidak sengaja melihat Rama yang tengah membawa sapu dan pel, jangan lupakan Bu Susi yang ada di belakang cowok itu. Mendadak perasaan Vika tidak enak. Ia pun buru-buru menatap ke arah lain.

"Vika!!"

"Ihh mampus, di panggil gue" gumam vika ketika dirinya di panggil oleh Bu susi.

"Vika!"

"Ibu manggil saya?" Tanya Vika.

"Yah menurut kamu?!" Balas Bu Susi.

"Santai kali Bu, kenapa ibu manggil saya?" Tanya Vika membuat Bu Susi mengambil pel lantai dari tangan rama dan di berikan oleh gadis itu. Vika yang di berikan pel tersebut bingung.

"Kamu bersihkan gudang bersama Rama" titah Bu Susi.

"Lah? Emang saya salah apa Bu? Ko di suruh ngepel?" Protes Vika, ia rasa ia tidak membuat masalah pagi ini. Apa jangan-jangan Rama mengadu ke Bu susi kalau dirinya datang terlambat.

"Tidak udah banyak protes! Sekarang pergi bersama Rama, dan bersihkan gudang!" Setelah mengatakan hal itu. Bu Susi pergi meninggalkan Vika dengan wajah yang kesal.

"Apaan si! Bu Susi gajelas banget!" Kesal Vika membuat Rama menggelengkan kepalanya.

Vika menatap ke arah Rama dengan sinis. " Lo pasti yang bilang ke Bu Susi kalau gue telatkan?! Ngaku!" Tuduh Vika membuat rama berjalan meninggalkan gadis itu sendiri.

Dan disinilah keduanya, di gudang SMA Cendana yang lumayan kotor, banyak kursi patah dan juga banyak sarang laba-labanya. Sedari tadi Vika tidak henti-hentinya mengomel. Karena banyak debu.

Vika melirik ke arah Rama yang tengah mengangkat Kursi dan di taru di pojok gudang. "Mau di bantuin gak?" Tanya Vika membuat Rama menatap ke arah gadis itu.

"Nyapu aja, gue yang angkatin kursi " balas Rama membuat Vika mengangguk. Ia pun mulai menyapu setiap sudut gudang. Bahkan langit-langit gudang tersebut ia sapu karena banyak sekali sarang laba-laba.

Rama yang melihat Vika tengah menyapu, tersenyum kecil dan kembali melanjutkan mengangkat kursi-kursi dan juga meja.

"Udah nih ka, " kata Vika dan berjalan ke arah pintu. Ia pun berniat membuka pintu gudang tersebut karena sangat panas. Namun tidak bisa di buka.

"Loh? Ko?" Bingung Vika dan tetap membuka pintu tersebut. Namun tetap saja tidak bisa di buka.

"Ada apa?" Tanya Rama.

"Pintunya gak bisa di buka... "Balas Vika membuat Rama menghampiri gadis itu.

"Minggir dulu" suruh Rama membuat Vika menggeser posisinya membiarkan Rama yang membuka pintu tersebut.

"Jangan di paksa nanti gagang pintunya le-

Belum sempat meneruskan perkataannya gagang pintu yang gudang terlepas karena ulah Rama. Rama menatap gagang pintu tersebut tanpa berkedip.

"Nahkan lepas!!" Kesal Vika. "Kan udah di bilang jangan di paksa!! Batu banget jadi orang" omel Vika membuat Rama hanya diam.

°°°°

FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang