Jungkook tengah fokus memperhatikan layar televisi, menonton film bertema keluarga yang ia sukai. Disana terlihat dua anak lelaki yang saling menyayangi. Salah satu diantaranya terus meminta digendong oleh anak yang lebih tua.
Bibir Jungkook tersenyum menyaksikan film itu. Sepasang kakak adik itu terlihat sangat akrab. Banyak canda dan tawa yang tercipta dalam kehidupan mereka. Kasih dan sayang seorang kakak terhadap adiknya begitu pun sebaliknya terlihat jelas.
Dalam lubuk hati Jungkook yang paling dalam, ia menginginkan keharmonisan itu. Selama ini Jungkook tidak memiliki teman di rumah, hanya bermain di sekolah saja dan itu tidak cukup baginya. Setiap hari Jungkook akan menghabiskan waktu di depan televisi seperti ini, ayahnya akan pulang sore nanti, membuat Jungkook sedikit kesepian.
Melihat kemesraan sepasang kakak adik itu, Jungkook tiba-tiba ingin memiliki teman bermain di rumah. Ia membayangkan bagaimana ia bersenda gurau bersama temannya, menonton televisi bersama, makan bersama, bahkan tidur bersama. Hanya membayangkan saja Jungkook sudah sangat bahagia. Bagaimana kalau hal itu terwujud?
Jungkook segera naik ke lantai dua, masuk ke dalam kamarnya lalu duduk didepan meja belajar. Membuka buku gambar di halaman yang kosong lantas mulai menorehkan pensil di sepanjang bidang putih itu. Ia membuat gambar dua orang lelaki lagi. Seperti yang sudah ia gambar sebelumnya, ia sangat menyukai menggambar dua anak lelaki.
Diibaratkan itu adalah dirinya dan temannya yang akan menjadi teman bermainnya di rumah. Jungkook tersenyum lebar setelah gambar itu selesai.
Meskipun terlihat seperti gambar anak TK, namun itulah kemampuan Jungkook. Dia akan sangat senang apalagi jika ayahnya melihat dan memujinya. Jungkook akan berterimakasih pada sang ayah.
Setelah diberi warna, Jungkook menyobek kertas bergambar itu. Memberinya doubletape lalu menempelkannya pada dinding dekat meja belajar. Tertawa sejenak sebelum ia pergi berlari ke arah ruang televisi lagi.
***
Namjoon pulang dengan wajah sumringah. Selalu mendatangi sang anak di kamar atau di ruang keluarga untuk melepas rindu.
Langkahnya membawanya ke ruang keluarga, disana tidak ada Jungkook. Pasti anaknya akan berada di kamar jika tidak ada di ruang tengah.
Namjoon naik ke lantai dua. Mengetuk pintu kamar Jungkook dahulu sebelum membukanya.
Jungkook sedang duduk di depan meja belajar. Dia fokus memandangi gambar yang telah ia buat tadi siang hingga tak mendengar seseorang masuk ke kamarnya.
Grep
"Sedang melihat apa hm?" Namjoon tiba-tiba memeluk tubuh Jungkook dari belakang membuat Jungkook berjengkit.
Jungkook lantas melepas lengan kekar sang ayah yang melingkari lehernya. Menariknya untuk duduk di samping dirinya, lantas menunjuk sebuah gambar dua anak laki-laki yang tertempel di dinding.
"Omo!! Kookie yang menggambarnya?" Tanya Namjoon terkejut. Jungkook mengangguk antusias.
"Daebak!!! Kookie ayah sangat pandai menggambar!!!" Namjoon bertepuk tangan, lalu memeluk tubuh Jungkook lagi.
Jungkook terkekeh saat Namjoon dengan sengaja menggelitiki pinggang Jungkook. Ia menggeliat geli lalu mencoba melepas tangan Namjoon darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Fiksi PenggemarMenjadi anak semata wayang, siapa yang tidak menginginkannya? Kasih sayang, perhatian, harta, seluruhnya akan menjadi hak anak. Tidak ada yang dapat merebut darinya sampai kapanpun. Begitulah yang kini dialami Kim Jungkook. Putra tunggal dari Kim N...