Taehyung baru saja turun dari mobil Namjoon, berjalan menuju sekolahnya setelah berpamitan. Namun satu cekalan tangan menghentikan langkahnya.
Ialah Jung Hoseok, teman baru Taehyung yang berada di kelas yang sama.
"Oy! Siapa dia? Ayahmu, kah?" Tanya Hoseok penasaran. Tangannya ia sampirkan di bahu Taehyung seolah sudah begitu akrab. Padahal mereka baru mengenal dua minggu ini. Hoseok tak sempat melihat Taehyung saat acara ulang tahun Jimin.
Taehyung tak menjawab, ia hanya tersenyum lalu berjalan mendahului.
Hoseok mengartikan senyuman itu sebagai jawaban iya. Ia pun menggeleng tak percaya sebab mobil yang ayah Taehyung bawa adalah mobil mahal keluaran Jepang tahun ini yang baru saja launcing.
Taehyung terus berjalan mengabaikan Hoseok yang berlari mengejarnya. Berjalan menyusuri koridor kelas yang dipenuhi siswa tengah nongkrong di pinggiran. Mata mereka tertuju pada Taehyung selaku siswa baru. Taehyung juga terkenal tertutup dan tak mudah bersosialisasi sehingga pribadinya tak banyak dikenal orang.
Hal itu membuat satu gerombolan geng kelas Taehyung merasa penasaran. Seperti apa sebenarnya Taehyung itu? Mereka ingin tahu lebih jauh dengan anak yang katanya berasal dari pengusaha kaya dan cukup arogan itu.
Gerombolan yang diketuai oleh Kim Jong In itu sudah bersiap di depan kelas. Duduk berjajar menunggu kedatangan Taehyung. Saat Taehyung hendak masuk, satu kaki Jong In tiba-tiba memasang di jalanan dan Taehyung seketika tersandung hingga ia tersungkur.
"Hahahaaa...." Tawa renyah geng hitam itu menunjuk Taehyung yang sudah berlutut dilantai.
Taehyung bangkit, amarahnya naik. Tidak pernah sekalipun dalam hidup Taehyung diperlakukan seperti ini walau ia anak jalanan. Taehyung tak pernah diinjak-injak harga dirinya meskipun ia anak dari orang yang tidak jelas dan ia miskin.
Tangannya terkepal kuat, Jong In dan kawan-kawan merasa semakin senang sebab mereka akan mengetahui bagaimana sikap tersembunyi Taehyung.
Bagai sebuah keberuntungan, bel masuk berbunyi. Membuat Taehyung urung dan para siswa harus masuk kembali ke dalam kelas.
***
Taehyung membuka grup whats up kelasnya. Banyak pesan masuk yang belum ia buka sejak tadi pagi. Karena penasaran sebab tak biasanya grup WA kelas mendadak ramai seperti ini, akhirnya Taehyung pun membukanya.Sontak mata Taehyung membola, ada foto dirinya yang tengah jatuh berlutut tadi pagi. Rupanya ada yang sempat memotretnya, dan uname yang mengirimnya adalah Kim Jong In.
"Dasar blacky!"
Sempat mengumpat, Namjoon tiba-tiba datang dari arah luar. Baru saja pulang dari kantor dan langsung menghampiri Jungkook yang tengah menonton televisi disampingnya.
"Kookie, ayah pulang.... Cup" Namjoon langsung memeluk Jungkook dan mengecupi pipinya kanan dan kiri. Suatu kebiasaan yang selalu Namjoon lakukan.
Melihat Taehyung yang hanya diam saja dengan wajah datar cenderung murung, Namjoon pun bertanya.
"Taehyung, ada apa? Tidak biasanya wajahmu di tekuk seperti itu?" Goda Namjoon padanya. Taehyung tersenyum tipis.
"Bukan apa-apa, paman. Aku hanya merasa lelah saja." Jawabnya asal.
"Kau pasti lelah bermain dengan Kookie ya? Kalau begitu istirahatlah. Lain kali jangan selalu menuruti kelinci gembul ini kalau kau lelah sepulang sekolah." Namjoon mencubit batang hidung Jungkook, Jungkook pun meronta.
"Siapa yang kelinci? Kookie manusia, bukan kelinci!" Jungkook tak terima rupanya. Ia pun memprotes.
"Ah masa? Yang memiliki dua gigi depan paling menonjol itu kan kelinci. Lalu kau juga memilikinya. Berarti Kookie adalah kelinci! Hahaha..." Namjoon menyentuh kedua gigi kelinci Jungkook. Membuatnya semakin merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
FanfictionMenjadi anak semata wayang, siapa yang tidak menginginkannya? Kasih sayang, perhatian, harta, seluruhnya akan menjadi hak anak. Tidak ada yang dapat merebut darinya sampai kapanpun. Begitulah yang kini dialami Kim Jungkook. Putra tunggal dari Kim N...