9

23 4 0
                                    

🌸

Happy Reading 📖

_________________________________

Motor gio dan singgi pun melaju dengan cepatnya seakan tidak ada yang ingin mengalah satu sama lain, bahkan keduanya sama-sama terlihat sedang meluap kan semua emosinya , suasana yang begitu sepi dengan langit yang begitu damai membuat emosi keduanya melebur bersamaan dengan udara malam , lima belas menit waktu yang sudah terhitung dari mulai kini kedua motor itu sudah terlihat kembali untuk menuju garis finish, hingga....

BRAKKKK

Suara keras benturan itu pun membuat atensi semua orang mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara terjadinya suara benturan itu , semuanya pun berlari untuk melihat

"BANG!!"

.

.

.

.

"BANG SHAKA!!"teriak singgi

singgi dan gio menghentikan laju motornya ketika suara benturan keras itu terdengar dan langsung menuju sumber suara mereka terkejut ketika melihat siapa yang orang yang menciptakan suara benturan keras itu

"San mobil lu bawa sini cepet tolongin abang gue, anterin dia kerumah sakit!!" pinta singgi ketika melihat teman-temannya yang menghampiri nya dengen tergesa-gesa, sandy pun yang mendengar itu lantas langsung pergi mengambil mobilnya

"Bang tahan yah" ucap singgi pada shaka

"Gak usah sok baik sama gue dehh, gue bisa sendiri" ucap acuh shaka dan hendak berdiri "awhhh kaki gue" ringis shaka ketika memaksakan kakinya untuk berdiri dan berakhir kembali terduduk

"Bang kali ini aja bang singgi mohon jangan menghindar dulu, singgi cuma mau nolong setelah itu terserah bang shaka mau gimanapun" ucap memohon singgi

"Yang singgi bilang itu bener bang, ini kaki lu bisa jadi terkilir parahnya mungkin saja bisa patah atau retak, lu gak usah keras kepala dulu lahh, lu nolak niat baik adik lu, kita-kita belum tentu mau nolongin lu bang" ujar gio membela singgi

"Dulu gue sempat iri liat singgi yang lengkap punya mas, abang dan kakak setelah tau kelakuan nya gue tarik kembali ucapan gue ternyata menjadi anak tunggal gak begitu buruk" ucap dingin buyung langsung dianggukki setuju oleh semuanya kecuali singgi

Lama berdebat akhirnya mobil yang sandy bawa datang, singgi dan gio lantas membantu shaka untuk masuk ke dalam mobil sandy , mereka langsung menuju rumah sakit terdekat di dalam mobil hanya ada sandy dan shaka, setelah membantu gio dan lucky pamit pulang sedangkan sisanya mengikuti mobil sandy dan dino membawa motor shaka , di dalam mobil awalnya tidak ada percakapan sandy yang sama sekali tidak begitu terlihat khawatir dengan keadaan shaka

Shaka yang saat ini sering beberapa kali meringis sambil memegangi kaki sebelah kirinya bahkan ada beberapa luka di tangan dan pelipisnya yang masih mengeluarkan darah  sama sekali tidak membuat sandy nampak peduli

"Gue kira bang wonu itu orang yang hangat seperti yang bang wonu sering lakuin ke sandy setiap kali bang wonu maen kerumah ternyata bang wonu orang yang sangat dingin, sandy gak nyangka ternyata bang wonu itu abangnya singgi yang selama ini buat singgi hancur" ucap sandy memecah keheningan

"Lu gak tau tentang gue dengan dia, sshhh" ucapnya sambil meringis menahan nyeri

"Gue tahu semuanya bang, tentang bunda lu, ayah lu bahkan kalian dan gue rasa itu bukan salah singgi bang , lu dan bang dika trllu egois nerima masalah ini sedangkan singgi hanya korban atas keegoisan lu bang, lu gak pernah liat sisi adek lu yang rapuh, singgi bahkan gak pernah minta untuk dilahirkan bang lu kalo terus-terusan kaya gini sama aja lu nyalahin Tuhan, dulu pas pertama kali gue tau lu bang, gue sering bandingin lu sama bang imam, se nggak bersyukur itu gue sampe bandingin abang gue sendiri, tapi sekarang gue nyesel pernah bandingin bang imam ama lu bang, kalo gue tau lu abangnya singgi dari dulu gak bakal gue nyambut lu selayaknya abang sendiri" ucap sandy panjang lebar tanpa melihat kearah shaka , bahkan shaka tak ada niatan untuk menjawab ucapan sandy kata-kata sandy terlalu membuat nya seakan menjadi manusia yang begitu egois hingga tanpa shaka sadari bahwa mobil sandy sudah sampai dirumah sakit

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang