15

16 5 0
                                    

🌸🌸🌸🌸
🌸🌸🌸
🌸🌸
🌸

Happy Reading 📖

_______________________________________

Genap satu bulan singgi tinggal di rumahnya kembali, selama itu juga singgi selalu mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan dari dika, mulai dari dika yang sering ganggu singgi ketika ia sedang tidur, tak jarang singgi bangun tidur dengan keadaan kaki dan tangannya diikat di sisi ranjang, bahkan disekolah pun dika sudah berkoar jika singgi adalah pembunuh, tak sedikit yang tak percaya akan hal itu yang mengakibatkan banyak siswa maupun siswi yang memandang singgi dengan pandangan yang sangat mengerikan yang dilayangkan untuk singgi, selama itu juga senu pernah mengetahui kelakuan salah satu adiknya, dan berakhir senu menghukum dika dengan mengunci dika di kamar selama satu minggu dan hanya di beri makan sehari sekali hal itu juga yang membuat singgi selalu menutupi kelakuan kakaknya sendiri, dia tidak tega melihat kakaknya harus dihukum seperti itu

Bahkan singgi sempat mau dikeluarkan dari sekolah nya karena kelakuan dika yang mengatakan jika singgi adalah pembunuh beruntung karena orang tua sandy yang menjadi salah satu donatur terbesar disekolah nya pun bisa membuat para guru mengurungkan niat nya, dan sekarang adalah hari libur yang dimana harusnya singgi keluar rumah untuk berkumpul dengan para sahabat nya, tetapi hal itu harus ia urungkan rapat-rapat, keadaan rumahnya yang saat ini hanya ada dirinya dan dika tentu saja itu akan menjadi hari yang sangat melelahkan untuk singgi, senu yang harus keluar kota untuk seminggu pun tentu di manfaatkan oleh dika untuk semakin menyiksa adiknya

Jika kalian mencari dimana shaka? Jawabannya shaka yang kini sedang sibuk dengan tugas akhirnya pun tak jarang ia menginap di rumah temannya, jikalau dia ada dirumah oh tentu saja shaka tidak akan melerai ataupun mencampuri kelakuan dika pada singgi, pernah waktu dimana dika yang merasa emosi karena satu minggu ia di hukum oleh senu dan dika pun melampiaskan nya pada singgi dengan cara meninju perut singgi berulang ulang kali sampai singgi mengeluarkan darah pada mulutnya, itu terlihat oleh shaka tepat didepan matanya tapi yang dia lakukan dia melenggang begitu saja seolah tak ada kejadian didepannya

"Kak please berhenti gue mohon" ucap singgi saat dika yang tak memberi jeda singgi untuk bernafas lega

"Gue belum puas!! Dengar!! Jangan sekali kali lu perintahin gue!! Mengerti!!" bentaknya sambil terus meninju perut singgi

Duaagghhh

"Ahh apa jangan-jangan lu suka kalo gue terus-terusan nyiksa lu kek gini? Hahaha tenang adikku gue akan dengan senang hati menuruti nya" ucap dika setelah menendang singgi yang sudah tidak sanggup untuk berdiri tegak lagi

"Uhhukkk uhhuukkk" singgi terbatuk ketika perutnya yang sudah terasa sakit dan mual itu ditendang dengan tidak manusiawi oleh kakaknya

Setelah batuknya mereda pandangan singgi pun teralihkan oleh benda kecil yang berada tak jauh dari kaki dika dengan sisa tenaga singgi berjalan tertatih kemudian mengambil benda itu dan mengarahkan ke arah dika

"Kak ambil ini kak, gue capek kak, lu mending bunuh gue kak sekarang biar lu gak repot repot ngotorin tangan lu demi mukul gue yang kata lu ini seorang pembunuh kak" ucap singgi dengan pandangan kosong dan mengarahkan pisau kecil itu kearah dika

"Aarrgghhh" jerit singgi ketika pisau itu mengenai tangannya

Pelaku nya bukan dika melainkan shaka, shaka yang baru pulang pun terkejut melihat singgi yang mengarahkan pisau dihadapan dika itupun sontak berlari dan langsung menepis pisau itu dari tangan singgi , tapi sayangnya pisau itu mengenai tangan singgi yang tak memegang pisau karena tepisan nya sangat kencang tentu saja luka pada tangannya pun cukup dalam

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang