Berakhir

400 40 30
                                    

#Day5
#Kanagara : Bunga matahari, mahkota raja, atau mahkota pengantin (menurut KBBI)

----------- HAPPY READING ------------

Pov Perth

Aku melangkah gontai keluar dari ruang inap Saint. Dan langsung disambut Plan dengan khawatir.

"Bagaimana Phi? Saint baik-baik ajakan? Aku denger agak ribut di dalam. Tapi aku dicegah P'Mean buat masuk." Plan berucap panjang lebar dan di akhiri dengan mengerucutkan bibirnya karna tidak diizinkan oleh Mean untuk mengetahui keadaan di dalam ruang inap Saint.

"Iya.. Saint tidak apa-apa. Dia sekarang sedang di tenangkan Mae Nuk di dalam." balasku

"P'Perth harus sabar yaa." ucap Plan sambil menepuk-nepuk bahu ku yang ku tau maksudnya untuk menguatkanku. Dan hanya ku balas dengan senyuman hambarku.

Aku duduk di depan ruang rawat Saint. Menatap pintu ruangan yg tertutup rapat itu. Disana. Didalam sana ada orang yang sangat aku cintai sedang dalam keadaan terpuruk karna kebodohanku.

Aku ingin ada disisinya saat ini. Aku ingin memeluknya. Menenangkannya saat ia menangis, seperti biasanya.

Tapi apa aku masih bisa disebut menjaganya dengan baik? Karna kecerobohanku semua ini kembali terjadi. Ya. Salahkan aku yang ceroboh waktu itu. Tanpa sengaja mengupload videoku dengan Rin pada akun media sosial yang diikuti Saint.

Aku punya dua akun media sosial. Yang pertama akun media sosial yang diketahui Saint dan akun yang satunya adalah seperti galeri hidup Rin. Semua berisi tentang kehidupan Rin, bahkan sejak aku mengetahui ia hadir di rahim sang ibu.

"Tuhan... Apa ini balasan untukku karna sering berbohong padanya?" batinku meringis.

Pikiranku masih melayang pada Saint dan Rin hingga teriakan Mae Nuk dari dalam ruangan Saint membuatku terkejut.

Aku segera memasuki kamar inap Saint. Memastikan apa yang terjadi. Dapat ku lihat Saint meraung kesakitan sambil memegang kepalanya. Sedang Mae Nuk sedang memegangi Saint yang semakin meraung kesakitan sambil berteriak memanggil dokter.

Aku masih terdiam di depan pintu. Antara shock dan blank akan keadaan orang yang kucintai yang begitu mengenaskan saat ini. Hingga beberapa dokter dan perawat masuk membuatku tersadar kalau Saint perlu pertolongan.

"Sayang..." Aku segera mendekap tubuh Saint. Memeluknya erat. Mencoba menyalurkan rasa cintaku pada Saint. Agar ia kuat dan kembali sehat seperti dulu. Karna aku begitu membutuhkannya.

Salah satu dokter menyuntikkan sesuatu pada infus Saint. Yang kurasa sebuah obat penenang, karna tidak berapa lama setelahnya Saint mulai tidak menjerit kesakitan lagi, bahkan tubuhnya melemah dalam pelukanku.

"Mohon maaf Khun Tanapon, boleh anda keluar sebentar, kami ingin menangani Khun Suppapong terlebih dahulu." ucap Dokter Aldi yang memang menangani Saint sejak 3 tahun yang lalu.

"Aku suaminya, Dokter! Tidak bisakah aku hanya disini menemaninya." Aku berhak atas Saint, ia istriku. Aku ingin disisinya.

"Perth. Biarkan dokter melakukan tugasnya." Mae Nuk menahanku. "Dokter lebih tau keadaan Saint dari pada kita." lanjutnya.

Aku keluar dari ruang inap Saint tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi.

F A T U M - PerthSaint (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang