tawuran 2

749 29 0
                                    

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.
"Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Gue kira kalian pengecut"ucap Leon remeh
Rey hanya menyeringai.

"PENGECUT KOK TERIAK PENGECUT"teriak Raihan dari arah belakang, membuat Leon mengeraskan rahangnya.

"JAGA UCAPAN LO BANGSAT!!"balas Leon.

"Udah deh jangan banyak omong. Sekarang mau lo sama anggota lo apaan?" Tanya vino, karena ia merasa kesal, karena sudah membuang waktunya untuk bermain dengan adiknya.

"Gue mau kalian semua nunduk dan akui kalau geng LION lah yang berkuasa di sini"ucap Leon mantap, membuat geng Rajawali tertawa remeh, dan Rey menatap datar.

"Mimpi"ucap Rey.

"Sialan, SERANGGGGG!!!ujar Leon.

Dan terjadilah baku hantam di lapangan merah tersebut. Kedua geng itu saling menunjukkan aksinya dengan saling meninju memukul lawan.

Kekuatan geng Rajawali memang tidak main-main. Banyak tim lawan yang sudah pada tumbang dengan keadaan yang sudah tidak dapat dikatakan baik-baik saja.

"Mendingan lo out deh dari geng abal-abal lo ini, cari mati aja gabung sama mereka!" Ucap Raihan yang sedang  adu jotos sama lawannya.
Lawannya sudah lemah dengan keadaannya.

BUAGHH

Sekali tinju, lawan berhasil ditumbangkan oleh Raihan.

"Rasain lo Raihan di lawan!"ucap Raihan bangga.

"Mantap Rai"ucap Gilang. Yang sudah lebih dulu mengalahkan sang lawan.

Kini Rey tengah saling memukul dengan Leon, keduanya saling adu kekuatan. Tetapi muka Rey masih mulus sama sekali belum ada bekas luka atau tinju di wajah tampannya itu.

Berbeda dengan Leon yang sudah mendapatkan satu bogeman di sudut bibirnya sebelah kanan.

BUAGHH
BUAGHH

Dua tinjuan mendarat di perut Leon membuat pemuda tersebut batuk darah. Dan langsung terkapar lemah di tanah. Membuat Rey tersenyum dengan hasil karyanya.

"Cuihh lemah"ucap Rey. Dan berbalik arah meninggalkan Leon yang terkapar.

"Akhh sialan lo Rey, jangan harap lo puas dengan ini, gue akan balas lo"ucap Leon.
Ucapan Leon pun tak diindahkan oleh sang empu.

Berbeda dengan geng Rajawali. Mereka tersenyum puas melihat rival mereka sudah lemas tak berdaya.

"Cabut"ucap Rey, kepada anggotanya.
Dan diangguki oleh semua.

"DADAH ABANG SINGAA, RUARRRR"teriak Raihan seperti bak singa yang memangsa makanannya. Membuat geng Rajawali tertawa. Berbeda dengan geng Lion yang geram dengan itu.

Brumm
Brumm

"Liat lo Rey, akan gue bales!!ucap Leon dengan rahang yang mengeras. Kemudian dimelihat anggotanya sudah banyak yang tidak sadarkan diri. Membuatnya menghela napas berat.

"Obatin luka kalian! Gue duluan"ujar  Leon lalu pergi meninggalkan anggotanya itu tanpa peduli.
_____

Sekarang Geng Rajawali sudah sampai di markasnya. Mereka pada mengistirahatkan dirinya akibat lelah dengan aksi yang tadi.

"Pesan makan woii, laper gue!ucap Raihan.

"Gila lo, main nyuruh-nyuruh aja, keluarin uang lo Udin."ujar Gilang enek melihat teman satunya itu.

"Hehe, beliin dulu Napa, besok gue ganti dah"ucap Gilang cengengesan.

"Eee dasar buaya miskin"ucap Gilang.

"Dasar lu yaa, sini gelud"ucap Raihan sudah berdiri sambil menaikkan lengannya ke atas.

"Pesan"ucap sang ketua datar, sambil melemparkan kartu blackcardnya diatas meja.
Membuat mereka semua yang jiwa miskinnya meronta-ronta melihatnya.

"Wahhh si boss emng terbaik dah"ucap Raihan girang sambil mengangkat kedua jempol nya kearah Rey. Hanya dibalas tatapan malas.

"Udah sana pergi woii, pesan buruan dit sana pergi ajak Raka sekalian"ucap  Vino sambil menyuruh Radit adik tingkatnya yang memang juga anggota Rajawali.
Raka yang mendengar namnya disebut pun juga pasrah saja.

"Okee bang"
_____

Berbeda dengan Suasana di mansion Wijaya sekarang gadis mungil princess satu-satunya keluarga itu sedang menangis di pelukan daddynya.

"Hikss..opa jahat.. udah nggak sayang lagi sama Icha.. hikss.. Oma juga"ucap Icha sesegukkan.

"Udah dong sayang opa sama oma kan perginya cuman sebentar"ucap mommy, sambil menenangkan sang anak, karena tak tega melihat keadaan Icha yang sudah kacau.

Bagaimana tidak pipi chubby nya yang sudah banjir dengan air mata, hidung yang sudah memerah. Tapi tetap saja membuat mereka gemas dengan wajah Icha.

"Hikss.. hikss"

"Opa janji klau pekerjaan opa udah selesai, opa sama oma akan pulang cepat kesini"ucap opa.
Memang ketika Icha hendak berjalan kekamar mommy dan daddynya, dia mendengar percakapan sang opa dan Oma, mereka besok harus segera kembali ke London karena ada masalah yang tak bisa dikendalikan oleh orang disana.

Mendengar itu, membuat Icha langsung menemui opanya, ternyata disana sudah ada mommy dan daddynya.

"Promise?"tanya Icha kepada opa. Membuat mereka yang mendengar tersenyum.

"Yahh im promise"ucap opa.

Dengan tangis yang sudah berhenti, Icha turun dari pangkuan daddynya. Dan segera memeluk omanya dengan erat.

"Icha sebenarnya nggak mau jauh sama Oma, tapi opa harus ada yang jagain, kalau nggak nanti opa rindu sama istrinya, hihi"ucap Icha yang sudah cekikikan. Memang Icha moodnya cepat sekali berubah. Membuat mereka menggelengkan kepala dengan ucapan dan ti glah princess mereka.

"Haha, kamu benar sayang nanti opa rindu"ucap oma, membuat sang suami mendengus.
"sebenarnya oma juga nggak mau ninggalin kamu" lanjut Oma memeluk cucu kesayangan nya. Memang mereka sangat dekat karena sudah bersatu sejak Icha dipindahkan ke London.

"Ekhemm"deham seseorang membuat mereka menoleh ke orang tersebut.

"Abangggg"ucap Icha langsung berhambur ke pelukan Abang pertamanya. Dan langsung sigap disambut oleh keenand.

Memang yang barusan pulang adalah keenand. Tadi setelah mengantar Icha pulang, dia ada panggilan dadakan ke kantor.

"Abang sendiri aja, Abang twins mana?"tanya Icha.

"Mereka belum pulang?"bukannya menjawab keenand malah bertanya balik. Membuat Icha kesal sendiri.

"Ishh abang, bukannya menjawab malah nanya balik"ucap Icha sambil mengerucutkan bibirnya. Membuat keenand gemas melihatnya,dan langsung mencium pipi adiknya itu.

"Mungkin sebentar lagi mereka pulang".jawab keenand.
Icha pun menganggukkan kepalanya. Lalu bersandar dibahu sang Abang.

"Sudah mengantuk hm?"tanya keenand lembut sambil mengusap punggung adiknya itu. Membuat Icha nyaman.

"Hu'um"jawab Icha sambil memejamkan matanya.

"Bawa adikmu kekamarnya, dia sudah lelah menangis dari tadi"ucap daddy.

"Baik dad"ucap keenand. Sambil berjalan  dan membawa Icha ke kamarnya.
Karena memang semua sudah tahu kalau opa dan oma akan berangkat ke London, kecuali Icha.

Sesampai dikamar Icha, keenand dengan hati-hati meletakkan Icha diranjangnya, lalu menyelimuti sang adik. Dan menatap damai sang adik yang sudah tidur dengan mata bengkak akibat menangis.

"Sweet dreams princess"ucap keenand. Mencium kening adiknya itu. Dan berlalu keluar meninggalkan Icha seorang diri.
.
.
.
.
.
.
TBC!!!

CarissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang