“Tack vare vinden.”
Garis-garis hijau timbul, membentuk pola unik dari bahu hingga telapak tangan kanan Lyria. Ia sedang mengisi Evolcore yang telah dicopot dari Evolblaster dengan sihir angin. Grimoire bersampul cokelat gadis tersebut mengambang di udara, tidak terpengaruh akan guncangan gerobak kuda bermuatan bir kala melibas kerikil.
Keempat siswa Maple Academy itu telah meninggalkan Windcluster saat matahari menyembul di ufuk timur. Alanon menggosok mata. Hewan kontraknya keluar dari saku kemeja dan terbang di atas perdu-perdu di sisi jalan. Zanesha tertidur pulas, sementara Mikalea menyaksikan kincir menara pusat Windcluster dari dalam gerobak tumpangan.
Alanon menguap. “Omong-omong, apakah kalian pernah terpikir, jika hal yang kita lakukan sekarang dapat berpengaruh terhadap masa depan?”
“Tujuan kita ke masa lalu dan menghancurkan cermin, kan, memang untuk menyelamatkan masa depan dari kehancuran. Maka dari itu masa depan akan berubah,” jelas Lyria dengan nada malas.
“Bukan begitu maksudku ... aku hanya berpikir jika misalnya, Nenek Enchantro dan anak kecil itu harusnya mati kelaparan. Jika tidak kau selamatkan, bisa jadi, kan, ada suatu hal yang berubah nanti? Misal saja, anak kecil itu menjadi seorang pedagang sukses. Bisa saja, nanti ada gedung raksasa di samping Markmind atau jika misal, anak itu jadi penjahat dan menghabisi orang penting bagi perkembangan Windville. Bisa juga, kan, Windville jadi daerah yang tidak berkembang?”
Lyria dan Mikalea langsung melirik Alanon. Sol kembali ke gerobak, membawakan Alanon tumbuhan berwarna merah pekat. Roda gerobak yang melibas lubang membuat Zanesha membuka mata.
“Kalian membahas apa?”
“Hal yang tidak akan pernah sampai di otakmu, Kucing,” ejek Alanon.
Zanesha tersenyum masam lantas kembali membungkuk, menutup mata. “Kalau begitu, bangunkan aku jika sudah sampai. Aku benci hal rumit. Jadi, selamat membahas hal yang tidak-akan-sampai-di-otakku itu dengan tenang.”
“Kau tidak marah, aku ledek seperti itu?”
Zanesha menatap tajam Alanon. “Kau ingin aku pukul?”
“Tidak, terima kasih. Silahkan lanjutkan mimpimu, Nona Kucing.”
Gadis berambut merah itu kembali menutup mata. Lyria tertawa puas melihat Alanon.Mikalea memicingkan mata, memperhatikan sesuatu yang mengikuti dari balik semak.
***
Satu jam beralu, mereka akhirnya tiba di Windustry, tempat yang menjadi pusat perkembangan teknologi di Autumnland. Gedung-gedung industri berdiri kokoh, mengepulkan asap pekat dari setiap cerobongnya. Ribuan orang telah mengoperasikan alat-alat berat seperti crane untuk mengangkat kayu-kayu besar ke dok pembuatan kapal angin.Lyria, Mikaea, Alanon, dan Zanesha turun di gerbang Windustry yang padat akan pengunjung, berterima kasih kepada kusir gerobak pengangkut bir. Mereka berjalan menuju ke barat, meninggalkan Windustry karena tempat itu memang bukan tujuan mereka.
“Sekarang masih jam 8 pagi,” ujar Alanon setelah melihat jam melalui pengelihatan Sol. “Apakah kau yakin, tidak ingin mengajak kami untuk melihat seperti apa Windustry, Bocah Ajaib?”
“Aku pun sebenarnya ingin mengajak kalian masuk ke sana. Namun, aku tidak ingin membuang-buang waktu. Kita harus cepat-cepat pergi menuju Hollowind atau untuk menghancurkan cermin. Tidak tahu kapan Hilarion akan muncul.” Lyria menggerakan tangan kanan yang masih menyalurkan energi angin ke Evolcore. “Lagipula, semakin cepat semakin ba---”
Seekor hewan berbulu hijau tiba-tiba muncul dari semak, merebut Evolcore Lyria. Hewan itu lantas memelesat ke udara, kemudian masuk ke rerumputan.
“Hei! Kembalikan Evolcore-ku, cupipa sialan!” Lyria berlari mengikuti hewan endemik Windville tersebut.
Gadis itu menerobos rerumputan, melacak hewan bertubuh mungil bak anak kelinci itu. Kala matanya menemukan pergerakan aneh, ia langsung menghampiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/292974142-288-k892409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
An Unexpected Adventure in Windville (MAPLE ACADEMY YEAR 3)
Fantasia[UPDATE SETIAP SENIN & JUM'AT] Lyria Groundrose adalah seorang gadis yang mencintai petualangan. Keinginannya yang kuat membuatnya terus berusaha untuk melengkapi kekurangan dirinya, seperti membuat sebuah senjata bernama Evolblaster sehingga ia dap...