Bagian KeLima : Takut khilaf end

974 104 8
                                    

Haikal memaksa Karin untuk tetap pergi dengan nya walaupun Karin sempat menolak karna dirinya masih merasa malu pada Haikal.

Berakhir mereka berdua duduk dengan suasana canggung di dalam mobil, bahkan Haikal tidak melajukan mobil nya setelah mereka sudah duduk sekitar 15 menit.

"Kal?"

"Hmmm"

"Kita bakalan duduk di sini aja, Lo gak mau ngejalanin mobil nya"

Haikal menatap Karin namun saat mata mereka bersinggungan Karin langsung memalingkan wajah nya menghadap jendela.

"Lo marah sama gua?" Tanya Haikal.

Karin menggeleng.

"Ko malah ngehindar"

"Gua malu"

Haikal terkekeh, sebenarnya dia sendiri pun malu karna tidak bisa menangkap kecoa di dalam kamar mandi Karin, berujung Yudha yang membunuh kecoa itu.

Tapi Haikal dapat menguasai mimik mukanya sehingga dirinya dapat terlihat biasa-biasa saja walaupun kuping nya panas, tapi Karin- wajah cewek itu sudah merah merona yang Haikal yakin karna terlalu malu.

"Arin" Haikal menggenggam lengan Karin yang nganggur di paha cewek itu.

"Udahan dong malu nya, gua gak tahan sama situasi begini, serasa kaya abis ngelakuin yang iya-iya"

Karin menatap murka Haikal "MANA BISA!!! LO TUH GAK PERNAH NGERTIIN GUA!!!, gua malu banget Haikal, huaaaa~"

Nah kan nangis, gara-gara Haikal nih.

Bangsat gua Mulu yang di salahin.

Haikal buru-buru membawa Karin kepelukan nya dan mengelus rambut Karin agar cewek itu merasa tenang dan berhenti menangis

"Maaf-maaf, suer dah gua gada liat apa-apa Rin Lo gak usah maluuu"

Karin mengurai pelukan Haikal, dan menatap cowok itu "bohong kan Lo" ucap nya masih dengan wajah memelas.

"Serius Arin, gua gak liat apa-apa, seketika pandangan gua blur waktu Lo keluar dari kamar mandi"

Karin makin menangis "HAIKAL BANGSAT!!!"

---

"Gua numpang ngungsi ya Jun..."

Jam setengah 3 dini hari, Haikal bak hantu yang mengetuk pintu rumah Juna dalam keadaan sunyi.

Acara berpergian nya dengan Karin di batalkan karna Karin murka pada Haikal, padahal Haikal tidak tau letak kesalahannya di mana.

"Kata Lo mau ngekos di kosan Karin"

Sekarang Haikal dan Juna sedang duduk di ruang tamu.

"Kaga di bolehin, tu anak ngamuk sama gua"

Juna tersenyum, pasti acara per cepuanya pada Karin berhasil, lihat bahkan sekarang Haikal di usir oleh cewek itu, tidak sia-sia Juna mengadu.

"Eh Jun bonyok Lu udah pada tidur, gua takut ganggu"

"Mereka gada 4 bulan bakal tinggal di Surabaya"

"Lah tumben ngapain?"

"Bokap gua dinas di sana, gua males ngikut jadi nyokap gua yang nemenin"

Haikal menghela nafas lega, untung lah orangtua Juna sedang tidak ada jadi dia tidak merasa merepotkan orang lain, kalau ngerepotin Juna mah udah biasa.

"Lo tidur di kamar bonyok Lo ya? gua tidur di kamar Lo" titah Haikal.

"Serasa tuan rumah ya Lo, gada Lo tidur di kamar tamu"

G A N T U N GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang