[FLASHBACK] Si kecil yang cerewet

4.2K 436 38
                                    

Hal yang paling membuat Renjun gugup adalah saat hari dimana mereka akan di evaluasi. Hari dimana mereka menunjukan apa yang sudah mereka pelajari di depan para pelatih dan staff-staff besar. Tapi hari ini jauh lebih mendebarkan karena Mr. Lee juga datang untuk mengevaluasi mereka satu persatu.

Renjun merasakan jantungnya sudah akan lompat dari tempatnya. Di depan sana sudah ada Sicheng yang menunjukan keterampilannya. Gegenya itu menari dan terlihat sangat lentur sekali. Tapi meskipun begitu Sicheng menerima komentar-komentar dari staff dan Mr. Lee yang  memberikan masukan untuk Sicheng.

"Huang Renjun"

Mendengar namanya dipanggil Renjun berjalan untuk maju ke depan. Kakinya terasa berat dan Renjun berusaha membuatnya tak tampak gugup tapi tetap saja. Di depannya ada sekitar enam orang yang akan melihatnya menunjukan kemampuannya. Renjun mengambil mic dan tangannya terlihat bergetar apalagi melihat wajah-wajah di depannya sekarang yang tampak tak bersahabat.

"Perkenalkan dirimu sekali lagi.."

"Anyeong haseyo, saya Huang Renjun.. Traine selama 7 bulan. Saya akan membawakan lagu dari Park Jongshin sunbaenim--"

Renjun menarik nafasnya kemudian mulai bernyanyi. Awalnya nada yang Ia keluarkan sedikit fals saking gugupnya. Tapi Renjun dengan cepat memperbaikinya.

****

Hari ini mereka meninggalkan perusahaan usai evaluasi. Sepanjang jalan tak ada yang membuka mulut untuk sekedar berbincang seperti biasanya. Semuanya masih memikirkan penampilan yang mereka tampilkan tadi di depan boss besar. Belum tau bagaimana keputusan selanjutnya apa mereka mengalami kemajuan atau bahkan kemunduran. Masih kah bertahan di perusahaan untuk belajar lagi atau sudah di suruh pulang.

Dan untuk Renjun sepanjang jalan Ia hanya menatap jalanan malam Seoul dari dalam mobil van yang membawa mereka pulang. Membayangkan jika suatu saat Renjun akan kembali ke kampung halamannya tanpa adanya hasil membuatnya menjadi takut. Renjun sudah berjanji pada Mama dan Baba jika suatu hari nanti dia pulang, Renjun akan langsung mengabari jika dirinya akan debut bahkan memberikan album beserta tanda tangannya.

Tanpa sadar air matanya turun, Renjun merasa pesimis apalagi saat Ia membuat kesalahan diawal lagu tadi. Meskipun setelahnya Ia bisa langsung memperbaikinya tapi tetap saja Ia sudah membuat kesalahan. Komentar yang diberikan para komentator juga tidak bisa dikatakan baik atau buruk. Masing-masing 50%.

"Uljimma.. Semuanya akan baik-baik saja.. "Ujar Jeno yang ternyata menyadari Renjun yang menangis. Renjun dengan cepat menghapus air matanya kemudian menggelengkan kepalanya.

"Mataku hanya kemasukan debu"Balas Renjun dan Jeno memutar bola matanya malas. Dia bukan anak kecil yang bisa di bohongi dengan mudah oleh Renjun.

"Kau pembohong yang buruk"Ucap Jeno kemudian menarik Renjun untuk menangis di bahunya.

"Jeno, kalau suatu saat nanti aku kembali ke Jilin.. Jangan lupakan aku ya? Setidaknya kalau suatu saat nanti kau debut, ingatlah kalau kau pernah punya roomate sepertiku, oke?"

"Hmm.. Punya roomate yang berisik, bawel trus yang tidurnya suka ngorok--"

"Ish! Sejak kapan?! Bukannya kau ya kalau tidur sambil buang gas!"Ucap  Renjun tak terima lalu langsung merubah posisinya yang tadi bersandar di bahu Jeno.

"Enak saja! Jangan ngarang!😕"Kata Jeno. Apa-apaan itu.

"Siapa yang ngarang sih?!😒 Mau kutunjukan buktinya semuanya ada  diponselku loh!?"Ucap Renjun hendak mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.

"Aish hentikan! Kalau nanti aku debut jangan coba-coba menyebutkannya. Aku tidak ingin predebut ku terkotori dengan aib itu"

"Hihh.. 😒"

Jaeren Love Story||JaehyunxRenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang