part 23 🐧🐕

1K 92 18
                                    

Hi sorry for typo(s)

Hi sorry for typo(s)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~♪~♪~♪

"Bertahu tahun kita kehilangan anak kita dan ayahmu tidak ingin membicarakan mu setelah ibu sembuh dari depresi ibu"

Nyonya Lee sedang membersihkan kamarnya ia tidak sengaja menemukan surat "apa ini?" Nyonya Lee membaca surat itu setelahnya ia terdiam karena huruf-huruf perbait yang menghiasi surat tersebut.





Nyonya Lee terduduk di lantai marmer kamarnya lemas dengan isi surat tersebut. "Sayang aku pulang" muka cerah tuan Lee terhias di mimik mukanya menatap bingung istrinya yang duduk di karpet kamar mereka.

"Hey, ada apa? dimana jaeyun?" Tuan Lee yang tak dapat jawaban dari sang istri melihat apa yang di pegang nyonya Lee lalu membulatkan matanya panik setelah tahu apa yang ia lihat

"Apa maksud dari ini semua Lee?" Nyonya Lee menatap kecewa suaminya ia sangat tidak menyangka bahwa suaminya akan melakukan ini padanya.

"a-aku bisa jawab sayang, dengarkan aku dulu ya?" Tuan Lee menjelaskan kenapa ia bisa melakukan ini semu dari awal sampai akhir tanpa terkecuali.

"Aku ga mau liat kamu terus terusan nangis karena kehilangan anak kita makanya aku berbuat ini. Jaeyoon masih anakku sayang"

Nyonya Lee menangis di ceruk leher sang suami "jadi anak kita belum ketemu?" Tuan Lee hanya diam ia mengelus punggung ringkih istrinya.

"Kamu mau terima jaeyoon sebagai anak kita kan?" Nyonya Lee mengangguk "tapi biarkan aku mengetahui dimana makam ibunya jaeyun" tuan Lee hanya mengangguk pasrah setidaknya istrinya ini masih ingin menyayangi dan merawat baby Jake.






Lima tahun lamanya mereka kehilangan anak mereka sampai dimana kabar baik dan kabar buruk mendatangi mereka.

"Tuan saya menemukan dimana anak anda. Tuan muda berada di panti asuhan di pinggir kota yang memang masih desa jadi anak anak di sana tidak tahu tentang perkotaan seperti kita"

Tuan Lee mengangguk mengerti "kau tahu siapa orang yang telah menculik anakku?" Pertanyaan tuan Lee membuat orang kepercayaan tau Lee terdiam.

"Dia...-"

"Nyonya sim,tuan...."








Jake yang mendengar kisah semuanya dari awal terdiam, kaget karena kenyataannya bahwa dirinya hanya anak selingkuhan yang telah menyulik anak kandung mereka.

"Maaf ma...." Jake langsung pergi meninggalkan nyonya Lee dan Sunghoon di sana berlari keluar dari rumah sakit tersebut.

*Suara gluduk
GA TAU SUARA MFF KETIDAK NYAMANNYA Pokonya anggap aja gitu


Suara petir yang bersahut sahutan mengiringi tangis Jake setelah ia tahu kebenaran yang selama ini di tutupi oleh mereka ebih sakit ternyata ketimbang goresan di pipinya tadi.

Hujan dengan deras langsung berjatuhan dari langit tuhan memberikan rahmat untuk setiap umat dengan cara hujan berlomba lomba untuk berjatuhan ke bumi, mungkin agar bisa menemani tangis Jake kian mengeras

"Gue berhak di giniin?atas semua kesalahan yang jelas jelas BUKAN GUE YANG SALAH." Jake tetap berlari tanpa arah abai dengan rasa sakit tubuhnya yang sudah lelah terus ia paksa untuk berjalan tak menentu.

"DENGERIN GUE BAJINGAN. GUE MASIH ANAK LO GUE DARAH DAGING LO DARAH GUE MENGALIR KARENA LO dan lo salahin gue seolah olah gue yang salah disini?GILA LO LEE GUE BENCI LO GUE BENCI SEMUA AAAAAAAAAAAAAAAAA"

Jake menutup telinga sendiri duduk di trotoar jalan yang sangat sepi "GUE GA TAHU MENAHU SOAL HEESEUNG TAPI KENAPA SEMUANYA LO LAMPIASIN KE GUE? HANYA KARENA GUE ANAK YANG UDAH CULIK ANAK LO ITU?"

Jake terus berteriak seperti orang kesetanan marah, kecewa, sakit semuanya menjadi satu yang Jake lampiasin sekarang. Dulu dia sempat bertanya tanya kenapa ayahnya melakukan ini semua kepadanya ternyata jawabannya karena ini.

"Hikk- JAHAT KALIAN JAHAT aku ga tau apa-apa aku ga jahat kalian yang jahat hiks" Jake terus menangis sendiri ia tidak tahu sekarang ada di mana ia ingin pergi sejauh jauhnya dari sini lelah dengan takdir yang Tuhan berikan.

Jake melepaskan tangannya dari telinga mendongak ke atas langit yang masih setia menjatuhkan gemericik air "katanya ga bakal kasih cobaan yang ga mungkin umatmu bisa hik- aku ga bisa.... candaannya ga lucu"

Jake terus berbicara menumpahkan keluh kesahnya selama ini. "Jaeyun capek mau istirahat." Hanya kata itu akhirnya yang keluar dari bibir yang mulai menggigil itu.

"Jake" seperti biasa pahlawan kesiangan kita akhirnya datang-ya siapa lagi kalo bukan Sunghoon?

"Ayo pulang" Sunghoon memayungi Jake yang sudah menggigil membiarkan tubuhnya basah sama seperti Jake sebelumnya.

Grep

"Hoonie" Jake dengan cepat memeluk tubuh tegap Sunghoon membiarkan wajahnya berada di dada bidang Sunghoon.

"Jahat, mereka jahat sama jae" Sunghoon hanya diam tidak menjawab perkataan Jake ia berusaha untuk menggedong tubuh Jake yang sudah memeluk tubuhnya erat kaya koala nemplok di pohon.

setelah sampai di dalem mobil akhirnya Jake tertidur sambil bibirnya menggigil Sunghoon yang melihat Jake jadi ga tega dia ambil selimut yang emang ada di mobil Sunghoon lalu membalurkan selimut itu ke badan mungil Jake.

"Iya, mereka jahat. Sekarang gada lagi yang berani jahatin kesayangan hoonie" setelah memperbaiki tempat rambut Jake Sunghoon segera menjalankan mobilnya ia akan membawa Jake ke rumah Jake aja takut kalo ke apartemennya pasti polisi lagi selidiki bukti yang Sunghoon punya masih sedikit jadi dia ga bakal bisa buktiin kalo Jake bukan pelakunya.

Drtt...drtt...

Sunghoon segera mengambil hpnya yang tadi di mobil lalu mengangkat telepon tersebut "sudah ada bukti?"

"(....)"

"Bagus, tunggu. Saya sendiri nanti yang kesana mau anter Jake pulang dulu" setelah mendengar Jawaban dari seberang telepon ia memutuskan telpon itu kembali fokus ke depan jalan.

"Bapak macam apa itu yang berani laporin anaknya sendiri ke polisi? Sinting. Untung ayahanda ku tidak seperti itu ckckck" eh bentar ini kapan Sunghoon jadi alay gini?








Tbc
.
.
.
Ya maap kalo dikit karena bener ini buru buru banget soalnya besok ulangan tapi hati ini udah menatap akan menamatkan cerita ini lagian dikit lagi bakal tamat ko tenang aja

Kalo ngebosenin maap ye beneran karena ell nya masih amatir eh emang ga bisa sih hehehe

Semoga chapter ini sama sebelumnya bisa ngejawab semuanya ya

I hope you like it
See you byebye

—ell cantik.

Happiness is bullshit✅|Sungjake|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang