part 24

1.3K 96 5
                                    

Hi sorry for typo(s)

。:;´★';:。Jake bangun dari tidurnya saat membuka matanya yang ia lihat pertama kali adalah atap kamarnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。:;´★';:。
Jake bangun dari tidurnya saat membuka matanya yang ia lihat pertama kali adalah atap kamarnya sendiri.

Jake mencoba mengingat ingat kenapa ia bisa di sini "oh, Sunghoon bawa gue sampe sini?" Jake kembali melamun memikirkan pikirannya yang mulai berkeliaran.

Jake beranjak dari tempat tidurnya ia akan mandi. Saat sampai di kamar mandi Jake melihat dirinya di pantulan cermin.

"Huhhh" ia menopang tangannya pada wastafel melihat dengan intens 'kamu bersalah Jake' Jake membulatkan matanya kaget.

"Gue ga bersalah gue cuma anak titipan Tuhan disini." Jake mengeratkan pegangannya pada wastafel 'kamu tetap bersalah Jake, kamu penyebab semua masalahnya'

Muka Jake memerah padam "GUE GA BERSALAH GUE GA TAU APA APA TENTANG MASALAH INI BAJINGAN"

bruk

PRANG

Jake menonjok kaca di depannya serpihan serpihan kaca mulai berjatuhan membuat jari-jari tangan Jake terluka.

"gue bukan anak mereka hehehe" Jake mengambil salah satu potongan kaca tersebut lalu menggoreskan ke nadinya  sendiri

Srek

Dengan cepat darah mulai keluar dari lengan sebelahnya. Jake mengarahkan kaca tadi ke tembok ia mulai berbicara sendiri

"Kalian tahu gue bukan anak mereka AHAHAHAHA GUE BUKAN ANAK MEREKA" Jake menggebuk dadanya dengan tangan yang memegang serpihan kaca sambil bergumam 'aku bukan anaknya aku bukan anak si bajingan itu.'

"Hahahaha hu eee mama?ibu?gue punya emang?" Jake tertawa keras setelahnya Jake rasa setelahnya ia akan sakit tenggorokan karena terlalu banyak teriak kesetanan tadi.

Jake terduduk di tembok menyandarkan punggungnya di tembok ia mendongak untuk menatap atap kamar mandi miliknya.

"Gue ga punya siapa siapa sekarang. Ayah ga punya ibu juga" Jake kembali menyayat lengannya sambil mengukir sesuatu yang abstrak di lengannya

Gumaman Jake terus ia sebut seperti alunan melodi yang indah pikirnya mengingat semuanya. Dari ayahnya memukulnya pertama kali, memaki-maki dirinya di depan umum, mengurungnya di gudang, membanting biolanya sampai berkeping keping, dan ucapan sang mama juga tentunya.

"Dari awal gue selalu bertanya kenapa gue di perlakuin buruk sama lo ternyata semuanya udah terjawab dengan sendirinya" Jake tetap abai dengan darah yang sudah keluar banyak dari lengannya.

"Gue selalu bertanya. Kenapa? kenapa lo lakuin ini ke gue?seakan akan gue paling bajingan di mata lo." Lengan Jake yang penuh goresan dirinya ia biarkan kembali mendongak untuk melihat atap kamar mandi.

"Huhhh gue capek, mau istirahat. Biarin gue tidur barang sebentar." Secara perlahan mata indah Jake menutup kaca yang ia ambil masih ada di tangannya.





﹏🐕 🐕﹏



Polisi mengetuk pintu rumah Jake beberapa kali "permisi" tidak ada jawaban "permisi" sekali lagi dua polisi itu mengetuk pintu rumah Jake tapi tak ada sahutan.

"Bila tidak di buka pintu ini saya akan mendobraknya" tetap tidak ada jawaban ataupun bukaan pintu.

"Ayo"

Bruk

Bruk

Bruk

Pintu rumah Jake akhirnya terbuka "kamu cari sana saya ke arah sini" polisi itu mulai menggeledah rumah Jake.

Salah satu polisi akhirnya memasuki kamar Jake ia melihat pintu lagi membukanya. Polisi itu yang melihat Jake sudah tidak sadarkan diri menggendongnya.

"Pak, pak. Saya menemukannya" polisi tadi membawa Jake untuk segara di beri pengobatan.
Sedangkan Sunghoon yang baru datang niat hati ingin memberikan Jake sarapan kaget melihat Jake di gendong oleh polisi.

"Astaga, ada apa ini pak?" Salah satu polisi menjawab "percobaan untuk bunuh diri" setelahnya Sunghoon mengikuti polisi itu ke rumah sakit.

Akhirnya mereka ke rumah sakit terdekat takut darah Jake habis bagaimana pun mereka tidak tahu Jake melakukan itu kapan.

"Saya meminta untuk tutup kasusnya" dengan tegas Sunghoon mulai berbicara kepada kedua polisi di depannya "hey nak kamu tidak bisa seenaknya untuk menutup kasus ini"

"Bila seperti itu saya akan membayar berapapun agar kasus ini tidak di lanjut" polisi itu memandang satu sama lain.

"Kamu bisa bicarakan hal ini nanti setelah pemuda itu sadar, permisi." Sunghoon mengepalkan tangannya sedang polisi tadi meninggalkannya sendiri.

"Buat apa kaya kalo ga gue manfaatin uang uang gue." Sunghoon harus bisa membuat Jake terlepas dari kasus ini karena Jake tidak bersalah.




﹏🐧🐧﹏





Heeseung masih berbaring di kasur rumah sakit sedangkan K menunggunya di sana 'nyonya Kim dan tuan Kim sudah meninggal di tempat setelah kecelakaan itu'

K tenggelam dalam pikirannya sendiri 'sedangkan kami menemukanmu jauh dari kecelakaan itu mungkin kamu terpental itu sebabnya kamu lupa ingatan sekarang'

K menggenggam tangan heeseung 'tidak ada yang tahu kronologinya karena tidak ada cctv saat itu, lagipula kalian kecelakaan di perbukitan yang jurang ada di samping kiri kalian dan saat itu hujan'

Penjelasan dari ayah Sunghoon dan orang tua angkatnya membuat dirinya semakin mengeratkan genggamannya.

'sunoo di bawa ke panti asuhan karena tidak mungkin ia di telantarkan karena tidak ada saudara dari kedua orangtuanya. Polisi juga tidak bisa menemukanmu karena kau terpental cukup jauh'

'saat ibu menemukanmu di bawah jurang ibu pikir kau sudah tidak bernyawa tetapi tuhan masih memberi umur panjang untukmu walaupun saat itu kau bisa saja mati karena luka dan tempat yang dingin'

'maaf, kami menemukan sunoo baru beberapa hari yang lalu karena memang saat kecelakaan pun kami tak tahu seakan kasus ini di tutup rapat-rapat'

Suara yang saling bersahut-sahutan terus menghampiri pikiran kosong K tangan yang bergetar tetap ia genggam dengan tangan heeseung, kepalanya ia tidurkan di ranjang yang heeseung tiduri.

"Maaf dek" tubuh K bergetar isakan tangis mulai berisik di dalam kamar sunyi itu "sunoo maafin Abang" K merasa dirinya tidak berguna karena tidak bisa melindungi keluarganya setidaknya adiknya yang saat itu masih kecil.

"Abang bakal ngelakuin hal sama kaya dia melakuin ini ke keluarga kita dek"
K bersungguh sungguh dengan ucapannya. Ia berjanji akan melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan kepada dirinya apa lagi keluarganya.

"Abang bakal ngorbanin apapun mau itu nyawa atau orang tersayang Abang." Tatap benci langsung tertuju kepada heeseung yang masih berbaring dengan lemas di ranjangnya.

"Apapun." Susul K dengan ucapan yakin.






﹏🦌🦌﹏






Tbc
.
.
.
GA JELAS ANJWING kalo kata gue mending skip aja karena emang semua part itu gaje😭

Y gitu Pokonya
Puyeng puyeng lo semua WKWKWK

I hope you like it
See you byebye

—ell authornim keseyengan kalian

Happiness is bullshit✅|Sungjake|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang