part 10🐆🦊

932 101 7
                                    

Hi sorry for typo(s)

Hi sorry for typo(s)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰
Hari pagi yang cerah ini keluarga Park sedang ribut karena kehebohan sang Abang yang repot nyiapin apa aja yang harus adeknya bawa.

"Hyung mending sekarang kamu tunggu adeknya di meja makan aja adek bukan anak tk lagian." Sunoo ngedumel ga jelas bingung karena tingkah abangnya ini yang menurutnya aneh masa dia lebih heboh dari mama mereka sih.

"Abang tuh cuma takut nanti kamu lupa ini lupa-"

"Hyung~"

Sunghoon menghela nafas lalu keluar dari kamar si bontot pergi ke meja makan bergabung dengan yang lain.

"Adek mana bang?"

"Masih di kamar, katanya Abang di suruh duluan." Nyonya Park hanya mengangguk lalu ia duduk di kursinya.

Sunoo keluar dari kamarnya turun ke ruang makan karena akan sarapan bersama dengan keluarga.

"Adek udah siap? semuanya udah di siapin?ada yang kurang ga?"tanya nyonya Park, menyiapkan makanan untuk mereka berempat.

"Heem, sudah ma" sunoo menjawab sambil mengangguk-anggukkan kepalanya lucu. Tuan dan tuan muda Park hanya tersenyum melihat keluarga mereka yang tampak harmonis.

"Sunghoon." Tuan Park memanggil anak sulungnya. Sunghoon menatap ayahnya dengan pandangan bingung. "Kenapa pa?".

Tuan Park terdiam, bingung mau mulai dari mana. "Kau akan mengambil alih perusahaan papa setelah kau lulus kuliah kan?"

Sunghoon menghela nafasnya panjang. "Iya pa, lagian aku kan udah mau kelas akhir jadi ga lama lagi aku bakal kuliah. Papa tunggu aku untuk beberapa tahun lagian aku kuliah juga buat jaga jaga aja apa yang harus aku lakuin nanti kalo aku gantiin papa."

Tuan Park mengangguk lalu melanjutkan pembicaraannya. "Tapi Park ada satu lagi yang harus papa bicarain ke kamu."

Sunghoon yang akan menyendokan makanan ke mulutnya terdiam, perasaannya mulai tidak enak sekarang.

︿🐧🦊︿

Keluarga Park yang sarapan dengan kehangatan keluarga berbeda dengan keluarga Lee, ruang makan hanya ada suara dentingan sendok.

Tidak, keluarga Lee tidak menerapkan tidak boleh berbicara saat makan hanya saja mereka tampak tak mau membuka suaranya. "Aku selesai." Hingga suara si sulung membuyarkan kecanggungan tersebut.

"Jake, kau bisa berangkat dengan kakak mu? anaknya pak Jeje sedang sakit makanya ia izin ke mama untuk tidak mengantar heeseung untuk hari ini."

Jake yang ingin pergi bersama Sunghoon buru buru menolak. "Tapi ma-"

"Sudahlah Jake turutin apa kata nyonya Lee." Tuan Lee berkata dengan santai.

"Tapi pa, aku-"

"Atau semua barang tak berguna mu itu papa buang jauh-jauh." Di potong lagi oleh ucapan tuan Lee.

Happiness is bullshit✅|Sungjake|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang