03 - Kambuh

18 1 0
                                    

"Bahagiakan dirimu terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahagiakan dirimu terlebih dahulu. karena sekalinya kamu berada diujung hidupmu, yang bisa menemuimu hanyalah dirimu sendiri"

|•VOTE & KOMEN•|
•••





"JAKAAA!!! HUUU SEMANGAT!!!"teriak Rosa dari bangku penonton

Jaka fokus dengan tanding basketnya. Jaka memang cukup terkenal dikalangan siswi karena parasnya yang tampan dan juga keren.

"GO GO GO JAKA!!!! WUUU!!"

Teriakan Rosa semakin kencang,hingga membuat penonton disampingnya menatapnya sinis.

"Apasih Lo! Mau gue colok tu mata?!"omel Rosa

"WOY!"datanglah Naki

"Lah Ki? Lo gak ikut tanding?"tanya Rosa

Naki menggeleng,"ada cidera dikit dikaki gua,jadi gabisa tanding"

Rosa mengangguk paham,"semoga cepet sembuh ya"

"Iyah,Amin"

Ting!
Satu poin untuk tim A. "WOAHHH!!! YEAY!!! KEREN BANGET LO JAKA. GILA!!"Teriak Rosa

"Gila ye,cempreng Lo kaga ilang-ilang"ucap Naki

"Yeee bodo amat!!!"

Naki menggelengkan kepalanya,lalu ia berjalan menuju pinggir lapangan basket. Jaka sempat melihat kearah Rosa,lalu Jaka mengedipkan sebelah matanya.

"Akhhhh hati gue pengen meleleh!!"ucap Rosa

•••

"Shila?"

Shaga terkejut saat melihat Shila yang sudah tersandar lemas di pintu depan kelas. Mengapa lorong koridor ini sepi?,pikir Shaga.

Dengan cepat Shaga mengangkat tubuh Shila,lalu ia berlari menuju UKS. Terpampang jelas di wajah Shaga bahwa dirinya sangat khawatir.

"Eunghhh Shaga..perut aku perih banget"lirih Shila

"Terimakasih. Ngomong-ngomong kamu sakit apa?"

Shaga sempat terdiam. "Udah Sono lanjutin, katanya mau mati"

Soal ucapan itu Shaga lupa untuk menanyakan balik perihal penyakit yang diderita Shila.

Skip

"Huftttt... Shila lagi Shila lagi"ucap Syden

Syden meracik beberapa obat,lalu memberikannya pada Shila. Shila menggelengkan kepalanya.

"Apa? ,Mau donat manis?"tanya Syden dan Shila langsung mengangguk semangat

Syden langsung mengambil satu kantung plastik yang berisi donat manis berbagai rasa. Shaga menatapnya bingung ,mengapa tak diberi obat terlebih dulu?

Shaga untuk ShilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang