Kita ditakdirkan untuk membuat kenangan, bukan untuk berjalan beriringan.
***
Raina sampai di kamarnya. Ia melihat dirinya di cermin. Mulai dari rok hingga sepatunya basah, sedangkan bajunya tak terlalu basah, karena memakai jaket kulit milik Aries.
Raina segera membersihkan diri. Setelah selesai, ia mengeluarkan semua buku-buku yang ada di tas hitamnya. Untung tidak semua buku yang ada di tasnya tak basah, hanya beberapa saja.
Ia meletakkan buku-buku yang lumayan banyak itu di meja belajar nya. Ia memisahkan buku yang kering dan buku yang basah menjadi dua tumpukan.
Raina beranjak dari meja belajarnya dan mendudukkan dirinya di pinggir kasur.
****
"Mau main hujan?"
Raina mengangguk. "Ayo."
Sepasang kekasih menikmati hujan yang membasahi bumi dan tubuh mereka.
Laki-laki tinggi yang menggunakan baju berwarna hitam itu tertawa, sehingga menampilkan senyum manisnya dan Raina sangat menyukainya.
"Aku suka aroma hujan, suara hujan dan semua tentang hujan," ucap pria tinggi itu menatap Raina.
"Jadi cuman suka hujan nih?" pancing Raina.
"Iya."
Raina pun mengerucutkan bibirnya, membuat laki-laki pecinta musik itu gemas sendiri. Laki-laki itu mengapitkan tangannya di kaki perempuan di depannya. Ia menggedong Raina dan mendekatkan wajahnya pada wajah Raina, kemudian menatapnya.
"Suka kamu juga," bisiknya.
Raina mendekatkan wajahnya ke dada bidang laki-laki pecinta musik itu dan bersembunyi di sana.
Laki-laki itu menundukkan kepalanya, melihat Raina yang sedang bersembunyi di dada nya. "Kok sembunyi gitu. Liat lesung pipinya dong," goda laki-laki itu.
Raina memukul dada laki-laki tinggi itu dan semakin menutupi wajahnya di dada laki-laki itu.
Laki-laki itu tertawa. Ia memang suka hujan, tapi ia juga suka Raina, begitu pula Raina.
Dia menurunkan Raina dari gendongannya dan memeluknya erat. Raina membalas pelukan hangat itu.
Suasana saat hujan memang dingin, namun mereka tak merasakan kedinginan itu. Mereka membuat kehangatan dan juga kenangan di saat hujan.
"Aku harap, kita tetap bisa merasakan hujan cinta ini, selamanya," bisik laki-laki itu saat memeluk Raina.
****
"Apa peristiwa hujan itu bisa kita ulang, Ta?" lirih Raina.
Matanya mulai terasa panas dan pandangannya mulai terasa kabur. Air mata itu terjun lagi tanpa seizin Raina.
Terlalu banyak kenangan bersama laki-laki pecinta musik itu di dalam ingatannya. Ia hanya bisa memutar kejadian itu dalam ingatannya, tanpa bisa merasakan kehangatan itu lagi.
"Aku gak bisa ngerasain hujan cinta itu lagi, Ta. Aku ingin kembali. Aku ingin mengulang semua kejadian itu di dunia bukan di ingatan." Raina memejamkan matanya. Dadanya terasa sesak. Semuanya masih terekam jelas dan sulit untuk dilupakan.
"Gue pengen lupa ingatan."
****
Aries memasuki lingkungan sekolah dengan motor sport berwarna hitam miliknya. Diikuti Gio dan Dion di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS
Teen FictionRaina yang ingin melupakan masa lalunya, malah selalu ditakdirkan untuk berada dibawah langit yang sama dengan seseorang di masa lalunya. Dan bertemu dengan Aries, membuatnya merasa menemukan kembali orang yang ada di masa lalunya. Semakin sulit ba...