30-Official?

16 1 1
                                    

Haii haiii

Selamat malam semuaa

Gimana kabarnya?

Udah siap baca Sirius part 30 malam ini?

🎶 Play song Best Day Of My Life-American Authors

Selama membaca semuaa 🤍

****

Pagi ini, Raina berencana akan membersihkan kamarnya yang berantakan karena ulah Vero. Saat hari terakhir keponakannya menginap di kamarnya, seisi kamar benar-benar berhamburan. Namun, ada satu barang yang Raina tetap jaga dari jangkauan Vero, yaitu boneka panda pemberian Aries padanya saat di pasar malam.

Dengan rambut yang sudah di cepolnya asal, tangan Raina bergerak memutar lagu di ponselnya secara random.

Setelahnya, kegiatan membereskan kamarnya pun di mulai. Ia menurunkan semua buku-buku yang ada di mejanya dan membersihkan meja itu terlebih dahulu. Kemudian kembali menata buku-buku itu dengan rapi.

Saat asik bersenandung mengikuti lagu yang terputar dari ponsel Raina, tiba-tiba deringan telepon menggelegar menggantikan musik yang sebelumnya terputar.

"Ck. Siapa sih yang telepon pagi-pagi. Ganggu mood gue aja, deh," decak Raina sebal sembari berjalan mendekati ponselnya.

Membaca nama Gio yang tertera di layar ponselnya membuat alis Raina menyatu. Dengan segera tangannya menggeser ikon hijau di layar ponselnya dan mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.

"Rai, kira-kira Kirana kalau gue kasih boneka dia suka nggak, ya?"

Belum sempat Raina mengucapkan salam, Gio sudah mendahuluinya dan memberikannya pertanyaan.

Raina sudah menduganya sejak awal. Sudah pasti ada udang di balik batu atas perintah Gio yang mengajak dirinya, Aries serta Dion ke pantai sore ini.

"Dia mah, lo kasih perhatian aja udah seneng."

Di sebrang sana, Gio terkekeh.

"Bantu gue ya, Rai?"

"Jadi lo mau gue ngapain?"

"Nanti gue mau bilang perasaan gue ke Kirana. Lo ajak dia main bentar, biar gue sama yang lain siapin tempatnya."

Raina tersenyum lebar. "Iya. Tapi inget ya traktirannya," goda Raina dan terdengar helaan napas singkat dari seberang sana.

"Gue nggak yakin, Rai. Gue masih bingung mau bilang apa nanti di depan dia dan gue takut respon dia yang nggak sesuai ekspektasi gue."

Perkataan itu membuat Raina tertawa pelan. "Udah cocok deh kalian tuh, sama-sama gengsi. Ya lo tinggal bilang Kirana lo mau nggak jadi pacar gue?" Raina mencontohkan.

"Nggak semudah itu, Rai," sela Gio cepat.

Raina berpikir sejenak, kemudian menyuarakan saran. "Gini deh, gue punya ide. Lo kasih aja dia pilihan. Misalnya balon sama boneka. Kalau dia tolak lo ya dia bakal letusin balonnya, kalau dia terima lo, dia ambil boneka itu."

"Jadi dia nggak bakal jawab lewat kata-kata, tapi lewat tindakan. Dan untuk lo yang bingung mau bilang apa ke Kirana, mending lo tanya Aries atau Dion," lanjut Raina memberi saran.

"Oke, Rai. Gue coba ikutin saran lo ya. Makasih, nggak sia-sia gue telpon lo." Terdengar dari perkataan Gio bahwa laki-laki yang suka basket itu sedikit lega akan masalahnya.

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang