𝐓𝐫𝐢

68 11 0
                                    

Hari Senin ini sekolah gue udah mulai kegiatan belajar mengajar kayak biasa. Karena memang hampir seluruh guru mata pelajaran diganti, jadi di hari pertama ini agendanya diisi oleh perkenalan dan membicarakan kontrak belajar. Gue selaku Ketua kelas pun juga harus ikut serta menandatangani seluruh kontrak belajar yang masing masing guru memiliki kontrak yang berbeda beda.

Seluruh kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring dari rumah masing masing, dengan menggunakan sarana yang bisa dianggap cukup asing bagi kami. Tapi mau gimana lagi, inilah satu satunya jalan untuk tetap belajar di kondisi saat ini.

Sedaritadi, gue hanya duduk didepan laptop sambil sesekali mengecek pesan di ponsel. Bosan, itulah yang aku rasakan, tidak ada interaksi dengan teman, komunikasi dengan guru pun kurang efektif.

Chasya

Selamat pagi Nona|

|Pagi Raa
|Udah dimulai pembelajarannya?

Sudah setengah jalan|
Aku rasa ada yang kurang|

|Apanya yang kurang?

Kurang kamu disamping aku|

|Okay kalo gitu, aku kerumah kamu

Beneran? Ditunggu|


|Wait for me, Darling

Yap, itulah yang gue lakukan setiap harinya, merayu gadis yang gue suka dengan harapan dia tertarik sama gue. Ini baru pertemuan kami yang ke tiga kalinya, dan kami tidak melakukan sesuatu yang diluar kendali. Kami hanya bermain ludo, mengerjakan tugas bersama, menonton film dan makan bersama.

Sembari menunggu Chasya datang, gue melanjutkan kelas gue yang masih berlanjut hingga pukul 11 nanti.

Lagi dan lagi, perkenalan dengan guru baru lalu menandatangani kontrak belajar.

Hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 11 pas, seluruh kelas gue sudah usai dan bertepatan juga dengan datangnya Chasya pada saat itu.

"Haii" Seru Chasya sambil melebarkan tangan meminta peluk.

"Halo" Balas gue sambil memberinya pelukan.

"Rindu sama Kezra" Ucapnya yang tentu membuatku tak karuan.

"Apa kabar sama aku yang selalu pengen nempel sama kamu?" Jawab gue.

"Nih nih, udah nempelkan?" Chasya semakin menempelkan tubuhnya ke arah tubuh gue.

"Udah kok" Ucap gue sedikit gugup

"Mau ngapain hari ini? Udah makan belum?" Ia menatap mata gue sambil mengalungkan tangannya di leher.

"Gatau mau ngapain, tapi sebelum itu mending kita makan aja dulu deh ya?"

Ia mengangguk setuju. Kami memutuskan untuk memesan makanan dari luar karena memang ga mau ribet.

"Aku mau ayam aja" Request gue

"Yang ini?" Ucapnya sambil menunjuk layar ponselnya

"Iya yang itu– eh tapi itu enak ga sih? Apa mending yang ini?"

SAHARDAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang