Bekel

2.2K 161 9
                                        

"Oke anak-anak belajar nya sampai disini dulu, sekarang dilanjut istirahat ne. Ayo berkumpul semuanya, kita makan bersama." Ucap ibu guru.

Teman sekelasnya berkumpul membentuk lingkaran, membawa bekal makanannya masing-masing. Sedang tae, bocah 5 tahun itu hanya diam di sudut kelas menatapi semua temannya.

"Jimin bawa apa? Kuki bawa katsu, eomma buat pagi tadi." Tanya kuki seraya memperlihatkan katsu yang dibuat eommanya pagi ini.

Jimin terbelalak. "Wahh, aku cicip nanti ya kuk? Enak sekalii kau eommaku cuma membuat nasi goreng."

Jungkook menganggukan kepalanya. "Ne, boleh kok."

"Mingyu juga mau boleh? Nanti kuki boleh deh cobain bekel ming ming."

Sang guru menatap anak muridnya lembut, "Baik sekali kuki, bagus sekali berbagi dengan teman."

Jungkook yang di puji tersenyum malu, pipinya merah.

Ibu guru menghitung semua anak muridnya yang kini duduk melingkar. "Sebelas, dua belas, tiga belas, ehmm-kemana satu lagi?" Ibu guru mengedarkan pandangannya, netranya menatap satu anak muridnya yang kini duduk diam di sudut kelas. Ia bergerak menuju anak itu.

Taehyung merasakan sebuah tangan mengusap surainya. Ah, ibu guru.

"Tae kenapa diam disini? Ayo bergabung sama yang lain." Ajak ibu guru.

Taehyung diam memilin ujung bajunya. "Tapi tae tida bawa bekal."

Anak ini kasihan sekali :(

"Tae tenang saja, ibu ada roti. Ibu membelinya pagi tadi sebelum ke sekolah. Jadi, tae bisa bergabung dengan teman-teman nanti. Tae mau?"

Tae mengangguk, ibu guru tersenyum. Ia meraih tangan mungil tae, lalu mengajaknya duduk di lingkaran. Setelahnya, ibu guru menyerahkan roti kepada tae.

"Makan yang lahap ne."

Tae membuka bungkus roti yang bu guru berikan. Tae senang sekali bisa bergabung makan bersama teman-teman. Tae mengambil potongan kecil lalu mengunyahnya perlahan.

Mata taehyung berbinar. "Wah, enak sekaliii".

"Benarkah seenak itu?" Salah satu temannya menginterupsi, oh mingyu rupanya.

Tae tersenyum. "Ne! Bu guru yang belikan ke tae. Tae senang sekali."

Mingyu mengernyit. "Itu cuma roti biasa, enakan juga punyaku. Eomma buatkan aku nasi kari yang lebih enak dari roti kamu. Wlee" Ejek mingyu.

Tae menunduk, rasanya ingin sekali menangis. Tapi ia tahan, ia tak mau hari pertama disekolahnya jadi buruk. Cepat-cepat ia menghapus air mata yang keluar dan melanjutkan makannya.

"Tae tidak bawa bekal?" Tanya kuki.

"Tida, tapi tae dibeli loti tadi sama ibu gulu." Ucap tae.

Jungkook menangguk.

"Tae eomma mu tidak membuatkan kau bekal? Kasihan sekali, eommaku malah bangun pagi lho buat bikinin aku ini." Jimin menunjukkan bekalnya pada tae.

Tae diam, lalu menjawab. "Tae tidak ada eomma, tapi tae punya hyung." Ucap tae pelan.

"Kalo appa ada?" Tanya kuki penasaran.

Tae menggeleng.

"Aneh sekali. Kata appaku, aku ada karena eomma dan appa. Tae tidak ada eomma appa, trus gimana tae bisa ada? Jimin bingung." Tanya jimin.

"Appa kuki juga bilang sama."

"Tae tidak tau, nanti tae coba tanya hyung." Ucap tae.

Tae juga penasaran, selama ini ia kira semua anak sama dengannya. Ternyata berbeda, mereka punya eomma appa. Tapi tae cuma punya hyung.

"Nanti kalo eomma tae ada, tae minta bikinin bekel aja kayak kuki ne."

"Okee."

"Jimin nanti mau cobain bekel eomma tae ya?" Tanya jimin. Tae mengacungkan jempolnya.

Setelahnya mereka semua makan dengan lahap, sampai bu guru datang mengatakan bahwa waktu istirahat telah usai.

•••••

Bel sekolah berbunyi kencang, jam menunjukkan pukul 10.30. Waktunya sekolah berakhir. Tae membereskan peralatannya di atas meja, memasukannya ke tas. Kelas hampir sepi. Tae melangkahkan kakinya keluar kelas, sebelum itu jimin berteriak padanya di depan kelas.

"TAE JANGAN LUPA YA YANG TADI" Teriak jimin lalu melenggang pergi sambil berlari di jemput appanya.

Tae menatap semua temannya, mereka semua pulang di jemput appa atau eommanya. Dihatinya ada setitik rasa iri, karena tidak bisa merasakan hal yang sama. Ia berjalan sampai matanya menangkap sosok sang hyung yang kini berdiri tegap di samping mobil. Kaki kecilnya berlari menuju hyungnya itu.

"HYUNG"

"Eoh, adik hyung sudah pulang. Hyung rindu sekali." Hyungnya memeluk tae erat, tae membalasnya.

"Tae juga rindu. Hyung tae mau tanya boleh?"

Yoongi tersenyum. "Boleh lah, tanyakan semua yang ada di kepalamu itu. Hyung pasti bisa menjawabnya. Ayok tae masuk mobil, mau hujan."

Mobil yoongi bergerak membelah jalanan, dan benar saja tak lama hujan turun.

"Jadi, apa yang ingin tae tanyakan?" Tanya yoongi.

Tae menirukan pose berpikir. "Hyung, tae punya eomma appa tida? Hyung kenapa eomma tida buat bekel tae. Apa appa bisa jemput tae pulang sekolah sepelti jiminie?"

Yoongi mengeratkan tangannya pada kemudi, hampir saja dia membuat mereka kecelakaan. Pertanyaan tae kali ini sungguh sesuatu yang sangat dia hindari, pertanyaan ini datang terlalu cepat.

Yoongi menarik nafasnya yang entah terasa berat. "Tae punya juga kok."

Taehyung hampir terlonjak dari kursinya, ia merasa sangat senang. "Jinjja? Tae punya. Tae senang sekali. Apakah nanti eomma bisa buatkan tae bekal hyung?"

Yoongi tak bisa menjawab, ia menatap adiknya yang ternyata sedang tertidur. Cepat sekali.

"Maafkan hyung tae, hyung belum siap."

•••••

Yayyy akhirnya jadi satu chapt lagi, maaf ya kalo lama. Kemarin aku habis training kerja jadi capek banget gak bisa apdet hehehe. Semoga sukaa🖤

Bonus poto taeby yang bentar lagi ultah🖤

Bonus poto taeby yang bentar lagi ultah🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanggal publish : 29 Desember 2021

Little Taehyung [Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang