05.|kejutan

17 5 4
                                    


***

Happy Reading

Kenzo immanuel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenzo immanuel

*****

Keheningan tercipta didalam mobil itu. Seorang pemuda yang fokus menyetir sesekali melirik gadis cantik disampinya yang sedang sibuk memandangi sesuatu ditelfon genggamnya.

"serius amat, lagi liatin apa sih.?" Bryan melirik Stella dengan ekor matanya.

"Hah? Oh ini, lagi liatin ngeliatin koreografi." terang Stella.

"oh." singkat Bryan mengerti. "gimana sama urusan kamu sama Bu Grace, udah selesai.?" tanya Bryan sambil memperhatikan lampu merah.

"urusan apa? Oh hahah U-dah." kekeh Stella sambil mengalihkan pandangan ke jendela. Bryan yang mendengar itu mengangguk tanpa curiga.

"kamu ngak mau mampir dulu.?" tawar Stella sebelum keluar dari mobil Bryan.

"ngak dulu, aku mau balik keApartement ajah." semenjak Bryan memasuki sekolah menengah atas, Ia sudah tidak tinggal dirumahnya. Katanya Ia ingin mandiri, tapi Stella tau ada alasan yang membuat Bryan tidak tinggal dirumahnya lagi. Dan sayangnya Ia tidak tau alasan itu apa.

Memang dia bersahabat, tapi dalam persahabatan ada batasnya kan? Dan mereka menerapkan itu.

"kalau gitu kamu hati-hati."

Mobil Bryan melaju menuju jalan. Dan Stella masuk kerumahnya dan melihat ibunya sedang sibuk melihat majalah.

Cup.

Stella mendaratkan ciuman singkat dipipi ibunya. Lauren yang merasakan itu kaget, karna Ia tidak tahu kalau anak semata wayangnya itu sudah pulang.

Lauren berdiri. "kamu ngagetin mom ajah, kalau mom jantungan dan mati, Daddy kamu bakalan jadi duda."  seru Lauren sambil ngambil tas Stella dan memberikan pada maid yang ada disampingnya.

"tumben jam segini baru pulang?" heran Lauren. Tak biasanya putrinya ini pulang terlambat. Biasanya kalau Ia pulang agak telat, Ia akan meminta Izin lebih dulu tetapi tadi tidak. Mungkin anaknya lupa.

Lauren sempat ingin menyuruh Bodygard suaminya untuk mencari Stella, tetapi sesaat ingin menghubungi suaminya, Ia mendapat message dari Bryan, kalau Ia akan singgah ke toko buku sama Stella.

Lauren memang sangat menyayangi putri semata wayangnya itu. Ia sebenarnya ingin memberikan Stella adik tetapi karna sewaktu Stella dilahirkan Ia sempat pendarahan dan mengalami koma beberapa hari. Jadi sejak itulah Justin tidak ingin memiliki anak lagi, cukup sekali Ia melihat istrinya itu tersiksa.

Disaat Lauren koma, Justin menjadi ayah yang baik untuk Stella. Memandikan, memakaikan baju dan lain-lainnya. Ia sempat putus asa disaat denyut jantung istrinya menghilang. Dan disaat itu Stella menangis dan keajaiban, denyut jantung Lauren kembali.

Girl ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang