"Harry,im in"

1K 56 0
                                    

After 17 test adalah semacam tantangan yang dibuat oleh, guess who? Yes, Gemma. Tantangan ini berupa uji keberanian mereka di tempat menyeramkan. Awalnya ini hanya candaan, Gemma , Lou dan Tom yang mengetahui tempat ini. Karena penasaran, mereka semua masuk dan tidak ada apa apa. Tapi itu saat siang hari, saat malam semua berubah. Jadilah rumah ini yang mereka jadikan tempatnya.
Syarat mengikuti uji nyali tersebut adalah kau harus berumur 17 tahun atau lebih, that's why this challenge called "after 17 test". Louis adalah orang paling muda dalam kelompok aneh ini, dan beberapa hari lagi dia akan berumur 17 tahun. Sebenarnya hal ini adalah hal yang menyenangkan. Kalau saja dilakukan siang hari. Darkness is Louis's weakness. He is so scared of darkness. Its just like, you cant see a damn thing when its dark and what if ghost everywhere around you but you don't know? That's scary as hell.
Mengenai tempat yang sering mereka gunakan, adalah sebuah rumah tua yang jaraknya sekitar 30 menit dari rumah Louis. Rumahnya sangat uzur dan rapuh, Louis pernah melihat dari luar. Entah bagaimana didalamnya, tapi kata Harry furniture yang ada di rumah tersebut masih ada dan lumayan banyak. Terdapat beberapa ruangan, 7 mungkin. Itu yang dikatakan Harry, entah itu benar atau tidak tapi wajahnya serius saat menceritakanya pada Louis. Harry, dia sendiri sudah pernah melakukan test tersebut. Oleh karena itu, dia tahu sedikit seluk beluk rumah itu.
Mereka menyebutnya sebagai "monster house". Itu ide Gemma lagi, padahal rumah tersebut tidak seperti monster (dari luar). Gemma menyebutnya begitu mungkin karena cerita di balik rumah itu.
"I don't know what year is that but... 3 orang telah meninggal di rumah ini. Mereka semua laki laki dan menurut kabar yang aku dengar, mereka meninggal akibat bunuh diri dan dibunuh. Ini sangat menyeramkan, mengingat arwah mereka bisa saja menghantui kita saat kita masuk ke rumah itu" kata Gemma saat menceritakan sejarah rumahnya
---

"they always say when you grow older, you also grow wiser" Lottie berkata sambil duduk di sebelah Louis yang sedang berkonsentrasi bermain FIFA
"huh?" Louis hanya menggumam sementara fokusnya masih dalam permainan
"goddamn it Lou, listen to me for once ,wont you?!" ucap Lottie dengan tidak sabar dan mengambil stick playstation yang sedang dibawa Louis
"what?" akhirnya Louis menjawab, beranjak ke atas tempat tidurnya dan berbaring
"do you think im a wise person?"
Louis mendengar suara Lottie sambil memejamkan mata.
"a wise person... I don't know, but I think its depend on something" jawab Louis
"something? Like what?"
"like, how do you face problems that you have.. like, how well you can handle it.. I don't know" ucap Louis masih memejamkan matanya
"are you a wise person Louis?"
Tiba tiba Lottie mendekat dan duduk di sebelah Louis.
"I clearly am not, its so obvious "
"really now? How can you say that so fast? You don't even think bef-"
"im not a wise person!" Louis menaikan nada bicaranya
"whats the matter with you!?" Lottie bertanya dengan heran
Lalu Louis dengan cepat menyadari kesalahanya. Dia seharusnya tidak melampiaskan kemarahanya pada Lottie yang bahkan tidak tahu apa masalahnya.
"god im sorry... Look, do you think im a wise person when I choose my ego over my friendship?" Louis bertanya pada Lottie, sebenarnya Louis sedang menanyakan masalahnya pada Lottie sekarang
"no" jawab Lottie singkat
"alright, then im not a wise person. As simple as that"
"but you can change it, cant you?"
"course I can"
"then why don't you do that?"
"I don't know... its just, im not sure about myself"
"well, you should be confident if you wanna start to be a wise person"
"really?"
"yeah Lou, believe in yourself. Whatever your problem right now, im just gonna sleep okay? I don't wanna bother you" Lottie berkata dan dia beranjak dari tempat tidur Louis. Tapi sebelum Lottie keluar dari kamar Louis, Lottie berkata "I believe in you,Lou"
Believe in himself. Yeah, Louis memang harus percaya pada dirinya bahwa dia harus bisa melakukan ini. Dia bisa dan akan menerima tantanganya. "ego cant swallow you, Louis" he said to himself.
Dengan cepat, dia mengambil handphonenya. Mencari nomer Harry dan menelponya.
"Lou? You awake?"
Harry menjawab, dan Louis harus memaksa bibirnya agar tidak terus tersenyum mendengar suara Harry yang terdengar sangat lelah
"Harry, im in" ucap Louis dengan yakin
"yeah? For the challenge?"
"yeah, im in for it"
"that's my Louis"
"haha yeah "
My Louis.. my Louis.. my Louis.. Louis membayangkan bagaimana wajah harry saat mengatakan my Louis tadi
"go to sleep Lou, its late"
"yeah im just.. yeah, good night Harry"
"good night Louis, sleep tight"
And yeah, Louis is not sleeping tonight. Or he is sleeping, and dreaming about harry's deep and soft voice whispering sweet nothings to his ear. Drifting him to a really comfort sleep. A good, deep sleep.





Part 2 ahh haha umm but louis and harry is not dating (yet) here but yeah hey act like they are a couple :)
Will post the part 3 tmw :) xx

After 17 Challenge (A Larry Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang