"karena tiba tiba saja kau meng iyakan tawaran tantangan dari Gemma itu" kata Harry
Louis dan Harry, hari ini, beberapa hari sebelum ulang tahun Louis, sedang duduk di sebuah sofa yang biasa mereka duduki saat berkumpul dengan genk mereka.
Genk, sebenarnya itu bukan genk. Mereka hanyalah orang orang bosan yang sudah mengenal sejak lama, seperti Stan dan Louis. Tentu saja, he is Louis's cousin. Saat itu mereka kehabisan akal akan melakuka apalagi, dan saat mereka semua melintasi sebuah jalan menggunakan mobil van milik ibu Harry, dan melihat rumah itu, akal Gemma muncul dan seketika berhenti di rumah itu juga. Mendiskusikan apa mereka setuju, dan ya. They all agreed. So, here Louis and Harry now, talking about that after 17 challenge.
"im serious, I wanna do the after 17 challenge. Are we clear?" jawab Louis yang sedang duduk di lantai tanpa alasan yang jelas
"okay.. "
"sebaiknya kita berhenti membicarakan ini karena sejak 1 jam yang lalu kau terus membicarakan tentang ini" Louis menjawab
"right, tapi kau.. yakin?" Tanya Harry sekali lagi
"for fuck sake Harry, if you-"
"Language Louis!"
Terdengar suara mom Jay from somewhere over the house.
"remember youre not 17 yet, baby" terdengar suara Harry dan itu membuat Louis merengut
"oh screw it" Louis berkata
"aww, is my baby mad? Don't be mad baby Louieee"
"Harry stop! Im not a baby!"
"weally louiee? .... Prove it then"
Louis tidak berpikir lebih lama lagi dan langsung mendorong Harry yang sedang duduk di sofa sampai tubuhnya berbaring secara telak di atas sofa.
"need any proof uh, big boy?" kata Louis dengan wajah puas sambil memegang kedua tangan Harry di atas kepalanya
"yeah, I do. Need more of it "
Dengan cepat Harry membalikan situasi, tubuh Harry yang jauh lebih besar dari Louis sedang berada di atasnya dengan wajah licik dan puas yang memang selalu dia miliki.
"I need more proof baby Lou. Little baby Louis with tiny little hands, feets and all that "
Louis yang geram mencoba memberontak tapi tekanan yang berat yang ada di kedua tanganya dan tubuhnya membuatnya terasa begitu kecil disbanding Harry. the fucking big boy.
"let go off me you big oaf!" kata Louis sambil berusaha memberontak
Harry tertawa, low.. so low and so close to Louis ear and whispers
"alright, baby Lou"
Dan tekanan berat it terasa lepas dan hilang. Tapi ada sesuatu yang Louis sedikit tidak suka. The warmth of harry's body. He always loves it when Harry's big body covers him up so good. He wishes Harry knows that.
"I send it to the story"
Suara Lottie memecah kekacauan pikiran Louis, membuatnya menoleh ke arah Lottie yang sedang berdiri, dengan hanya menggunakan handuk di badan dan rambutnya.
"you what?!" Tanya Louis terkejut
"you and Harry, snapchat" jawab Lottie dengan santai, like its not a big deal
"shit" Harry berkata
"language Harry" Lottie berkata
"charlotte, go back to your room and wear your damn clothes would you?!" kata Louis dengan sedikit kesal
"Languag-"
"yes I know!"
Kejadian terkacau hari ini baru saja terjadi, jadi Louis menyandarkan kepalanya di sofa memejamkan mata.
"are you hungry?" suara Harry sangat keras dan dekat
"im starving" jawab Louis, tanpa berani menoleh karena dia tahu wajah Harry akan sangat dekat dengan wajahnya sendiri
---
"kita akan lakukan hal yang sama seperti sebelumnya"
Stan berkata, sambil mengambil kentang goreng milik Louis-miliknya sendiri sudah habis- dan memasukanya ke mulutnya.
"hmm" terdengar Gemma menggumam dari sebelah Stan
"baiklah" lanjutnya
".. tapi bagaimana kalau orang tua Louis curiga? 3 hari bukan waktu yang sebentar you know" Lou berkata sambil menyandarkan dirinya ke kursi yang dia duduki
Sedangkan Louis, sedang menikmati ayam nya sendiri. Tidak menghiraukan apa yang mereka sedang diskusikan. Louis hanya akan setuju dan berkata baiklah pada apa yang mereka katakannanti.
"benar juga" Gemma menjawab dengan wajah berpikir
"Tom, you got an idea?" Tanya Stan
"bagaimana kalau kita katakan pada Jay, Louis akan menginap di rumahku untuk 2 hari dan satu hari terakhir kita katakan padanya Louis menginap di rumah Harry untuk membuat tugas?" usul Tom
"that's too complicated" kata Gemma
"then what?" Tanya Tom
Sebenarnya Louis mendengarkan apa yang mereka perbincangkan. Sebenarnya, tapi dia hanya malas dan tidak ingin terganggu karena ayam yang dia makan sekarang terasa sangat enak. Tapi rasa itu buyar setelah sebuah tangan mencoba mengambil sedikit bagian dari ayam yang ia makan.
"no!" kata Louis dengan cepat sambil memukul kecil tangan Harry
"please" kata Harry dengan wajah memelas
Louis melihat piring Harry. bersih.
"you still hungry?" Tanya Louis setelah iba melihat wajah Harry
Dan Harry dengan cepat mengangguk.
"im sorry Stan" Louis berkata sambil mengambil kentangnya yang sedari tadi dimakan oleh Stan dan memberikanya ke Harry
"damn" ucap Stan dengan kesal dan bergegas untuk memesan kentang goreng miliknya sendiri
"youre the man" ucap Harry dengan senyum dan mengambil kentang gorengnya dengan senang hati
"So, hows the plan lads?" Tanya Louis pada Gemma, Lou dan Tom yang sepertinya sudah mendapatkan ide
"we are going to need Lottie's help" jawab Gemma
"no shit!"
"that's not good at all" jawab Harry dengan cepat
"yeah, not at all" Louis berkata
"Louis, kita sudah memikirkan semuanya dan inilah cara teraman" Lou berkata
".. but- but do you guys believe her? I mean she is so clumsy and- what if she screw our plan?!"
"itu tidak akan terjadi. I hope so" kata Tom
"why are you so sure about that?"
"because, we also gonna need her boyfriends help" jawab Tom
"WHAT?!" Stan -yang sudah tiba membeli kentang gorengnya- , Louis dan Harry berkata dengan nada dan ekspresi yang samaThis is a short one, and this is like a filler only haha :)
![](https://img.wattpad.com/cover/36420500-288-k51400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After 17 Challenge (A Larry Fanfiction)
Fanfiction“bagaimana? Kita akan lakukan hal ini pada Louis juga?” “entahlah Haz, kau tahu walaupun dia akan menjadi anak 17 tahun beberapa hari lagi, aku tidak yakin dia berani” “cmon Gem.. “ Terlihat Gemma berpikir sejenak, apakah dia akan lakukan ini pada L...