Harry terbangun akibat suara barang jatuh di suatu ruangan di rumah itu. Dengan perlahan ia membuka matanya,terlihat ruanganya terang dan cerah. Kemudian ia mengangkat tubuhnya. Namun ia merasa sesuatu menghalangi gerakanya.
Ah benar, Louis.
Louis dengan damainya masih tertidur. Dengan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya tertutup dengan santai.
Saat saat seperti ini, kadang Harry berharap dia bisa bangun dengan pemandangan yang sama seperti sekarang ini setiap hari. Dengan orang yang berarti di hidupnya, merasa aman di pelukanya. Harry tidak bisa memungkiri bahwa orang yang dia inginkan untuk masa depanya nanti adalah Louis. Mungkin saja ini terdengar gila, tapi dia merasa yakin. Kalaupun mungkin dia akan berakhir dengan orang lain, dia pasti akan berusaha agar berakhir dengan Louis. Kau tahu Harry adalah orang yang tidak mudah menyerah.
Tak lama kemudian, terdengar beberapa langkah kaki. Harry langsung tahu kalau itu para penghuni.
"Good morning" kata Harry menatap 3 kawan yang menghampirinya itu
"morning. Sepertinya Louis tidur sangat pulas?" kata Zayn sambil melihat Louis yang masih tertidur di atas badan Harry
"haha yeah, mungkin dia sedikit lelah. Dia memang seperti ini jika lelah" jawab Harry
"kalau aku boleh tau, kalian ini .. pasangan atau.."
"no.. no. tidak, kita bukan pasangan.. kita hanya berteman. Tapi aku dan Louis sudah berteman sangat lama dan kita sangat dekat. Jadi yah.."
"god, I thought you guys are a couple. To be honest you guys look cute together" kata Niall dengan senyum
"benarkah? Haha " harry menjawab. Harry sangat ingin hal itu sebenarnya
"tunggu saja teman, kau tidak akan berusaha terlalu keras untuk mendapatkan hal itu" Liam berkata dan berlalu, pergi meninggalkan Harry yang sedang berpikir apa maksud dari perkataan Liam tadi.
"by the way guys, where is my phone?"
---
"kau harus melihat wajahnya .. haha dia terlihat sangat kebingungan saat aku ceritakan hal itu"
Saat ini adalah pukul 3 sore, hari kedua. Mereka semua, termasuk Niall, Liam dan Zayn sedang duduk di kamar mereka. Kamar Niall, Liam dan Zayn. Dimana mereka berkumpul dan melakukan segala hal selain hanya berjalan jalan keluar. Mereka hanya bisa keluar sampai di pekarangan rumah mereka saja. Selebihnya tidak. Alasanya, mungkin karena mereka meninggal disana? Jadi mereka semacam terperangkap disana.
"benarkah?? Aku yakin dia masih terlihat cantik walaupun kebingungan" kata Niall menimpali perkataan Harry
"dia akan cantik walau bagaimana pun juga. Tentu saja, Gemma adalah kakak yang sempurna bagiku haha" kata Harry
"dan dia akan sempurna jika dia menjadi pacarku. Huh, seandainya aku bukan hantu" kata Niall sambil mengambil sepotong pizza yang dibawakan Gemma pada Harry tadi
"hush, tapi tenang saja.. aku akan bilang kalau dia mempunyai fans yang adalah seorang hantu" jawab Harry pada Niall
Lalu mereka semua tertawa. Seperti tidak ada yang membatasi mereka dalam melakukan hal apapun.
"... oh, dia juga menanyaiku kenapa aku mengirim foto kosong ke mereka. Padahal sebenarnya dalam foto itu ada kalian, sayangnya mereka tidak bisa melihat" lanjut Harry
"benar sekali, sepertinya mereka semua orang menyenangkan" timpal Zayn
"guys.. apakah aku boleh bertanya sesuatu?" Louis berbicara setelah beberapa kali terdiam
"yes Louis?" Tanya Harry sambil menatapnya dalam
"sebenarnya ini hanya untuk mereka bertiga Haz" kata Louis
".. guys, bagaimana bisa kalian.. meninggal?"YAYYYY THIS IS JUST ANOTHER FILLER haha but wait, next chapter isinya kenapa mereka meninggal! Stay tune guys :)
KAMU SEDANG MEMBACA
After 17 Challenge (A Larry Fanfiction)
Fanfiction“bagaimana? Kita akan lakukan hal ini pada Louis juga?” “entahlah Haz, kau tahu walaupun dia akan menjadi anak 17 tahun beberapa hari lagi, aku tidak yakin dia berani” “cmon Gem.. “ Terlihat Gemma berpikir sejenak, apakah dia akan lakukan ini pada L...