"Aku ada urusan sebenar di luar,kau tak apa kan sendiri dirumah?" Tanya Yoongi sebari memasang jas milik nya yang tergeletak di atas kasur sebelumnya.
"eum?" Hoseok membalikkan tubuhnya untuk menghadap yoongi lalu tidak lama mengangguk kecil.
Yoongi tersenyum dengan langkah kaki yang mendekati Hoseok "Jaga dirimu , okey?" Hoseok ikut tersenyum saat tangan besar yoongi mengelus lembut kepalanya.
"Okey , cepat pulang daddy" Yoongi mengangguk lalu pergi dari sana meninggalkan Hoseok yang masih menatap pintu keluar kamar yang baru yoongi tutup.
sekedar info di mansion Yoongi itu para maid kalo pukul 3 sore sudah pulang semua dan kembali ke mansion saat pukul 5 pagi istilahnya mereka kerja gak nginap , jadi saat malam otomatis gak ada orangpun di mansion kecuali yang tinggal didalamnya dan para penjaga yang ditugaskan untuk menjaga di luar gerbang.
Okey mari kembali kecerita , Setelah Hoseok melihat dari atas balkon mobil Yoongi keluar dari area mansion Hoseok memilih untuk melanjutkan aktifitas melukisnya.
Selama 2 jam hoseok sibuk dengan acara pelukisnya dan tanpa terasa sekarang jam sudah menunjukan pukul 5 sore otomatis matahari sudah mulai terbenam meninggalkan cahaya jingga yang menyinari bumi senja itu.
Hoseok memang tipe orang yang terkadang lupa waktu saat sedang asik melukis , jadi tidak heran jika saat selesai melukis jam rasanya sangat cepat berlalu.
karena lukisan Hoseok sudah selesai dan juga senja sudah mulai berganti menjadi malam Hoseok menyudahi aktifitas melukisnya dan memilih pergi mandi sebelum Yoongi kembali.
Hoseok menghabiskan waktu selama 15 menit untuk mandi dan juga bersiap-siap untuk memakai baju.
Setelah itu Hoseok pergi ke dapur yang berada fi di mansion tersebut , gelisah yang hoseok rasakan saat berada sendiri di mansion bagaimana tidak gelisah mansion itu besar dan hanya ada hoseok di dalamnya membuat pikiran menyeramkan muncul di otak kecil miliknya.
tapi hoseok mencoba menepis pikiran itu jauh-jauh agar dia bisa tenang untuk memasak di dapur.
Kalo muncul pernyataan kenapa para maid tidak memasak? jawabannya adalah kerena yoongi sengaja tidak menyuruh mereka memasak apapun mengingat akan yoongi yang jarang pulang ke mansion jadi sayang kalo para maid memasak tapi tidak ada yang memakannya ujungnya berakhir di buang saja.
~||||||||~
Sedangkan di sisi lain Yoongi sedang berdebat dengan sang ayah di ruang tamu keluarga Min.
"Yoon berhentilah dari perkerjaanmu sekarang itu dapat membahayakan kita semua" peringat sang ayah yang pastinya tertuju pada anak tertua di keluarga itu yang tak lain Yoongi.
"Kurasa bukan urusanmu untuk mengatur hidupku" Ya itu Yoongi , dengan tidak ada 1 pun kata yang terdengar sopan saat bicara dengan sang ayah ah sebenernya Yoongi sudah tidak menganggapnya sebagai seorang ayah lagi.
"YOONGI!!!" Tuan Min itu mudah marah jadi Yoongi sudah tidak heran mendengar teriakan miliknya.
"Karena perkerjaanmu itu banyak musuh yang mengejar adikmu , Namjoon" Yoongi mendesis pelan , apa adik? sejujurnya Yoongi tidak mau menganggap anak dari seorang pelacur sebagai adik bagi dirinya.
"Akan lebih baik jika musuhku membunuhnya agar dirinya bisa bertemu dengan ibunya yang sedang menunggunya di neraka-" Yoongi menjeda ucapannya saat melihat wajah sang ayah sudah menjadi lebih memerah dari sebelumnya "Atau kau juga ingin bertemu dengan pelacur itu lalu menjadi keluarga bahagia di neraka?"
PLAK
Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kanan Yoongi yang membuat dirinya sedikit termundur kebelakang dengan sisi bibir yang sudah robek , tamparan Ayahnya memang tidak main-main.
"JAGA UCAPANMU!!" Lagi , Teriakan sang ayah tentu mengarah langsung pada Yoongi.
tetapi Yoongi hanya tersenyum melihat wajah Ayahnya yang sudah mulai menua itu marah lalu memilih mengakhir perdebatan itu dengan pergi dari rumah keluarga min.
Tujuaan Yoongi Saat ini adalah Mansion miliknya kalo boleh jujur ada rasa khawatir yang Yoongi rasakan jika mengingat orang yang ia tinggalkan sendirian di Mansion.
Jarak ﹰRumah keluarga Min dan Mansionnya itu cukup jauh hingga dirinya harus memakai waktu sekitaran lima puluh menit untuk sampai , itupun kalau laju mobil di atas rata-rata sedangkan jika mobil di jalankan dengan kecepatan Rata-rata mungkin akan sampai 1 jam lebih lamanya.
~||||||||~
Okey mari abaikan Yoongi yang masih menempuh perjalan dan kembali kepada Hoseok yang masih sibuk memasak tentunya di hiasi dengan perasaan was-was.
Ngomong-ngomong Hoseok memasak Kimchi Bokkeumbap karna memasak kimchi Bokkeumbap itu tidak perlu waktu lama dan juga simple pikir Hoseok.
Hoseok hanya cukup membutuhkan waktu 25 menit untuk menyelesaikan masakannya lalu meletakkannya di meja makan dan menutupnya sebelum Yoongi pulang , Hoseok tidak mau makanan yang ia buat di masuki oleh hewan caper cicak contohnya.
Setelah itu barulah dirinya membersihkan alat-alat yang tadi ia pakai untuk memasak sebelumnya , selesai itu barulah Hoseok pergi kekamar dan menunggu Yoongi di balkon kamar tersebut sekali-sekali dirinya bisa menikmati angin malam dan indahnya langit malam yang di hiasi beribu bintang dan 1 bulan yang menambah kesan keindahannya.
Cukup lama Hoseok duduk di kursi balkon untuk menunggu kedatangan Yoongi tentunya , tetapi sayangnya tidak ada tanda-tanda Pria dewasa itu akan datang hingga membuat Hoseok sedikit kecewa , apa urusannya sangat penting pikir Hoseok.
namun sepertinya kekecewaan Hoseok tidak bertahan lama saat melihat penjaga membuka pintu gerbang , tampak mobil hitam memasuki pekarangan Mansion yang hoseok yakini itu adalah sang ayah angkat.
Dengan girang hoseok pergi dari kamar yang berada di lantai 3 untuk menuju ruang tamu , berniat untuk menyapa sang daddy (?).
"Daddy" Sapa Hoseok dengan kedua tangan yang berada dibelakang dia gugup saat Yoongi menatap manik matanya , saat ini wajah Yoongi tampak datar.
"Omo , bibir dan pipi daddy kenapa?" Hoseok Bertanya dengan wajah terkejutnya dan perasaan gugupnya dengan berani dirinya mendekat pada Yoongi lalu menyentuh pipi yoongi yang tampak memerah karena bekas tamparan.
"Apa daddy habis berkelahi?" Tanya Hoseok lagi , dan Yoongi tersenyum untuk menanggapinya.
"eum...dimana kotak obat daddy?"
"Laci kamar , mungkin" Hoseok langsung mengangguk paham lalu pergi meninggalkan yoongi untuk mengambil kotak obat berniat untuk mengobati sisi bibir Yoongi.
sedangkan Yoongi masih setia menahan senyuman karena tingkah Hoseok yang menunjukan kekhawatiran berlebihan pada dirinya.
Lalu tanpa menunggu Hoseok kembali Yoongi memilih untuk duduk di sopa ruang tamu dengan tatapan mata yang fokus pada ponsel miliknya.
Dan dengan sekejap hoseok kembali mendekati Yoongi dengan kotak obat yang ia pegang ditangannya , ragu-ragu Hoseok duduk di samping yoongi dan mulai membuka kotak obat tersebut.
menuang kan obat merah pada kapas putih lalu beralih menatap Yoongi yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Daddy" panggil Hoseok pelan tapi diabaikan oleh yoongi , bukan karena Yoongi tidak mendengar tapi ia memang sengaja mengabaikan hoseok berniat ingin melihat apa yang Hoseok lakukan setelah dirinya abaikan.
"Daddy" Panggilan ke2 entah dapat keberanian dari mana hoseok menarik jas yang Yoongi pakai dan itu sukses membuat Yoongi menoleh pada dirinya.
dengan gelagapan hoseok buru-buru melepas tariknya pada jas yang Yoongi kenakan " M-maaf"
"Tidak apa lanjutkan saja" Hoseok mengangguk lalu mulai menekan kecil kapas yang sudah ia beri obat merah pada sisi bibir Yoongi.
"akkh" Ringis Yoongi saat Hoseok sedikit menekan kapasnya pada bagian bibir Nya yang sedikit robek.
sekian
dan kalo suka jangan lupa di Vote yaa ,, makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia in love - Yoonseok
RandomBagaimana jadinya seorang ketua mafia terbesar jatuh cinta pada seorang pemuda yang dibesarkan di panti asuhan (?) Berawal dari Yoongi yang mengadopsi Hoseok dari panti asuhan sebagai anak angkatnya namun malah jatuh dalam pesona Hoseok. Dan sial...