Bagaimana jadinya seorang ketua mafia terbesar jatuh cinta pada seorang pemuda yang dibesarkan di panti asuhan (?)
Berawal dari Yoongi yang mengadopsi Hoseok dari panti asuhan sebagai anak angkatnya namun malah jatuh dalam pesona Hoseok.
Dan sial...
Mendengar ringisan yang keluar dari mulut Yoongi membuat Hoseok merasa bersalah kerena sudah menekan kapas pada luka Yoongi cukup dalam dan kerena rasa bersalahnya itu Hoseok langsung menghentikan acara mengobati luka di sisi bibir sang Daddy (?).
"Kenapa berhenti?" Yoongi bertanya saat Hoseok masih sibuk membereskan kotak obat yang dirinya bawa tadi.
"eum...sudah selesai kok" Hoseok menjawab pertanyaan tersebut setelah ia sudah menutupi kembali kotak obatnya.
Yoongi mengangguk lalu kembali fokus pada ponsel pintarnya mengabaikan Hoseok yang sepertinya masih mencari cara untuk bicara dengan dirinya entah apa yang dirinya ingin bicarakan pikir Yoongi.
"Daddy"
"Ya,Kenapa?"
"Tadi Seok sudah memasak jadi ayo makan , daddy belum makan kan?" Yoongi mengangguk dengan dibarengi senyuman lalu mengelus lembut rambut hitam sang anak angkat (?).
mendapat respon baik dari pria dewasa tersebut Hoseok langsung mengembangkan senyuman khas miliknya sekalian memamerkan kedua lesungnya.
Hoseok bangkit dari duduknya lalu menaruh kotak obat yang sebelumnya dirinya pegang untuk diletakan di atas meja ruang tamu , barulah dirinya beralih menarik kecil tangan Yoongi untuk bangkit dari sopa dan Yoongi menurut setelah menaruh ponselnya di dekat letaknya kotak obat diatas meja.
"aku baru tau kau bisa memasak" Sela Yoongi saat ia mendudukan kembali bokongnya pada kursi yang berada di ruang makan.
"begitukah? , saat di panti asuhan aku selalu memasak untuk anak-anak" Hoseok menjawab dengan tangan yang masih sibuk menyiapkan piring makanan untuk Yoongi , bukan kerena apa hanya saja ia ingin melakukannya.
Yoongi mengangguk paham untuk menanggapi ucapan sang anak angkat (?) lalu mulai menikmati makanan yang selesai Hoseok sajikan pada dirinya.
~||||||||~
Setelah acara makan malam bersama beberapa menit lalu , di kamarlah pasangan ayah dan anak angkat itu berada sekarang tentunya disibukkan dengan kegiatan masing-masing yang dimana sang anak angkat sedang sibuk dengan lukisannya sedangkan sang ayah angkat sedang sibuk dengan laptop miliknya.
Ngomong-ngomong Yoongi dan Hoseok tidur satu kamar , tentu itu bukan kehendak hoseok melainkan kehendak sang daddy entah apa alasanya yang pasti Hoseok terlalu takut untuk menolak keinginan pria dewasa tersebut hingga ia lebih memilih untuk menurut.
Jelas di kamar tersebut tidak ada percakapan sejak sedari tadi , sebenarnya hoseok bisa saja mencairkan suasana tersebut hanya saja terlalu takut pembicaraannya akan menggangu konsentrasi Yoongi dalam bekerja.
Namun sepertinya suasana yang hening itu dipecahkan oleh suara datar milik Yoongi yang menyuruh Hoseok untuk segera tidur.Tentunya.
"Tidurlah ini sudah larut malam" Suruh Yoongi yang langsung dituruti oleh Hoseok , sebenarnya hoseok memang juga sudah agak mengantuk.
karena itu Hoseok dengan segera membereskan peralatan melukis miliknya lalu setelah dirasa beres barulah ia menghempaskan tubuhnya di atas kasur dengan mata masih memperhatikan Yoongi yang sibuk dengan laptop milik.
Yoongi mengalihkan pandanga nnya yang semula memandang pada laptop menjadi kepada Hoseok yang masih sibuk memperhatikan dirinya dengan posisi tiduran menghadap kekiri , yang membuat Yoongi tambah bingung kenapa si anak angkat tersebut belum mematikan lampu yang membuat terang kamar tersebut , apa dia ingin tidur dengan lampu menyala ? pikir Yoongi.
"Kenapa lampunya tidak dimatikan?"
"Daddykan masih buka laptop" Yoongi mengangkat sebelah alisnya , bingung dengan apa yang lebih muda bicarakan.
"Hubungannya?"
Hoseok berdecak sebal sebelum mengeluarkan ucapan "Daddy tidak tau ? kalo bermain laptop dengan lampu dimatikan bisa merusak penglihatan" jelasnya.
Sedangkan yang mendengar menjelaskan itu hanya terkekeh kecil , oh sungguh saat ini sang anak angkat sedang serius tapi menurut Yoongi itu terlihat imut ah rasanya dia juga ingin memakannya (?).
"Baiklah" Yoongi mulai menutup laptop miliknya lalu menaruhnya di atas naskah Yoongi juga tampak mematikan lampu kamar setelah meletakan laptopnya , tentu saja itu membuat Hoseok merasa tidak enak hati.
"Apa daddy berhenti kerena aku?" Tanya Hoseok saat sang ayah angkat mulai merebahkan tubuhnya di samping dirinya sebelah kirinya.
Yoongi yang mendengar pertanyaan tersebut hanya menggeleng pelan untuk menanggapi , tentu itu membuat Hoseok membuang nafas lega.
Tapi sayangnya ke legaan itu tidak bertahan lama saat Yoongi malah tidur menghadap kepada dirinya padahal awalnya ia pikir Yoongi akan tidur membelakangi dirinya , tapi apa yang dirinya dapat? malah tidur saling berhadapan dan entah sialnya ia malah merasa gugup.
Hoseok mencoba menepis rasa gugupnya dan mencoba untuk tidur saat melihat sang daddy sudah menutup matanya untuk tidur,tentunya.
Tidak lupa Hoseok menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan juga Yoongi , saat ini udara terasa cukup dingin karena di luar sedang berangin mungkin sebentar lagi akan turun hujan dan dinginnya udara itu juga berasal dari ac di kamar tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Contoh posisi mereka kaya yang di atas yaa.
~||||||||~
25 Desember.17
Pagi ini Hoseok masih bergelut dengan selimutnya karena di luar hujan turun cukup lebat membuat dirinya masih malas untuk bangkit dari kasurnya , berbeda dengan yoongi yang saat ini bahkan dirinya sudah rapi sejak tadi.
Tapi hoseok harus rela membuka matanya karena mendengar suara datar sang daddy yang menyapa pendengarannya pagi itu.
"Seok bangunlah" Ucap Yoongi dengan sedikit menarik selimut yang hoseok pakai guna untuk menghangatkan tubuhnya , tentu saja itu membuatnya segera membuka matanya.
"eum...iya" Hoseok sedikit menendang selimutnya lalu duduk diatas kasur dengan kaki yang ditilang menghadap pada pria dewasa yang tampak sibuk memasang jam tangannya.
"Daddy mau kekantor?" Yoongi mengangguk tanpa menoleh untuk menanggapi ucapan sang anak angkat pada dirinya.
"Sudah sarapan?" Kali ini Hoseok bertanya dengan mencoba berpindah tempat menjadi duduk di pinggir kasur untuk menunggu jawaban dari sang daddy.
"Pasangkan" Hoseok mengerutkan bibirnya saat Yoongi tidak menjawab pertanyaannya dan malah menyuruh dirinya untuk memasangkan dasi miliknya.
meskipun kesal hoseok tetap mencoba untuk menurut dengan bangkit dari acara duduknya dan berdiri tepat didepan yoongi untuk memasang dasinya.
"Cepat pulang" Pinta Hoseok pada Yoongi saat dirinya sudah selesai memasangkan dasi dikerah kemeja Yoongi.
"akanku usahakan-" Yoongi menjeda ucapannya untuk memasang jasnya "Jaga dirimu dan jangan sampai keluar rumah tanpa izin dariku , mengerti" lanjutnya dengan nada sedikit di tegaskan , tentu itu membuat Hoseok mengangguk dengan cepat.
"Bagus dan cepat bersihkan dirimu lalu turun untuk sarapan , aku pergi" Peringat Yoongi sebelum pergi dari sana meninggalkan Hoseok yang masih terdiam di tempat , entah apa yang dipikirkan di otak kecilnya.
sekian kalo suka sama cerita ini jangan lupa kasih vote yaa ,, makasih
Dan maaf kalo cerita ini gak jelas atau alur ceritanya gak nyambung