#5

980 183 9
                                    

Yoongi keluar dari kamar mandi dengan tangan yang masih setia menggosok handuk pada kepalanya berniat untuk mengurangi air yang menetes dari rambut basahnya itu.

Hoseok yang melihat itu hanya menggeleng pelan "Ingin ku bantu daddy?" Tanya Hoseok.

"Jika kau ingin kenapa tidak" Yoongi mulai mendudukan bokongnya di atas karpet atau lebih tepatnya di bawah ranjang berniat agar memudahkan Hoseok mengeringkan rambut miliknya nanti.

Hoseokpun hanya bisa menurut dengan duduk di sisi ranjang , dimana dibawahnya terdapat Yoongi yang sedang duduk menunggu Hoseok untuk mengerikan rambutnya.

"Daddy , boleh aku bertanya sesuatu padamu?"

"Ingin menanyakan apa?"

"Em...tentang kenapa marga daddy dan marga Namjoon beda?bukankah kalian saudara?" Tanya Hoseok dengan tangan yang masih sibuk menggosok rambut Yoongi dengan handuk.

"Kau penasaran?" Hoseok mengangguk untuk menanggapi pertanyaan sang daddy walaupun dirinya tau kalo Yoongi tidak bisa melihat anggukan tersebut karena Yoongi sedang duduk membelakangi dirinya

"Ya..."

"Kami bukan saudara kandung" Ucap Yoongi.

Kemudian mereka berdua terdiam , sama-sama tenggelam di pikiran masing-masing.

"M-maaf" Cicit Hoseok sebari menyudahi aktifitas menggosok rambut Yoongi.

"Untuk?"

"Pertanyaanku sebelumnya" Yoongi yang mendengar itu langsung bangkit dari acara duduknya di karpet dan beralih untuk mendudukan kembali bokong nya di atas kasur samping Hoseok.

Melihat Yoongi yang duduk disampingnya Hoseok langsung mengubah arah duduknya menjadi kearah Yoongi sebari menunggu Yoongi membuka suara untuk berbicara.

"Apa kau sungguh hanya menganggapku sebagai ayah angkatmu?" Yoongi mengubah topik dengan pertanyaan yang entah kenapa mampu membuat Hoseok gugup.

"T-tentu saja.haha pertanyaan macam apa itu" Hoseok tertawa canggung untuk sedikit menghilangkan rasa gugupnya walaupun tidak ada hal lucu yang perlu diketawai , Tapi ya pertanyaan daddynya itu memang aneh bagaimana bisa dirinya mengajukan bertanya begitu pikir hoseok setelah menghentikan tawanya.

"Aku harap kau tidak berbohong"

"Aku anak baik , jadi tidak terbiasa berbohong" Yoongi terkekeh mendengar Hoseok mengsombongkan dirinya sendiri , tapi tak apa selagi masih wajar.

"Tidurlah besok kau harus bangun pagi" Peringkat Yoongi yang langsung mendapat gelengkan dari yang lebih muda.

"Bagaimana bisa di saat malam natal daddy ingin tidur?" Yoongi mengangkat sebelah alisnya kode dirinya sedang bingung dengan apa yang sedang dibahas oleh sang anak angkat (?)

"Memangnya kenapa harus begitu?"

"Yak jangan-jangan daddy tidak pernah merayakan natal lagi ? kenapa bisa tidak tau ?" Ucap hoseok dengan sedikit memajukan tubuhnya pada Yoongi , agar lebih dekat saja.

"Hm...aku tidak pernah merayakan natal--" Yoongi menatap datar Hoseok yang tampak menunggu dirinya untuk melanjutkan kalimatnya "--jadi kenapa harus tidak tidur saat malam natal?"

Hoseok langsung menggeleng tidak percaya kepada pria dewasa yang sedang didepannya saat ini.

"Benarkah?kenapa daddy tidak pernah merayakan natal?"

"Bukan urusanmu" Sinis Yoongi yang langsung merebahkan tubuhnya dikasur dan membelakangi Hoseok yang tampak bengong memperhatikan dirinya.

Hoseok tampak terdiam untuk beberapa menit sebelum...

"Daddy!!! setidaknya tunggulah hingga jam 12 malam , jangan tidur dulu" Hoseok secara tiba-tiba merengek dengan tangan yang menarik kuat baju Yoongi berharap pria dewasa itu segera bangkit dari acara tidurnya.

Tetapi sepertinya Yoongi lebih memilih untuk mengacuhkan sang anak angkat (?) dan mencoba untuk tidur , tentu saja itu membuat Hoseok bertambah kesal pada daddy nya itu.

"Ya sudah aku sendiri saja yang menunggu sampai jam 12 malam" Ucap dengan nada merajuk sebari melepaskan tarikannya pada baju Yoongi dan beralih untuk duduk di pinggir ranjang , sebenarnya hoseok sengaja berbicara begitu siapa tau Yoongi akan luluh dengan ucapannya dan mau menemaninya untuk merayakan malam natal.

Namun bukannya luluh Yoongi malah menarik selimut untuk menutupi tubuhnya lalu menyamankan posisi tidurnya tanpa menghiraukan Hoseok.

~||||||||~

Kini 3 jam telah berlalu , dan Hoseok masih setia duduk di pinggir ranjang untuk menunggu jam menunjukan pukul 12 malam.

Sedangkan Yoongi? dirinya saat ini sedang tidur nyenyak bahkan makin nyenyaknya dengkuran nya sekarang dapat Hoseok dengar dengan sangat jelas.

Badan Hoseok juga sesekali menggigil saat angin yang berasal dari balkon mengenai permukaan kulitnya.

"Tega sekali , bisa-bisanya dia tidur dengan nyenyak sedangkan aku kedinginan" Guman Hoseok dengan nada yang terdengar menyedihkan.

"Ah mataku ingin terus tertutup" Hoseok kembali berguman saat tubuhnya hampir tumbang padahal hanya menutup mata sebentar saja.

Hoseok itu orangnya tidak pantang menyerah , tapi untuk kali ini matanya sudah benar-bebar sudah berat untuk dibuka sehingga dirinya memilih menyerah untuk menunggu pukul 12 dan lebih memilih untuk tidur.

~||||||||~

26 Desember.17

Pagi ini seperti pagi-pagi sebelumnya Yoongi selalu bangun lebih awal dari Hoseok.

Tadi pagi ini ada sedikit berbeda dari pagi-pagi sebelum , karena saat ia membuka matanya tangan Hoseok sudah melingkar di pinggangnya.Sungguh momen yang langka.

Tapi perhatian Yoongi tidak sepenuhnya pada tangan yang sedang melingkar di pinggangnya melainkan pada wajah pemilik tangan tersebut.

Wajahnya tampak pucat , apa dia sakit?.

Perlahan Tangan besar Yoongi mencoba menyentuh kening Hoseok untuk memastikan apa dirinya benar-benar sakit atau sebaliknya.

Panas

Dengan segera Yoongi ingin melepas pelukan Hoseok padanya berencananya untuk kompres tubuh hoseok yang panas.

Tapi sepertinya Yoongi harus mengurung niatnya karena tangan sang anak semakin erat memeluk pinggangnya.

"Jangan Pergi" Guman sang anak angkat sebari menyembunyikan wajahnya di dada Yoongi.

"Kau harus di kompres agar panasnya turun"

"Tidak , jangan meninggalkan aku..."

Sekian
Maaf part ini agak pendek dari part sebelumnya cerita nya juga kurang jelas.

I'M SORRY

See you🙋





Mafia in love - YoonseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang