Iqbaal merebahkan dirinya disebuah sofa milik salsha. Ia membuka kancing atas seragamnya. Terlihatlah kaos berwarna putih polos.
Dari dapur salsha membawa empat gelas minuman. "Silahkan... pasti capek yaa abis sekolah.. kasian" kata salsha.
"Enggak sih gak capek" kata kiki. "Cuma lelah aja" sambung aldi. "Itu mahh lo doang! Gue sih asik asik aja sekolah" kata kiki lagi. Aldi berdecak. "Serah lo ki serah! Yang waras mah ngalah" kata aldi. Kiki menoyor pelan kepala aldi.
Iqbaal fokus pada iphone nya karena sedang bermain game. "Kebiasaan kita adalah kalo udah ngumpul pada sibuk sendiri..." iqbaal menurunkan iphone yang menutupi wajahnya. "Lo nyindir gue?" Tanya iqbaal karena merasa tersindir oleh salsha.
"Yaa kan gak cuma lo disini yang main hp" kata salsha. Matanya melirik aldi yang juga sedang memainkan iphonenya.
Dddrrrrttt....ddddrrrrtttt...
Dari : Bunda
Le, bunda sama ayah mau kerumah sakit jenguk temen kantor ayah. Teteh nginep dirumah temennya. Kunci rumah bunda titip ke tante rosa tetangga sebelah yang baru pindah itu.Iqbaal mendengus. Lagi lagi home alone. Kasian. Wkwk sabar ya, baal.
Untuk : Bunda
Oke. Makanan ada kan dirumah?Dari : Bunda
Ada kok, kamu tinggal makan aja. Jangan pulang sore sore yaa:)Untuk : Bunda
Iyaaa bundaku.Iqbaal meng-lock screen iphonenya lalu memasukkan ke saku celananya.
****
"Huuhh selesai dehh.. Kak Violaaa!! Aku udah selesai yaa bhayy!!" Setelah meneriaki kakaknya vina masuk kerumahnya lalu mencuci tangannya yang penuh tanah merah. Vina baru selesai membantu kakaknya menanam tanaman hias didepan rumah. Sebenarnya ia malas tetapi kakak perempuannya sangat memaksa.
Baru vina bersantai ria disofa bunda nya sudah memanggilnya dari dapur. "Vinaa bantu bunda masak dongg" panggil tante rosa. Vina menghela nafas beratnya. 'Kapan selesainyaaaaa' batin vina.
Vina tidak bisa menolak permintaan orang yang lebih tua darinya. Dengan malas ia berjalan ke dapur.
"Bantu bunda yaa potongin ayamnya jangan besar besar" katanya. Vina memperhatikan seluruh isi dapur ini. Banyak sekali sayuran. "Bunda masak sebanyak ini? Untuk apa?" Tanya vina.
"Temen ayah kamu mau kesini. Sama keluarganya. Jadi bunda masak banyak deh"
Vina mengangguk dua kali. "Bund, kunci rumah tante rike ada disini?" Tanya viola tiba tiba datang. "Ada tuhh. Vina tolong ambilin di atas kulkas terus kamu kasih sana" kata bunda. Vina mengambil kunci rumah itu lalu keluar.
'Oh my god! Iqbaal? Eh kak iqbaal? Gak salah liat kan? Ini beneran kak iqbaal?' Bantin vina.
"Ada apa? Ada kuncinya kan?" Tanya iqbaal membuyarkan lamunan vina. "Eh ini kak kuncinya.. maaf ya lama"
"Iya gapapa.. makasih yaa" iqbaal pergi dari perkarangan rumah vina.
****
Malam sudah tiba. Vina hanya memakai hotpans dan kaos berwarna biru muda. "Loh? Kamu gak ganti baju? Sebentar lagi temen ayah kan mau dateng masa kamu pake baju gini" komentar viola.
"Aduhh kak aku gak turun dehh aku diatas aja, banyak tugas nihh"
Vina berbohong. Sebenarnya ia malas untuk ikut duduk makan bersama di meja makan. "Terserah dah"
Vina kembali ke kamarnya. Baru sampai tangga vina mendengar ada ramai ramai. Vina menoleh. Sepasang suami istri dan satu anak laki laki masuk ke rumah vina dengan disambut oleh tante rosa dan om dimas orang tua vina.
