PART 2

0 0 0
                                    

Cinta. Apa itu cinta? Seperti apa cinta? Ciri-ciri seseorang yang tengah jatuh cinta. Sherin mengetik setiap yang terlintas dalam benaknya di sebuah laman pencarian. Ia sudah membuka dan membaca beberapa ulasan terkait cinta, namun tak satu pun yang membuat dirinya puas. Merasa frustasi  dengan perasaan dongkol ia mengacak kasar surai hitam panjangnya. Sherin menopang dagu, telunjuknya menggulir laman pada artikel selanjutnya. Ia menarik nafas sebelum kembali menekuri kegiatannya.

Terlalu banyak referensi ternyata bisa membuat kepala pusing. Tapi sejauh ini maksud dari setiap artikel mengenai cinta sama. Sebuah perasaan tentang daya tarik dan kasih sayang antara dua manusia berbeda jenis kelamin. Ya, Kira-kira begitu yang bisa dia simpulkan.

"Miranda masih syok gara-gara kejadian kemarin. Kasihan, gue nggak bisa bayangin kalau jadi dia." Rani menutupi wajah dengan kedua tangannya. Gadis itu bergidik membayangkan kalau dirinya yang berada di  posisi siswi bernama Miranda itu. Datang ke sekolah dengan penuh semangat, eh baru beberapa langkah dari gerbang langsung disuguhi pemandangan super duper creepy. "Nggak ikut lihat aja gue harus dianter Mami kalo mau ke toilet. Gimana kalo jadi orang pertama yang ngelihat dan dalam situasi sekolah yang sangat sepi. Langsung tewas gue!"

Fitri mengangguk setuju, "tadi aja gue lewat gerbang belakang. Masih kebayang aja gitu, kepalanya Zikri ngegantung di depan pintu."

Atensi Sherin teralihkan. Kematian Zikri masih menjadi berita paling hangat sejagat raya. Di mana-mana orang hanya membahas kematian tersebut. "Siapa Miranda?"

Rani menyahut heboh, "masa nggak tahu sih?" Sherin menggeleng pelan. Memang siapa Miranda sampai orang yang tidak tahu tentangnya akan terlihat aneh? "Orang pertama yang nemuin mayat Zikri."

"Kasihan. Doi pasti kena mental tuh, lihat begituan."

"Fit, lo nggak usah lebay deh. Yang lihat kepala Zikri ngegantung kan bukan cuman dia. Banyak kok yang lihat. Termasuk lo kan?" Dinar memang benar. Saat kejadian tidak ada satu orang pun yang berani menurunkan kepala Zikri atau bahkan sekadar mendekat. Guru juga melarang keras siapapun menyentuh area kelas 12-3, takutnya bisa merusak barang bukti atau semacamnya. Karena peristiwa yang terjadi masuk dalam kategori kejahatan. Alhasil, tidak sedikit murid yang melihat kondisi tersebut. Beberapa dari mereka ada yang mengambil dokumentasi lalu menyebarkannya di jejaring media sosial.

Dinar ketus begitu bukan tanpa sebab. Dia paling tidak suka dengan perempuan pemilik nama Miranda itu. Ratu drama, biang onar, dan ratunya dalam hal perundungan. Ia pernah menjadi sasaran bully Miranda dan gengnya sewaktu masih duduk di kelas sepuluh dulu. Alasannya cukup sepele, hanya karena Dinar ditaksir ketua OSIS saat itu. Miranda yang merasa iri lalu membuat drama murahan. Dia yang merundung lalu dia juga yang bertingkah sebagai korban. Memuakkan!

"Kok lo sewot buangetz sih?" Fitri berdecih. "Eh, iya, gue jadi keinget sesuatu. Si Miranda itu kan mantannya Zikri."

"Betul, Benar, dan sangat failed. Mereka couple goals kampret. Sama-sama biang rusuh. Sama-sama gila juga, kan. Kenapa harus putus sih?" Sayang aja gitu. Kesamaan dan kecocokan mereka sebagai pasangan jijay---nggak nyangka aja kalau sampai putus. Zikri dan Miranda bukan pasangan sembarangan. Meski keduanya cenderung alay dalam mengekspresikan cinta. Tapi keduanya cukup melegenda sebagai pasangan yang bikin orang-orang ngiri, khususnya kaum jomblo.

Lalu suatu hari Zikri bertengkar heboh dengan sang rival sesama bad boy, Alden. Sejak itu hubungan pasangan itu diisukan merenggang. Sampai pada akhirnya putus dan Zikri mulai ngincer Sherin, orang yang secara terang-terangan diakui Alden sebagai gadis yang dicintainya. Anehnya Miranda juga terlihat gencar mendekati Alden. Nasib mereka miris. Diacuhkan dan tak dianggap sama sekali. Alden cenderung dingin terhadap orang yang belum kenal dekat dengan dirinya, khususnya perempuan. Sedangkan Sherin, perempuan itu mendeskripsikan betul bagaimana pribahasa 'jinak-jinak merpati'. Jangankan Zikri, Alden saja yang sudah mengejarnya dari kelas sepuluh tak kunjung berhasil meraih hati Sherin. Ujung-ujungnya mereka berakhir dalam zona persahabatan. Entah lelaki seperti apa yang menjadi dambaan gadis berponi itu. Ketiga temannya sudah lelah mengorek informasi seputar kriteria laki-laki idaman Sherin. Mereka sudah angkat tangan membantu Alden. Biarkan lelaki itu berjuang sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Epilog: Penggalan Lara LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang