1. the meaning of betrayal

7.8K 460 4
                                    

Swiss

Hari ini adalah weekend,yang pastinya setiap orang menghabiskan waktunya bersama keluarganya namun hal itu beda dengan anak berusia 12 tahun itu yg menghabiskan waktu weekendnya bersama mommy, kakak dan adiknya.

Deddy nya? Jangan di tanya di mana dia, daddy nya bilang di ada urusan pekerjaan di kantor, pahadal kan ini weekend yg pasti pekerja libur, tapi kenapa daddy selalu berkerja itu yang selalu di pikirkan anak itu.

"Mom" seru anak itu kepada mommy nya yang sedang asik bersama kakak dan adiknya

"Hmm,ada apa baby? Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanya sang mommy yang melihat mimik wajah sang anak itu sedang masam

"Nope! lupakan saja bermain lah bersama mereka aku akan kembali kemansion sekarang" ucapnya lalu berdiri hendak pergi, namun sang mommy menahan tangannya

"Tunggu sebentar lagi okey baby? Adik mu masih ingin bermain sebentar, jadi tunggulah dulu di sini nanti mommy akan menyuruh kakak mu menemani mu di sini, selagi mommy mejaga adikmu bermain" perintah mommy nya agar dia duduk di kursi taman itu.

mau tidak mau dia duduk dan menyaksikan mommy dan adiknya bermain dan tertawa bersama kadang kala dia ikut tersenyum tipis menyaksikan betapa bahagia nya adik bungsu nya itu.

Tidak lama kemudian dia terperanjat kaget karena tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari arah belakang, namun dia pun menetralkan kaget nya karena dia tahu siapa pelakunya.

"Wae?" ketusnya

"Waeyo? Kenapa kau tidak ikut bermain dengan mommy dan little baby?" tanya nya dan mengambil posisi duduk di samping anak itu

"Kau sendiri?" Tanya nya dengan nada dingin nya

"Haishh, serius? Kadang aku memikirkan kenapa mommy memiliki anak sepertimu? Kenapa kau berbeda dengan kami? Apakah kau bukan anak mommy dan daddy? Atau waktu mommy mengandung mu mommy ngidam es batu, hingga kau terlahir dengan sikap dingin mu itu?" cerecosnya

"Apakah cita-cita mu menjadi wartawan yang banyak tanya?" tanyanya karena tidak habis pikir dia mempunyai kakak yang memiliki sikap 4D dan kadang-kadang. Yang di tanya hanya terkekeh dan cekikikan karena berhasil membuat adiknya itu banyak bicara.

"Baiklah, Bagaimana kalau kita jalan-jalan keliling taman ini, sepertinya seru sambil menikmati indahnya bunga bermekaran?" ajaknya kepada sang adik, karena dia tahu bahwa sang adik sangat suntuk untuk berdiam duduk saja tanpa melakukan apa-apa, yang di ajak pun hanya menganggu mengiyakan ajakan sang kakak

"Not bad!" Antusias nya

Mereka berdua pun berjalan sambil cekikikan tak jelas melihat pemandangan taman tersebut dan di kawal oleh seorang bodyguard kepercayaan keluarga mereka, karena lelah berjalan-jalan mereka berdua pun duduk di salah satu kursi taman

Hari ini kondisi cuaca nya sedikit terik hingga mereka berdua kepanasan dan berkeringat, karena haus mereka pun menyuruh bodyguard itu untuk membeli kan mereka minuman, lama mereka menunggu namun bodyguard itu pun tidak kunjung datang, Alhasil membuat sang kakak bedesis karena terlalu lama menunggu hingga tiba-tiba anak itu melihat seseorang yang dia kenal

"Tunggu di sini, aku mau ketoilet sebentar." Ketika hendak menjawab sang adik sudah beranjak dari duduk nya sehingga dia mendesis memandangi punggung sang adik yang perlahan menghilangkan dari tatapannya.

Anak kecil berusia 12 tahun itu  bersembunyi di semak-semak menyaksikan sebuah keluarga yang bahagia, bermain, menggoda, cekikikan hingga tertawa bersama, sungguh keluarga harmonis di mata semua orang, namun tidak dengan anak itu, dia memandang dengan tatapan yang sulit di artikan dengan tangan yang mengepal, karena sudah tidak sanggup lagi, anak itu pun pergi dari tempat itu dan kembali kepada tempat sang kakak dan bodyguard mereka duduk.

"young master, kau dari mana saja? tadi nyonya dan juga nona jisoo mencari mu, mereka mencemaskan mu" khawatir bodyguard itu.

"Paman?" tanya dengan tatap yang sulit di artikan, jack alias bodyguard itu pun menyadari perubahan mimik wajah anak atasannya pun berdehem sebagai jawabannya

"Apa yang harus kita lakukan jika seseorng berjanji dan mengingkarinya?" tanyanya sambil netap kosong kedepan

"kita harus memberikan mereka kesempatan kedua,mungkin?" jawab jack dengan acuhnya

"Bagaimana jika kita sudah memberikan kesempan itu,tapi dia menghianatinya lagi?" tanya lagi

"Ya itu tergantung alasannya Young master entah itu dia berkata bohong atau dia berkata jujur,tugas kita hanya berpura-pura mempercayai dan menunggu waktu yang sudah di tentu kan takdir kapan waktunya tiba." jawab jack dengan nada serius

"Apakah sebuah penghianatan bisa di maafkan paman?" tanya lagi dan lagi

"Soal itu, paman tidak bisa menjawabnya, tapi paman hanya bisa memberikan saran!" jawabnya sambil meminum air mineral

"Apa?" jack merubah pandangan dengan menatap mata indah anak it dengan lekat

"Kau tau, sebuah penghianatan itu sangat sulit untuk di maafkan bukan? Apalagi yang di hianati itu hati ,itu benar-benar nyakitkan sehingga membuat kita merasakan kesedihan, kekecewaan dan yang paling utama biasanya amarah yang memuncak, selama diri kita di kuasai oleh amarah kita sendiri itu akan sulit untuk mengontrol nya kembali, kadang kita tidak bisa menyaring kata hingga menyakiti hati lawan bicara kita, ada juga karena amarah yang berlebihan kita tidak sadar akan keputusan yang kita ambil hingga mengakibatkan suatu penyesalan" ujar jack panjang lebar

"Terus bagaimana cara mengatasi nya paman? apakah kita diam saja di khianati? Apakah kita tidak boleh marah? Apakah kita tidak boleh kecewa? Apakah kita hanya diam saja di khianati? Sama sepertinya idiot yang di bodohi?" ungkapnya mengebugebu, jack hanya terkekeh dengan nada bicara anak majikan nya

"Tenanglah young master, setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya tergantung dengan yang di sini!" ucap jack sambil menyentuh di dada kiri atas,anak itu merasa sentuhan itu pun mengarahkan pandangan di tangan jack

"Jika suatu saat kau mengalami masalah besar dan kekhawatiran dengarkan lah hati kecilmu, jangan biarkan logikamu mengalahkan isi hati mu, kontrol emosimu selesai kan masalah dengan kepala dingin. Dengarkan aku!" kita mereka saling menatap dengan tatapan serius

"Sebuah penghianatan jika di landasi karena khilaf dan bersungguh-sungguh untuk memperbaiki nya, maka berlilah dia kesempatan walau kau masih sedikit meragukannya, coba berpikir positif dan lupakan yang negativ,tapi jika sebuah penghianatan itu di lakukan karena unsur kesengajaan maka lakukanlah apa pun yang ingin kau lakukan,hukum dia sesuai ke salah nya,tapi ingat litlle boss semua kembali kepada diri kita sendiri lakukan dengan hati dan diskusikan dengan otak" perjelasnya dengan posisi tangan yang memegang erat bahu anak itu

"Thanks you uncle sudah mau mendengar kan dan memberikan salah untuk ku,aku bahagia bisa bercerita dan bertanya kepada mu,apakah kau keberatan paman? Jika iya maka aku tidak akan lagi bercerita dan bertanya kepada mu" ujar dengan tatapan awalnya berbinar menjadi sendu

"No,kata siapa paman keberatan oeh? Justru paman senang jika Young master mau berbagi keluh kesah nya kepada paman, jadi jika kau ingin bercerita atau bertanya tentang pendapat paman akan dengan senang hati mendengar kan dan menjawab semuanya yang di katakan young master" kata jack dengan senyuman yang terukir di wajahnya

"Baikalah sekarang kita pulang karena nyonya dan kedua nona sudah pulang ke masion terlebih dahulu nona chayoung tadi pingsan karena kecapean bermain dengan nyonya" anak itu pun menganggu dan pulang pulang ke rumahnya dengan jack yang mengendongnya













TBC.

Little Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang