With U (rated)

394 12 0
                                    

Park Chanyeol (32)

Park Yuja (31)

---

"Hey..Yuja! mau ikut makan malam di restoran baru dekat kantor?"

"Ah...tidak. Kalian saja. Aku masih harus merapikan ini.."

"Ah...aku lupa...yayaya...selamat berakhir pekan sama uhukk..bos kita ya.."

Aku hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalaku sambil merapikan berkas kerja yang masih berserakan di meja kerjaku. Seperti biasa, aku melemburkan diriku di hari jumat agar aku bisa mengejar pekerjaan yang selalu memaksaku menerjemahkan berbagai macam proposal yang datang. Sulit memang, namun tak masalah bagiku yang memang seorang workaholic--suka lupa waktu ketika sedang mengerjakan sesuatu.

"Tok Tok..."

Aku terkejut melihat seseorang sedang menatapku dari depan cubicle kerjaku. Lelaki itu tersenyum lalu menjulurkan tangannya untuk mengusap kepalaku. Senyuman yang selalu membuat jantungku tak bisa berdegub dengan tenang. Rambutnya yang mulai turun menyentuh dahi membuatnya terlihat lebih tampan meski berantakan. Park Chanyeol.

"Jangan terlalu serius...kau membuatku takut"

Park Chanyeol aka bosku aka kekasihku.

Aku hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalaku meneruskan pekerjaanku tanpa menggubris Chanyeol yang masih berdiri didepan cubicle kerjaku sambil bermain dengan rambutku. Cubicle ini sebenarnya cukup tinggi untuk memperbolehkan orang-orang melihatku ketika bekerja, tetapi sepertinya itu bukan masalah bagi Chanyeol dengan tinggi badannya itu, semua terlihat rendah dan mungil.

"Kira-kira kapan kau selesai?" tanya Chanyeol masih dengan posisi awalnya.

"Ketika kau selesai?? Aku hanya mengecek kembali proposal untuk perusahaan Sumsang, minggu depan kaukan ada meeting dengan mereka, lalu..."

"Park Yuja???"

"Ya?" Aku menoleh kearahnya.

"Aku sudah selesai, jadi bisa kita pulang sekarang?"

"Oh...ya..sebentar aku rapikan dulu pekerjaanku"

"Aku akan kembali ke ruanganku...jadi aku harap kau sudah selesai 10 menit lagi. Sekarang cium aku"

Aku terkejut dengan ucapan Chanyeol dan menatapnya yang tersenyum manis padaku namun tatapan matanya menyuruhku mengikuti semua perintahnya. Sambil mengerutkan kening aku sedikit mengangkat badan dan mencondongkan badanku kearahnya. Tangan kirinya menarik belakang kepalaku dan menciumku cukup lama untuk bisa menghasilkan bunyi yang cukup membuatku langsung melirik kekanan dan kekiri. Setelah itu tanpa merasa telah terjadi apa-apa dia kembali ke ruanganya. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku merasakan kepalaku yang mulai panas dan pipiku yang mulai terasa seperti dicubit.

Chanyeol adalah tipikal boss yang keras, tidak ramah, dan sedikit meremehkan hasil kerja bawahannya. Dengan kata lain, sulit untuk membuat Chanyeol puas. Aku sendiri sebagai kekasihnya juga pernah mengalami masa pahit berkencan dengan lelaki seperti dia, tetapi sekarang masa-masa sulit itu telah terlewati dan Chanyeol yang sekarang adalah Chanyeol yang berbeda dimataku. Masih berwibawa namun didepanku dia tak ada bedanya dengan anak anjing yang lucu. Teman kerjaku tak ada yang tahu hubungan kami, bukan kami menutup-nutupi tetapi kami hanya tidak ingin memberitahu kehidupan pribadi kami apalagi hubungan percintaan kami dengan orang lain. Biasalah, aku hanya tidak ingin jadi bahan gosip mereka. Mendengar mereka menggosipkan Chanyeol saja kadang membuatku sedikit marah dan er...cemburu. bukan apa-apa, beberapa dari mereka kadang mengutuk Chanyeol yang sering memarahi mereka, tetapi sisanya kadang membuat fantasi liar dengan Chanyeol. Apalagi hari ini kupingku panas mendengar fantasi mereka tentang bibir Park Chanyeol.

One Shot EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang