둘이서 한잔 해

165 8 0
                                    

Aku mendekati lelaki yang tengah mabuk sendirian disebuah Bar di daerah Hongdae. Aku segera datang kesini setelah menerima telepon dari pemilik bar yang mengatakan bahwa pemilik telpon ini terus mencari-cari diriku dan memaksanya untuk menghubungiku. Aku menatap punggung lelaki berselimutkan kemeja putih itu lalu menepuk pundaknya. "Bangunlah Oh Sehun..." kataku perlahan.

"Oh... Kau datang Jung Ahreum..." Kata Sehun memanggil namaku.

"Iya aku sudah datang. Ayo aku antar kau pulang"

Sehun tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kalau kau mengantarkanku pulang sekarang kau tak akan mendengarkan semua perkataanku. Ada banyak yang ingin aku ungkapkan kepadamu Jung Ahreum..."

"Kau sedang mabuk, Oh Sehun..." Kataku sambil berusaha mengajaknya untuk berdiri.

"Kali ini saja..."

Ada nada memohon yang tidak bisa aku tolak kali ini ketika mendengar ucapan Sehun barusan, sempat berpikir dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 1 pagi akhirnya aku menyerah dan setuju untuk duduk mendengarkan semua omongan Sehun.

"Baiklah kali ini saja" kataku sambil menaruh tas diatas meja dan memesan segelas air putih untuk melepaskan dahagaku yang berlari kesini setelah mendapat telepon. Aku juga sedang tidak ingin mabuk apalagi ketika bersama Sehun.

"Terima kasih" katanya sambil berusaha mengangkat kepalanya dan mulai bercerita.

"Jung Ahreum..." Dia memanggil namaku. "Kau tahu... Ketika kita pertama kali bertemu..."

'Uh Oh... tolong jangan itu lagi Oh Sehun... Aku sudah terlalu sering mendengarnya...' Batinku, ingin aku menghentikannya namun untuk kali ini aku akan membiarkannya berbicara sesuka hatinya.

"Waktu kau datang menghapus air mataku..." Sehun menarik napas dalam, "Saat itu aku merasakan kalau aku jatuh cinta padamu... pada kebaikan hatimu..." Sehun menatapku sambil terus tersenyum, bau alkohol dari minuman yang diminumnya membuatku sedikit memundurkan badanku dari Sehun.

"Ah... Maaf... aku bau alkohol ya?"

"Kau sudah tahukan aku paling tidak suka orang yang mabuk?"

"Aku tahu. Tapi aku tidak bisa memikirkan cara lain untuk membuatmu bertemu denganku.... Ahreum Manager...Ahreum Nuna..."

Aku menatap sedih bocah lelaki ini, Bocah yang dulu ceria kini seperti kehilangan arah. "Sehun-ah. Ayo kita pulang saja ya?" kataku tidak tahan dengan sikapnya yang seperti ini.

"Nuna jawab saja pertanyaanku kali ini saja..."

"Sehun-ah. Dengarkan Nuna. Nuna sudah bukan lagi managermu yang selalu ada untukmu, Nuna sudah bukan lagi pilihan utama untuk membantumu dalam setiap masalahmu. Nuna sudah menikah, Sehun-ah. Kau ingat? Jadi nuna sudah tidak bisa menerima semua ungkapan perasaan apapun darimu lagi" Aku mengeluarkan semua pemikiran yang sudah lama aku tahan untuk tidak menyakiti perasaan Sehun. "Tolong hargai Nuna kali ini saja. Aku mohon..."

"Tapi nuna... Kalau saja dulu... dulu... aku yang lebih dulu datang padamu, kalau saja dulu bukan Minseok Hyung yang menyatakan perasaannya kepadamu... apa kau tetap akan memilih dirinya?" Mata Sehun terlihat berair.

Aku menarik napas, "Jangan pernah membahas sesuatu yang tidak bisa diulangi" Aku merasa iba kepadanya, dia yang sejak awal sudah aku anggap sebagai adik kecilku malah menginginkan sesuatu yang tidak bisa aku berikan, "Kau hanya akan semakin terluka"

"Aku sudah terlanjur terluka..." Ada jeda yang agak panjang dari ucapannya, "Nuna aku mau pulang"

Aku mengangguk dan membantunya berdiri, Kami berjalan kearah parkiran mobil dan aku membawanya pulang ke apartemen miliknya berharap dia juga bersedia membuang semua perasaannya padaku. "Karena ini adalah untuk yang terakhir kalinya" Begitu pesanku pada diri sendiri.

---

2 jam yang lalu...

Aku yang sedang bersiap untuk tidur tiba-tiba menerima telepon dari Oh Sehun, Aku menarik napas sebelum menjawab telepon darinya dan melihat kearah Minseok yang sudah terlelap tidur disebelah putra kami yang sudah berumur 3 tahun.

"Ah... Baiklah aku akan kesana. Maaf sudah membuat kekacauan..." kataku pada pemilik bar yang ternyata menggunakan handphone Sehun untuk menghubungiku, sayup-sayup aku mendengar suara Sehun yang terdengar lemah.

"Kali ini saja... untuk yang terakhir kalinya... temui aku... Ahreum Nuna..."

FIN





One Shot EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang