Long Time No See

240 14 0
                                    

(Guest : Lee Hongbin Vixx)

Aku duduk didepan sebuah club malam didaerah Gangnam hanya dengan beralaskan sandal jepit, meski ini musim panas tetap saja kalau malam terasa dingin. Sambil terus merapatkan cardigan, aku mencoba menelpon kekasihku Park Chanyeol yang sedang berada dalam club. Tidak. Aku sedang tidak mengikuti dia, aku hanya ingin mengambil tasku yang secara tak sengaja terbawa olehnya, didalam tas itu ada kunci apartemen dan dompet milikku, tadinya kami berdua baru saja menghabiskan malam berdua dan berencana menghabiskan malam bersama, tetapi kemudian teman Chanyeol meminta tolong untuk mengisi acara malam di sebuah Club sebagai DJ. Aku sebenarnya tidak menyetujui Chanyeol untuk pergi ke club itu, tetapi karena Chanyeol mencintai musik, kenapa tidak? Bukannya ini kesempatan bagus untuk menunjukkan bakatnya? tetapi bodoh tas kami malah tertukar.

"Aku taruh kunci apartemenku di tas, kau menginap saja di apartemenku..." begitu kata Chanyeol sekitar 30 menit yang lalu, dia tampak sibuk dan suara keras dari dalam club membuatnya kesulitan mendengar perkataanku.

"Bagaimana dengan dompetku? Aku sudah didepan club, kau keluarlah sebentar...aku tak bisa pulang tanpa uang...aku tak menemukan uang sepeserpun di tasmu" aku mencoba berteriak agar dia mendengar, tetapi sayangnya yang Chanyeol dengar hanya 'Aku-menemukan uang-di tasmu', jadi dia menyuruhku memakai uangnya saja, aku menghela napas kesal. Akhirnya aku mengirimnya pesan dan memilih untuk menunggu sampai selesai. Sedikit malu karena aku hanya memakai pakaian biasa didepan sebuah club malam terkenal di Gangnam dan duduk di samping pintu masuk club, mencoba masa bodoh aku memilih untuk bermain dengan handphoneku. Aku bisa saja masuk dan mencari Chanyeol tetapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau aku tak akan menginjakkan kakiku kedalam club malam apapun alasannya! bukan apa-apa aku hanya tidak suka suasana dalam club yang pasti penuh dengan lampu warna-warni yang membuatku pusing, suara music yang membuat kepalaku mau pecah dan tentu saja kerumunan orang yang melepas penat dengan menari. Suara dari dalam terdengar sampai luar meski terdengar samar-samar aku bisa mengenali bunyi musik yang di arrangement oleh Chanyeol. Aku tersenyum, sudah mulai rupanya sambil mencoba menikmati musik yang dibawakan oleh Chanyeol. Musiknya tidak terlalu keras tetapi tidak juga terlalu lambat, masih masuk batas toleransi telingakulah. Tetapi, tentu saja suara music itu hanya diawal-awal saja, sekitar 10 menit setelah itu tempo yang dibawakan menjadi cepat ditambah teriakan dari para tamu. Aku yang berada diluar tidak bisa membayangkan bagaimana ramainya didalam sana.

Tanpa terasa aku sudah menunggu selama satu jam, orang-orang yang tadinya tampak berlalu lalang didepanku sekarang sudah jauh berkurang, hanya beberapa orang yang berjalan sambil terus melihat handphone mereka. "Ha...masih lama ya?" aku melihat kearah jam yang ada di handphoneku, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 2. Aku sudah mengantuk dan mencoba berdiri untuk menghilangkan kantukku.

"Park..Yuja??"

Seseorang memanggil namaku, membuatku menoleh. "Oh?!" Aku sedikit terkejut melihat seseorang yang sudah lama tak aku lihat berdiri didepanku sambil tersenyum. "Lee Hongbin?!" aku memanggil namanya, dia mengangguk dan semakin mendekat kearahku.

"Apa yang kau lakukan disini sendirian?"

Bukannya menjawab pertanyaannya aku malah balik bertanya, "Kau kenapa ada disini?" dia menunjuk kearah club yang ada dibelakangku. "aku baru dari sana, ini mau pulang" katanya dengan wajah yang menunjukkan bahwa dia masih menungguku menjawab pertanyaanya.

"Oh, aku sedang menunggu orang" kini gantian aku yang menunjuk kearah club malam dibelakangku. "Aku menyuruhnya keluar sebentar tetapi tidak kedengaran, sepertinya didalam ramai sekali"

Hongbin tertawa mendengar jawabanku, "Masih menjadi Yuja yang keras kepala ya?" aku menoleh tak mengerti maksud pembicaraannya. "Kau masih saja keras kepala untuk tidak akan pernah melangkah masuk kedalam club malam. Kau bisa menjaga omonganmu ternyata"

One Shot EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang