ALENIA | BAGIAN EMPAT

1 3 0
                                    

•||HAPPY READING||•

[ALENIA KREOVANO]

°

°

°

[BAGIAN 4]


(14 Desember 2021)

Alena memberhentikan aksi nya. Kesadaran nya mulai kembali. "Maaf"

"Untuk apa minta maaf? Hei..." Alenia menangkup kedua sisi pipi Alena

"Bertahanlah semampu mu, ingatlah jangan menyakiti orang yang tidak bersalah! Jika bisa tahan rasa haus mu"

"A-aku..."

"Aku tahu itu sulit! Tapi aku mohon! Semuanya bisa terluka hanya karena satu orang! Alena... Aku tau dirimu, kau gadis kuat" Tutur alenia

•••💔•••


Gadis itu berjalan menyusuri koridor sekolah. Tetapi tiba-tiba langkah nya di hentikan oleh seseorang

"Pakai ini malam nanti!" Seorang gadis melemparkan nya sebuah jubah hitam.

"Untuk apa ini? Dan kenapa aku harus memakainya" Dingin alenia

"Kau harus mengikuti upacara nanti malam" Gadis itu langsung pergi begitu saja.

Apa upacara? Malam-malam?

"Upacara? Apa maksudnya" Gumam alenia

•••💔•••


BRUKH!!

Oh ayolah. Siapa kali ini yang ia tabrak? Gadis itu langsung mengambil jubahnya yang jatuh.

Gadis itu mendongakkan kepalanya. Ia melihat wajah lelaki itu.

Apakah lelaki ini habis menggigit seseorang? Ada cairan merah di sekitar bibirnya.

"Maaf" Lelaki itu membuyarkan lamunannya.

"E-eoh? Eoh, tak apa" Gadis itu berlalu pergi dari sana

"Cantik" Gumamnya

•••💔•••


Bulan bewarna merah dan langit yang gelap membuat malam ini terasa mencekam.

"Oh ayolah!! Aku sudah berdiri di sini lebih dari lima jam! Kaki ku keram" Keluhnya

"Alenia! Berhentilah mengeluh, kau tidak malu dengan yang lain? Mereka saja tidak mengeluh ya walaupun kaki ku sendiri sudah mati rasa" Bisik bulan

"Untuk apa kita di kumpulkan di sini? Jika tidak penting sebaiknya aku kembali ke dalam kelas" Ujar alenia

"Kau tau sendiri tidak ada yang boleh pergi dari lapangan sebelum pagi" Ujar bulan

"APA?!" Gadis itu terkejut.

"Jangan berteriak bodoh!" Bisik bulan

"Sebaiknya aku mati saja daripada berdiri di sini sampai pagi, dan siapa yang membuat peraturan itu? Tidak punya belas kasihan sekali" Kesal alenia

"Diam lah!! Kita di larang bicara di sini" Ujar bulan

"Kita di larang bicara! Di suruh berdiri di lapangan sampai pagi! Oh ayolah siapa yang membuat peraturan itu? Rasanya aku ingin menghabisi nya saja" Kesal alenia

Saat gadis itu beranjak pergi ia tiba-tiba terperanjat kaget kala ada yang menggendongnya. Refleks gadis itu mengalungkan tangannya di leher lelaki itu.

ALENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang