Chapter 08

81K 997 5
                                        

Hari menjelang pagi matahari menyorot permukaan bumi begitu juga dengan Adel dan Lion mereka berdua masih tertidur. Padahal hari ini mereka kembali ke sekolah.

Ting..

Bunyi ponsel Adel, merasa terganggu Adel merogoh rogoh ke sana kemari mencari letak ponselnya dan hap dapat.

"Nghhh, siapa sih ganggu aja" ujarnya.

Mata Adel melotot setelah membaca pesan tersebut. Ternyata mertuanya yang mengirimkan pesan padanya.

Mamah mertua

Online

|Selamat pagi sayang, gimana sama malam pertama kamu? Haha gimana anak mamah mainnya kasar gak? Jangan lupa kamu hari masuk sekolah bangunin Lion ya sayang.

Adel menggeplak jidatnya,"Astaga lupa sekarang masuk sekolah." Setelahnya ia turun dan pergi ke kamar mandi.

15 menit seusai mandi tak banyak membuang waktu jika dirinya mandi ia berniat ingin memasak sarapan namun jam sudah menunjukkan pukul 6:30.

"Hmm masih ada waktu sih buat sarapan aja dulu kali ya," ucapnya seraya berpikir. " Tapi nanti di sekolah gimana masa iya gua kasih tau kalo gua udah nikah" ujarnya.
"Ahh liat gimana aja nanti."

Tak lupa membangunkan suaminya dan tak ada menye menye yang Lion keluarkan ia langsung bangun dan mandi begitu saja.

Seusai mandi ia mencium aroma masakan dari bawah ia yakin istrinya sedang masak sarapan untuk mereka berdua. Lalu ia pun turun menuruni tangga dan di liat lah istrinya yang sedang menaruh hasil masakannya di meja makan ia menghampirinya.

Mereka berdua pun makan dengan tenang tanpa adanya obrolan sedikitpun.

"Hm soal pernikahan kita gimana?" Tanyanya membubarkan keheningan.

"Gak gimana-gimana"

"Lo gak takut kita udah nikah?"

"Nggak"

"Dan atas dasar apa lo terima perjodohan ini? bukannya lo sempet mau kabur?"

"Awal emang gua nolak setelah gua nyicil tubuh lo gua buang pikiran gua buat cerai dalam waktu sebulan"

Sial.

"Anj"

"Berani ngomong kasar juga lo, liat nanti malam gua yang bakal lebih kasar."

"Gila."

Obrolan demi obrolan yang mereka lontarkan Lion menaruh sendoknya dan mengambil tasnya pergi meninggalkan Adel begitu saja yang sedang kesal dengannya.

"Buruan mau gua tinggal lo"


...

"Turun"

"Iya bentar napa"

"Cepet gua mau markirin motor di pojok"

"Iya bawel lo"

Adel turun dan mendahului tak berniat menunggu suaminya yang sedang memarkirkan motor di pojok sana.

Saat ia akan memasuki kelasnya banyak tatapan mata yang tajam ia di buat bingung apa pernikahannya ini sudah di ketahui seluruh kelasnya atap seluruh sekolah?

Tak menghiraukan Adel tetap masuk dan berjalan menuju tempat duduknya. Seusai sampai ia menduduki tempatnya lalu teman temannya ikut mentap tajam terhadap dirinya.

"K- kalian kenapa sih? Ngeliatin gua gitu amat. Ketusnya ketakutan akan hal perjodohannya.

"Jelasin sama gua lo kemana aja gak masuk sekolah selama satu minggu!"

Huftt Adel bernapas lega ia kira tentang perihal perjodohannya namun ternyata perihal kenapa ia tak masuk selama satu minggu.

"Gpp, gua cuman sakit doang," ketusnya. Apa tadi? Sakit? Padahal dirinya tak sekolah karna ia di jodohkan dan di ijinkan libur satu minggu untuk menikmati masa-masa nikah mudanya.

"Sakit?,"tanyanya memastikan.

"Ko lo gak bilang sih sama kita kalo lo satu minggu ini Sakit?" Kesal Manda.

"Hehe maaf"

"Udahlah gak usah banyak tanya kepo banget sih lo,"ketus Elin memberhentikan obrolan ke dua temannya ini. Ia takut hanya nanti Adel akan keceplosan sial perjodohannya. Yaps cuman Elin dan teman-teman Lion yang tau soal perjodohan ini.


"Lo juga sama kan kepo," ujarnya kesal.

"Gak tuh." Jelasnya.

"Ih, lo itu ya bisa gak usah ikut campur?"

"Nggak."

"Udah udah kalian ini hobi banget yang namanya adu mulut."

Kring..

Bunyi bel yang menandakan kelas akan segera di mulai. Datang seorang wanita yang membawa 2 buku dan duduk di kursi.



























TBC

JANGAN LUPAKAN ☆ kawan trima kasih.

LION [21++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang