11. Kakak

189 15 0
                                    

Gimane kalo ceritanye langsung keinti aje?

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

Dan kini, Grazel dan temannya yang bernama Lexia tengah berada diperpus.

"Lu nemuin tuh kertas dimana cung?" Tanya Lexia.

"Tuh disitu" Tunjuk Grazel lalu berjalan lebih dulu.

Dan mereka pun tengah berhadapan dengan sebuah rak buku, yang Grazel pikir portal.

Emang bener sih

"Jadi kita harus gimana? Baca mantra kah?" Lexia pun menyenggol tangan Grazel.

"Nda tau kok nanya saya, coba dulu yok kita baca mantra" Balas Grazel lalu duduk dilantai.

"Lu ngapain duduk oncom? Mau jalangkungan lu?" Heran Lexia.

"Duduk aja anjir, gw capek berdiri. Ok! Sembari melakukan ritual baca mantra, mari kita baca doa sesuai agama masing - masing" Grazel pun mulai berdoa, dan Lexia pun hanya terheran - heran.

"Ya ampun... ritualkan pake ilmu hitam, napa baca doa dah!" Lexia pun hanya memasang muka julidnya.

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

Dan kini setelah kebingungan yang melanda Grazel dan Lexia, mereka pun bisa melihat portal tersebut.

"Wow, emejing!" Kagum Grazel dan Lexia.

"Wihhh. Setelah kita nari jaipong akhirnya kebuka juga ni portal" Ucap Grazel.

Dan mereka pun mendengar perintah yang menyuruh mereka untuk menyayikan sebuah lagu, dan bebas.

Nyanyikanlah sebuah lagu, terserah kalian mau lagu apa.

"Nyanyi lagi apa nich?" Tanya Lexia.

"Seamin tak seiman kuy" Ide Grazel.

"Kita adalah ketidak mungkinan yang selalu ku semogakan, ditemukan namun salah, cint----" sebelum lagu itu berakhir, mereka lebih dulu menghilang kedimensi lain.

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

Kini 3 bulan sudah terlewatkan, Dan kini Lalia hanya tinggal menunggu 3 bulan lagi untuk mengetahui siapa pembunuh Atlashiya.

"Ck! Gabut bet ya ampun" Keluh Lalia yang kini tengah tiduran disofa rumah Lilia

Btw, Orang tua Lilia udah nikah dari tahun 1978, dan baru kali ini Lalia menemukan rumah Lilia ditahun 1996.

"Apa gw ke basement aja ya?" Lalia pun beranjak menuju ke basement.

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

"Anjir gile, banyak bet debunya" Namanya juga basement =_=.

Dan Lalia pun duduk disalah satu kursi yang didepannya ada sebuah meja dengan laci yang banyak sekali kertas.

Dan Lalia pun menemukan sebuah dokumen keluarga dan sebuah album keluarga.

Dan saat Lalia membuka album keluarga tersebut, Lalia menemukan seorang bayi cewek.

"Ini bukan Lilia! Karena Lilia lahirnya tahun 1999, terus siapa?" Dan Lalia pun menemukan seorang remaja yang sedang berada ditengah ortu Lilia.

"Apa? Kakaknya Lilia ya?"

Lalia pun membuka dokumen keluarga dan menemukan, nama yang baru dia kenal.

"Lesyia Vilandra Wenn"

"Kalo gitu? Sekarang dimana kakaknya Lilia?" Lalia pun pergi dari basement.

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

"HAHAHA, adikku tersayang... mengapa engkau muncul didimensi ini? Kau menghancurkan rencanaku saja!" Seseorang tersebut pun memandangi foto Lilia.

"Meskipun gw udah meninggal dimasa depan! Gak akan ada yang menghancurkan niat gw buat milikin 'Dia' " Dengan perlahan seseorang tersebut menyimpan foto Lilia dan mengambil foto seorang cewek.

"Dan hanya perlu menunggu waktu saja untuk merebutnya" dan seseorang tersebut membakar foto cewek tersebut.

Dan seseorang tersebut adalah? "Lesyia Vilandra Wenn" kakak dari seorang Lilia, dia tau semua tentang alur cerita dan dia tau jiwa adiknya bukan adiknya lagi, dan foto yang dia bakar adalah foto Atlashiya.

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

Sekarang Lexia dan Grazel tengah berada ditaman, Nyasar bund, tadi apa lagi! Behhhh munculnya dideket tempat sampah.

"Kita harus kemana woi? Mana beda bet lagi sama kota kita yang sekarang" Tanya Grazel.

"Cari peta?" Ajak Lexia

"Kuyy!"

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

Dan malam pun tiba, Seorang cowok tengah mikir, kenapa temennya ngasih dia dare yang sangat.












"Emejing"











"Tu anak punya dendam pribadi kegw kali yak? Ampe dia ngasih dare buat dorong Atlashiya dari rooftop" cowok tersebut pun menatap foto Atlshiya.

"Bukan dendam kegw sih! Tapi ke Atlashiya, hmmm..."

"Aduh! Bego bet gw, tinggal dorong dia kelantai aja gampang!" Pikirnya lalu beranjak tidur.

🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋🐝🦋

Dan saatnya siapa pembunuh Atlashiya terbongkar, Grazel dan Lexia sudah duduk manis sembari melihat drama yang akan datang, sedangkan Lalia tengah duduk diatas pembatas rooftop.

"Tinggal menunggu ending" Dan ketiga orang yang tengah menunggu drama itu sedang asik memakan Lolipopnya.

Tak lama kemudian seorang cowok berhoodie hijau memasuki area rooftop diikuti oleh Atlashiya.

"Jadiii? Kamu ngapain ngajak aku kesini?" Tanya Atlashiya.

"Emmm... cuman mau ngobrol aja, hehe" Balas cowok berhoodie.

Karena gabut dan ingin mencari udara segar, Atlashiya pun memundurkan diri hingga mentok kepembatas.

Cowok berhoodie tersebut mendekat, lalu mengobrol singkat dengan Lashiya. Dan saat Atlashiya ingin berdiri, Dirinya yang menginjak botol plastik yang membuatnya terpleset.

Dan saat dirinya dalam posisi hampir jatuh, dengan sigap Atlashiya memegang tangan cowok tersebut.

Karena kaget! Cowok tersebut menghempaskan tangannya yang dipegang Atlashiya tanpa melihat posisi Atlashiya.














"Dan Atlashiya pun terjatuh, yakali melayang"





















Gaje? Kagak tau, tapi gw rasa sih gaje chapter ini wkwkwk @_@




TBC

ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang