"Loh bang Bima kok"kaget Sania.
"Udah ayo masuk, ni mobil temen gue."
Sania langsung menurut dan masuk ke dalam mobil tersebut. Tanya bertanya lebih kepada Bima. Sania berpikir tidak mungkin abangnya membeli mobil baru. Ia aja belum melakaukan syarat dari papanya.
Dalam perjalan menuju rumah hanya keheningan yang tercipta. Entah ada apa dengan mereka yang tiba -tiba diam diam man."San" panggil Bima membuat Sania langsung menoleh ke Bima.
"Iya bang ada apa"
"Lo kenapa kok cuek gitu di sekolah" ucap Bima sambil melirik ke arah Sania.
"Pengin aja. Kalau aku keterima jangan sampai ada yang tau kalau aku ini adiknya bang Bima" ucap Sania dengan nada yang serius.
Bima yang mendengarnya bingung. Ada apa sebenarnya dengan Sania. Enggak seperti biasanya dia gitu. Atau jangan jangan karena kejadian waktu itu ia jadi begini.
"Bang gue turun duluan" ucap Sania. Membuyarkan lamunan Bima. Dengan segera ia langsung putar balik dan kembali ke kesekolah menyelesaikan tugasnya yang belum selesai.
Keesoakan harinya dimeja makan keluarga Alaskar, sudah berkumpul semua anggota keluarganya. Dan hari ini adalah hari dimana hasil tes kemarin diumumkan.
"Nanti gimana Dek pengumumanya?" tanya sang papa.
"Biar di lihat abang aja pa, Sania capek bolah balik"
"Yasudah kalau begitu kamu liatin Bim!"
"Pastilah pa"
Setelah semua selesai kini tinggalah Sania yang berada dirumah. Papa dan mamanya kerja sedangkan Bima kesekolah dan tersisalah Sania yang sendirian di rumah. Sebenarnya tadi mama sudah menawarkannya untuk ikut denganny a tapi sania tidak mau. Dengan malas is menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.
******
"Woi baru dateng aja lo Bim" ucap salah satu teman Bima. Jadi Bima itu punya 3 teman yang satu ini namanya Farrel Gustama seorang lelaki yang banyak humornya. Dia ini adalah seketaris 2 di Osis. Lanjut"Hmm ada masalah dikit pengumumannya udah di pasang belum?"
"Tuh di meja belum ada yang masang".
Bima pun langsung mengambir benerapa lembar kertas yang tergeletak di meja. Ia pun mulai membaca satu persatu nama mulai dari belakang. Awalnya Bima takut soalnya dari tadi ia belum menemukan nama Sania dalam daftar.
"Ni cuma ini. Enggak ada lagi?" tanya Bima ketika tidak menemukan nama Sania dibeberapa lembar kertas tersebut.
"Ada di bawa si bos" Jawab Farrel yang membuat Bima bernapas lega. Yang di maksud si bos oleh farrel adalah ketos di sini.
Dengan segera Bima langsung meninggalkan ruang Osis untuk mencari dimana ketosnya ini berada. Sedangkan Farrel yang di tinggal sendiripun hanya menghela napas panjang dan sedikit menekuk mukanya.
Sedangkan dirumah Sania malah enak - enakan ngemil sambil nonton film kesukaannya. Salah siapa menunggu abangnya yang lama itu. Melihat hasil gitu aja kok lama.
Disisi lain Bima muter muter ke seluruh penjuru sekolah untuk mencari sosok yang ia cari yaitu si ketos. Bahkan ia juga sempat menanyakan keberadaanya ke salah satu siswa. Tetapi mereka tidak ada yang tau di mana ketos tersebut.
"Ya ampun Javier Yudha Maheswara dari mana aja? Enggak tau apa gue dari tadi nyari lo" omel Bima saat menemukan batang hidung Javier.
"Alay" itu jawaban yang keluar dari mulut Javier. Bima yang dijawab seperti itupun sudah tidak kaget lagi. Karna memang gitu sikap Javier.
"Nih tempel hasil tes kemarin" ucap Javier lalu meninggalkan Bima yang terbengong - bengong.
"Enak aja anak itu tinggal suruh - suruh aja" bantin Bima ketika melihat Javier yang sudah pergi entah kemana.Sebelum Bima menempel hasil tesnya, ia terlwbih dahulu mencari nama adiknya. Dan ada sesuatu yang membuatnya kaget ketika melihat nama Sania berada di tingkat pertama.
"Hoi ngelamun aja" teriak raffael yang mengagetkan Bima.
"Apasih lo Raf bikin kaget aja mending temenin gue nempel ini" sembur Bima ke Raffael dan langsung membawanya ke tempat dimana ia akan memasang hasil tes kemarin.
Raffael itu adalh salah satu sahabat dari Bima. Nama lengkapnya Raffael Al kenaan. Jika Javier tadi ia juga termasuk dal sahabatnya Bima. Jadi Bima punya 3 sahabat Farrel, Raffael, dan Javier.
*****
Malam harinya keluarga Alaskar kumpul di ruang keluarga setelah makan malam. Karena di sini Bima akan ngumumin hasil dari tes nya Sania. Jadi dari tadi siang Bima tidak mau memberi tau hasilnya kepada siapapun termasuk Sania.Sekarang Sania marah sama Bima. Bisa dilihat dari tempat duduknya sekarang mereka lagi jauh jauhan. Bukan ke duanya sih tapi cuma Sania aja yang menjaga jarak.
"Gimana bang itu hasilnya?"tanya sang papa langsung ke intinya tanpa basa basi.
"Sania masuk dia peringkat pertama pah mah cieee...." ucap Bima dengan heboh dan tidak mendapatkan reapon dari siapapun. "Loh kok kalian diem? Enggak seneng ya?" lanjutnya saat tidak melihat reapon dari keluarganya.
"Seneng bang tapi ya enggak usah heboh gitu. Selamat ya San" ucap mama.
"Makasih ma" kata Sania sambil menahan tawa melihat tingkah abangnya itu.
TBC
Gimana ceritanya bagus enggak?
Jangan lupa vote dan komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sania
Novela JuvenilSebuah lika liku kehidupan yang di alami oleh seorang remaja. Kehidupan seorang remaja pasti ber beda beda. Di sini di ceritakan kehidupan seorang gadis yang menginjak masa remajanya. Dimana ia harus menghadapi masalah demi masalah yang berdatangan...