1

69 10 0
                                    

-Seoul University-
” Mianhae, aku tak bisa menerimamu noona. Aku tak tertarik padamu.”
Nayeon menatap iba pada gadis yang entah sudah yang keberapa ditolak oleh seorang namja bernama Kim Taehyung itu. Nayeon hanya menatap mereka diam-diam dari balik dinding. Entah dia harus bahagia atau tidak mengetahui kenyataan itu.

Kim Taehyung menolak gadis, itu berarti aku punya kesempatan pikirnya. Tapi, gadis yang ia tolak  itu adalah Im Yoona sunbae Taehyung dan Nayeon Gadis populer dan cantik di Seoul University. Sedangkan Kim Taehyung adalah mahasiswa terkenal misterius, dingin dan tertampan di kalangan para wanita di universitas itu artinya Nayeon pasti lebih tak mungkin untuk diterimanya. Ia mendesah pelan, lalu segera berbalik dan beranjak pergi melanjutkan tujuannya untuk mencari sahabatnya Kim Jisoo.

“akh…” ucapnya Nayeon sambil mengelus jidatnya yang terbentur bahu seseorang. Karena sibuk memikirkan Kim Taehyung  sampai dia tidak memperhatikan jalan hingga menabrak sesorang yang ada  didepannya. Mahasiswa tersebut yang ditabraknya menoleh kebelakang dan langsung berjongkok didepannya sambil mengulurkan tangannya.

“Gwenchana?” tanyanya. Nayeon mengangkat wajahnya, ia terdiam beberapa detik dan menganggukkan kepalanya sambil menerima uluran tangan siswa tersebut.

“go..gomawo sunbae” ucap Nayeon. Mahasiswa itu mengangguk dan segera pergi meninggalkan Nayeon yang memandanginya dari belakang. Dia memperhatikan punggung pria itu tanpa berkedip dengan tatapan tak percaya. Dia bebicara dengan seorang seorang Kim Taehyung dan bahkan memegang tangannya! Tunggu, sejak kapan dia ada disini? Bukankah tadi dia ada di taman belakang sekolah bersam Im yoona? “Ah aku tak peduli”, batin Nayeon.

“Astaga, kenapa aku diam disini, aku harus menemukan jisoo” ucap Nayeon. Segera setelah tersadar dari keterkejutannya dan mulai menyadari tatapan tidak bersahabat yang diberikan para yeoja disekitanya terhadapnya, lalu bergegas mencari keberadaan jisoo lagi.

________

“Yak! Jisoo-ah!!” teriak Nayeon begitu melihat sahabatnya itu berjalan hendak menuju kelas mereka. Mendengar namanya di panggil jisoo langsung menoleh kesumber suara.

“Nabong-ah jangan berteriak-teriak seperti itu, memalukan tau.”

“Kamu dari mana? Aku mencarimu keliling sekolah.”

“Jinja? Ada apa kau mencariku?”

“Yak, kau kan sudah janji mau mengerjakan tugasku dari pak Lee. Jangan bilang kamu lupa setelah kamu menguras kantongku untuk mentraktirmu?”

“Hehe, aku hanya sedikit lupa.” Jisoo hanya cengengesan.

“Dasar” dengus Nayeon. “Ngomong-ngomong kamu dari mana aja?”  tanya nayeon sambil berjalan menuju banku dan langsung duduk yang diikuti jisoo yang memang tempat duduknya di sebelah nayeon.

“Ah tadi aku menemui Suho oppa. Dia memintaku menemaninya keperpustakaan untuk membatu mecarikan buku untuk tugas dari Mr Park” Sahut Jisoo tanpa merasa bersalah dan tak menyadari tatapan membunuh nayeon.

Pletakk!!

“Yak, kenapa kamu memukul kepalaku dengan tas?”

“Kamu melupakan janji untuk membatu seorang sahabatmu yang sudah lebih dari 15 tahun hanya utuk membatu pria yang baru kamu kenal satu minggu? Ckckck Apa kamu masih layak di sebut sahabat?”

“Kamu kan tau sendiri Nabong-ah kalau aku paling tidak bisa menolak Suho oppa” suhut jisoo dengan suara manjanya dan sedikit aegyonya untuk merayu sahabatnya itu. Nayeon tidak boleh marah padanya, kalau dia masih menginginkan  tumpangan dan makan gratis.

“Jangan pasang tampang menjijikkan itu. Suho oppa? Sejak kapan kamu memanggil oppa?”

“Dia yang memintaku untuk memanggilya seperti itu,” senyum manis menghiasi wajah jisoo. Nayeon hanya geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya yang sedang kasmaran itu. “Kau juga akan begitu jika berhadapan dengan Taehyung sunbae kan?” mendengar nama namja itu disebut, pipi nayeon langsung terasa panas.

“Omo kenapa wajahmu merah begitu pas aku menyebut nama Taehyung sunbae?” jisoo langsung tersenyum puas ketika ada kesempatan menggoda sahabatnya itu.  “Apa terjadi sesuatu diantara kalian?” Nayeon membulatkan bola matanya menatap jisoo.

“An..ani ti..tidak terjadi sesuatu,” jawab Nayeon kelabakan. Kenapa aku jadi gugup  begini, batinya.

“Jinja? Ayolah ceritakan padaku?” bujuk Jisoo dengan menunjukan aegyonya lagi, meskipun menurut nayeon menjijikkan namun jisoo tak peduli, toh selalu sukses untuk menggoda Nayeon.

“Tadi aku tidak sengaja menbraknya, lalu dia menanykan apa aku tidak apa-apa trus dia membantuku berdiri dengan menarik tanganku.” Jawab nayeon dengan malu-malu.

“Hanya itu?” tanya jisoo dengan sedikit kecewa. Yang dibalas dengan anggukan lemah dari nayeon. “Apa kamu tak mengajaknya berkenalan dan bertukar nomer ponsel?”

Nayeon kembali menggeleng, “aku tak punya keberanian melakukan itu jisoo-ah, aku takut ditolak. Kau kan tau sendiri, dia sudah bayak menolak yeoja. Lagipula setiap bertemu dia, aku selalu menjadi diam tidak bisa berkata apa-apa" jawab nayeon dengan suara lemah.

“Aigo, kenapa aku bisa punya sahabat pabo sepertimu. Kamu kan hanya perlu berkenalan, dia pasti tidak akan menolakmu. Siapa yang akan menolak seorang Im Nayeon? Cantik, Populer, pintar dan dari keluarga caebol.”

“Tadi aku melihat dia menolak Im Yoona Sunbae. Im Yoona yang  salah satu sunbae cantik, populer, idaman banyak namja aja ditolak apalagi aku?” kata Nayeon dengan nada lemah.

“Apa kamu tak punya kaca? Masa di rumah istanamu itu tak ada kaca? atau kau mau mampir kerumahku untuk bercermin karena meskipun rumahku tidak semewah rumahmu tapi aku aku punya beberapa cermin yang bagus.” Nayeon hanya memandang bingung sahabatnya, apa hubungannya dengan cermin. “Sebenarnya aku tak suka mengatakannya, tapi menurutku kau jauh lebih cantik dari sunbae kita Im yoona itu. Kamu paket lengkap cantik iya, manis iya, imut jangan diraguin apalagi kalau senyum gigi kelincimu bikin iri tau nggak sih?”

Nayeon tersenyum melihat sahabatnya itu dan langsung memeluknya sangat erat. “Gomawo jisoo-ah. Kamu memang punya selera bagus dalam menilai seseorang.”

“Yak lepaskan! Kamu membuatku malu, dan aku tak mau Suho oppa mengira aku punya penyimpangan,” Nayeon tak peduli dia malah mempererat peluknnya meskipun sebenarnya lebih tepatnya mencekek jisoo. “
"Dan kau harus membiarkan aku makan dirumahmu karena aku sudah memujimu.” langsung melepaskan pelukannya dan memandang jisoo dengan tatapan sinis.

“Aku curiga, kamu setia bersahabat denganku karena kamu ingin tumpangan dan makan gratis setiap hari?” jisoo mengagguk semangat.

“Itu memang tujuan utamaku.” Nayeon hanya mendengus kesal pada sahabatnya itu dan tidak membalas jisoo lagi karena Mr. Sam sudah datang, karena keasyikan mereka sampai lupa waktu.

-To be continued-
Silahkan coment dan jangan lupa vote yaa.. maafkan baru bisa kembali lagi. Semoga suka ceritanya

Love And HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang