BAB 6 : KEBODOHAN YANG MEMBAWA PETAKA

579 74 3
                                    

Kita kembali ke masa kini, Thenia saat ini sudah kehabisan tenaganya, bagaimanapun juga dia seorang perempuan, sedangkan lawannya adalah seorang laki-laki yang sudah jelas kekuatannya jauh lebih besar di banding Thenia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita kembali ke masa kini, Thenia saat ini sudah kehabisan tenaganya, bagaimanapun juga dia seorang perempuan, sedangkan lawannya adalah seorang laki-laki yang sudah jelas kekuatannya jauh lebih besar di banding Thenia.

"arghh." teriak Thenia ketika Yuan berhasil menggores lengannya dengan katana.

"Thenia!" teriak Tyana yang saat ini berdiri di samping mobil mereka, ketika melihat sahabat suaminya itu terluka.

"Sudah merasa lelah sayang? kau boleh menyerah sekarang kalau kau mau, dan biarkan aku membawa istri mantan bos ku itu." Ujar Yuan menatap Thenia yang udah terlihat goyah, sembari memainkan katananya.

"cih, menyerah katamu, tidak akan." Thenia dengan sisa tenaganya mencoba menyerang Yuan kembali, tapi gagal, ia malah jatuh terduduk karena rasa pening di kepalanya.

"Sudah bekerja ternyata."

"Dasar curang." desis Thenia di sela ambang kesadarannya.

"aku tak curang Thenia, aku hanya memakai strategi yang bagus." Yuan tersenyum remeh, lalu berjalan menuju arah Tyana, dengan sigap para bodyguard mereka menghalangi langkah Yuan, tapi itu semua sia-sia, karena kemampuan mereka saat ini tak sebanding dengan Yuan.

"ayo nyonya, kau harus ikut aku sekarang." Yuan membungkukkan badannya, berakting layaknya dia adalah bawahan wanita cantik itu.

"Tidak!" sarkas Tyana

"wow tak perlu berteriak seperti itu, lebih baik kau turuti ucapan ku ini atau..."

"atau apa?" tiba-tiba seseorang muncul, dan memotong ucapan Yuan

"wah...wah... wah... ternyata pahlawan kalian sudah datang." ujar Yuan ketika melihat John, yang berdiri di belakang Tyana.

"kalian cepat bawa Thenia dan Tyana pergi dari sini, bair aku yang mengurus bajingan satu ini."

"cih bajingan katamu." tanpa aba-aba Yuan melakukan penyeranhan terhadap John

"apa kau masih menjadi tangan kanan bos angungmu itu?" lanjut Yuan di sela serangan yang ia berikan untuk John.

"tentu saja, aku tak pernah berhianat sepertimu." Jawab John tersenyum remeh

"cih, jangan terlalu bangga pada posisimu itu, jika Jay bertemu dengan orang lain yang menarik di matanya, kau akan di usir sama sepertiku."

"bodoh." ujar John sembari mengalangi tangan Yuan yang akan mengarahkan belati ke lehernya.

Yuan memutar tubuhnya mencoba melepaskan cengkraman John di tangannya. "apa maksdumu dengan mengatakan aku bodoh, bedebah sialan."

"apa kau tau mengapa Jay mengangkatku menjadi tangan kananya, dan menggantikanmu?" Yuan yang kebingungan hanya terdiam, dan mencoba fokus untuk menghindari serangan-serangan John.

MAFIA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang