BAB 8 : PAGI YANG MENDEBARKAN

613 71 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari pagi sudah bersinar sejak 4 jam yang lalu, akan tetapi tak mengusik pasangan suami istri yang saat ini tertidur nyaman dengan saling berpelukan, tanpa sehelai benang pun, yang melekat di tubuh mereka hanya satu selimut tebal.

"emhh..." lenguh wanita cantik di balik selimut itu, ketika kilauan cahaya dari jendela menusuk matanya, perlahan mata cantik nan bulat itu mengerjap, mencoba menyesuaikan cahaya di ruangan itu.

"Jay." ucapnya lirih, pipinya merona setelah mengingat kejadian semalam, ia benar benar sudah seutuhnya menjadi milik Jay. Matanya tiba-tiba terkunci kala melihat pahatan sempurna di hadapannya saat ini, tangan lembutnya perlahan terangkat, mengusap pelan pipi dingin pria di hadapannya.

"tampan." ucap Tyana lirih

"baru tersadar jika aku tampan, hmm?" Tyana terkejut saat mendengar suara serak Jay, dengan cepat ia mencoba menarik kembali tangannya yang bertengger cantik di pipi suaminya, tapi itu tidak berhasil, karena Jay telah lebih dulu menggenggam erat tangan Tyana.

"Ja..Jay kau sudah bangun."

"hmm, lanjutkan." ujar Jay yang kembali memejamkan matanya, menikmati sentuhan halus tangan Tyana.

"ap...apa?" tanya Tyana gugup

"lanjutkan pujian mu tadi, aku ingin mendengarnya."

"aku tidak..."

Tok... Tok... Tok... Tok...

ucapan Tyana terpotong oleh seseorang yang mengetuk pintu kamar mereka dengan brutal.

"siapa yang berani menggangguku sepagi ini?" ujar Jay geram, dengan emosi Jay mengambil Bathrobe yang semalam ia buang di samping ranjang, memasang talinya, dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.

"Jay, kenapa lama sekali sih membukanya." Thenia yang dengan tidak sopan nya menerobos masuk ke dalam kamar Jay dan Tyana, dan seketika matanya membola saat melihat kamar yang begitu berantakan, pakaian yang Tyana kenakan kemarin malam telah jatuh berserakan di mana-mana, belum lagi Tyana yang sama terkejutnya memegang selimut dengan erat mencoba menutupi tubuh polosnya.

"astaga ya tuhan."

"Then..Thenia ap..apa yang kau lakukan sepagi ini, hehe." ujar Tyana yang gugup setengah mati.

"aku tak percaya ini, akhirnya kalian berdua... aaaaa... aku harus memberitahu john." Thenia berlari keluar dari kamar Jay berniat mencari John, dia harus memberitahukan kabar baik ini kepada kekasihnya itu.

"Jay cepat kejar Thenia, atau berita ini akan menyebar."

"lalu?" Jawan Jay dengan santainya

"astaga Jay! apa kau tak malu?"

"untuk apa aku malu, aku melakukannya dengan istriku, bukan dengan dengan istri orang lain."

"tapi.."

MAFIA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang