BAB 7 : MIMPI

606 75 7
                                    

Di tepi pantai terlihat seorang anak laki-laki berumur 7 tahun sedang menatap gadis kecil yang sedang bermain air di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tepi pantai terlihat seorang anak laki-laki berumur 7 tahun sedang menatap gadis kecil yang sedang bermain air di hadapannya. senyuman tipis nampak terukir di wajah kecil itu, kala ia melihat gadis di hadapannya tersenyum sembari membangun sebuah istana pasir.

"tuan muda, bos besar memanggil anda."

"tunggu sebentar, aku masih ingin di sini untuk beberapa saat lagi."

"tapi..."

"apa kau tak mendengar perkataan ku?"

"ma..maafkan saya tuan muda, kalau begitu saya pamit."

setelah kepergian laki-laki berbadan besar itu, dengan langkah kecilnya anak laki-laki itu berjalan menuju arah si gadis kecil. Gadis kecil itu mendongak, ketika melihat tubuhnya mulai tertutupi oleh bayangan seseorang.

"siapa?" tanya gadis kecil itu

"Jeffry." gadis kecil itu tersenyum merasa bahwa dirinya akan mendapatkan teman baru setelah ini, ia pun berdiri, mengusapkan tangannya yang kotor di baju putih yang ia kenakan, lalu mengulurkan tangan mungilnya.

"aku Tyana Lee."

Anak lelaki yang bernama Jeffry itu hanya terdiam, tak kunjung membalas jabatan tangan Tyana, membuat gadis kecil itu mengerucutkan bibir tipisnya.

"ckk, dasar tak sopan, kau seharusnya membalas jabatan tanganku."

"cerewet." setelah berkata demikian Jeffry pergi meninggalkan Tyana yang masih terlihat kesal.

"hey, kau mau kemana?" tak ada jawaban lagi dari Jeffry

"ckk dasar menyebalkan."

"Hah...hah..." mata bulat itu terbuka dengan lebar kala ia terbangun dari mimpinya, Jeffry nama itu, akhirnya ia ingat, nama itu adalah nama anak kecil yang dulu menghampirinya ketika ia bermain di pantai. Ia menoleh ke samping, tapi tak melihat keberadaan suaminya itu, ahh... mungkin Jay sudah terbangun terlebih dahulu.

"nama Jay juga Jeffry apa dia? ah tidak-tidak, pasti bukan Jay." gumam Tyana

"nyoya anda di panggil tuan untuk segera turun, sarapan akan segera di hidangkan."

"ah iya terima kasih, sebentar lagi aku akan turun."

Setelah membersihkan diri Tyana dengan segera turun menuju ruang makan, di sana sudah terlihat Jay, John, dan juga Thenia, yang sudah duduk dengan rapi di tempatnya masing-masing, Tyana langsung saja menempatkan diri di kursi dekat Jay duduk. Gadis cantik itu sekarang sudah mengerti beberapa aturan di mansion ini, tentu saja dengan bantuan sahabatnya Thenia, jadi sedikit kemungkinan Tyana membuat kesalahan lagi seperti dulu, seperti saat ia pertama kali menginjakkan kakinya di sini.

"Thenia, emm... ada yang ingin aku bicarakan padamu setelah ini." ucap Tyana pelan

"Apa yang akan kalian biacarakan, bicarakan di sini di depanku." ucap Jay tanpa mengalihkan pandangannya.

MAFIA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang