8

1.6K 138 13
                                    

Saat ini Gulf sedang berada di kelas bersama dua sahabat nya, yaitu Bright dan Mild.

"Duit kemaren lu kemanain?" Tanya Mild kepada Gulf.

"Ada di bagasi mobil, gue diamin aja" Jawab Gulf.

"Kalo bingung cara abisin sisanya, kasih aja ke gue lagi, gue ikhlas kok" Ucap Bright.

"Gue juga ikhlas" Ucap Mild.

"Itu sih mau lu berdua" Ucap Gulf malas sambil memutar bola matanya malas.

"Sapa yang kagak mau duit anjir?" Ucap Bright.

"Tau tuh, gue aja bingung cara nyari duit, kalo bisa dapat dengan cara cuma-cuma sapa yang kagak mau" Ucap Mild.

"Asal lu tau, kalo kebanyakan duit juga lu bingung anjir" Ucap Gulf.

"Serah lu lah" Ucap Mild sudah malas dengan teman 'kaya' nya itu.

Gulf hanya memutar bola matanya malas.

"Eh, btw nih, besok sekolah sebelah ngajakin" Ucap Bright saat ingat sekolah sebelah atau sekolah musuh mengajak sekolah mereka untuk tawuran.

"Besok?" Tanya Gulf antusias.

"Ho'oh"

"Enak nih, mamih gue lagi keluar kota" Ucap Gulf semangat.

"Yang bener lu?" Tanya Mild ikut semangat.

"Iye" Kata Gulf.

"Yes!" Kata Bright sangat semangat sampa-sampai berdiri di meja.

Mereka sangat bersemangat karena biasanya setelah selesai tawuran Gulf akan selalu di telpon oleh mamihnya, sedangkan jika sang mamih sedang di luar kota, Gulf akan bisa ikut mereka hingga malam.

"Bright, jangan berdiri di atas meja!" Ucap Singto yang baru masuk kelas.

"Eh bapak, iya Pak maaf" Ucap Bright langsung turun dari meja.

Singto hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan murid-murid nya.

"Baik, kita mulai pelajaran hari ini dengan..." Ucap Singto memulai pelajaran hari itu.

~

"Permisi pak" Ucap Sisy masuk kedalam ruangan Mew.

"Hm"

"Ini beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani" Ucap Sisy meletakkan beberapa berkas di meja Mew.

"Hm" Gumam Mew langsung menandatangani satu persatu berkas yang di bawa oleh Sisy tanpa membaca isinya.

"Ada yang perlu saya bantu pak?" Tanya Sisy yang mendapat gelengan dari Mew.

"Baik, saya permisi pak" Ucap Sisy lalu keluar dari ruangan Mew.

Setelah Sisy keluar dari ruangan Mew, terdengar suara handphone Mew yang berbunyi.

DRRRIIITTT DRRRIIITTT

Sebuah nomor tak di kenal menelponnya. Mew pun langsung mengangkat telpon itu lalu menspikernya dan hanya meletakkannya di atas meja miliknya.

"Halo" Sapa orang yang menelpon.

"Hm" Gumam Mew masih dengan menandatangani berkas.

"Ini gue Gulf" Ucap orang yang menelpon yang merupakan Gulf. Mew memang tidak menyimpan nomor Gulf semalam, karena malas.

"Oh, kenapa?" Tanya Mew langsung mengambil handphone miliknya yang berada di meja. Mew juga langsung melepas pulpen dan berkas yang di pegangnya.

"Bisa ke sekolah gue gak?" Tanya Gulf dari telpon.

Marriage? | MewGulf | DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang